Selasa, 07 Juli 2020

Instagram Boyong Reels ke India Setelah TikTok Dicekal

Setelah pemerintah India mencekal TikTok dan 58 aplikasi asal China lainnya, Instagram langsung memanfaatkan kesempatan ini. Aplikasi berbagi foto ini langsung membawa Reels, fitur pesaing TikTok, untuk diuji coba di India.
Dikutip detikINET dari TechCrunch, Selasa (7/7/2020) informasi ini pertama kali dilaporkan oleh Business Insider India. Sumber mereka mengatakan beberapa pengguna di India telah mendapatkan update Instagram terbaru yang berisi fitur Reels.

Selain India, Reels saat ini sudah bisa diakses di Brasil, Prancis dan Jerman. Juru bicara Facebook juga telah mengkonfirmasi rencana untuk meluncurkan Reels di lebih banyak negara.

"Kami berencana untuk mulai menguji coba versi terbaru Reels di lebih banyak negara," kata juru bicara Facebook kepada Business Insider India.

"Kami tidak sabar membawa versi baru ini untuk komunitas global kami. Tidak ada rencana lebih lanjut yang bisa dibagi terkait tanggal peluncuran atau negara untuk saat ini," sambungnya.

Selain karena pasar India kehilangan TikTok, kehadiran Reels di Negeri Bollywood juga terbilang ideal karena beberapa alasan. Salah satunya karena Facebook telah bekerjasama dengan Saregama, label musik terbesar di India.

Kerjasama ini akan memungkinkan Facebook untuk melisensi musik untuk digunakan di Facebook dan Instagram. Apalagi Saregama memegang lisensi untuk lebih dari 100.000 lagu.

Secara umum, Reels memiliki fitur yang sangat mirip dengan TikTok. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk membuat video berdurasi 15 detik yang dipasangkan dengan musik atau audio lainnya.

Reels juga menawarkan beberapa tools untuk mengedit video, seperti timer penghitung mundur dan tools untuk mengubah kecepatan video, untuk membuat video yang lebih kreatif.

Bedanya, Reels bukan aplikasi yang berdiri sendiri seperti TikTok, melainkan hanya fitur yang sudah terintegrasi dengan aplikasi Instagram.

Tapi walau TikTok tidak lagi ada di India untuk saat ini, bukan berarti Instagram Reels tidak memiliki saingan. Sejak TikTok dicekal, popularitas aplikasi berbagi video asal India seperti Roposo, Chingari dan Mitron langsung melonjak. Bahkan pengguna Roposo bertambah 22 juta dalam dua hari sejak TikTok dilarang.

Tuduhan Monopoli, Google Dkk Akan Dipanggil DPR AS

Empat perusahaan teknologi raksasa akan dipanggil ke DPR Amerika. Mereka akan ditanyai atas tudingan monopoli dan kekuatan yang berlebihan.

Yang akan dipanggil adalah para CEO Apple, Amazon, Google dan Facebook. Diberitakan News.com Australia yang dilihat Selasa (7/7/2020) pemanggilan ini akan dilakukan bulan Juli.

Bagi CEO Facebook Mark Zuckerberg ini akan jadi pemanggilan ketiganya. CEO Alphabet sebagai pemilik Google dan YouTube, Sundar Pichai akan datang sebagai pemanggilan kedua, pun demikian untuk CEO Apple Tim Cook.

Sementara untuk bos Amazon, Jef Bezos ini akan menjadi pemanggilan pertamanya ke DPR. Ada kemungkinan pemanggilan ini tidak secara fisik karena pandemi Corona.

Komisi Hukum DPR AS belum memutuskan apakah rapat dengar pendapat ini akan virtual atau tidak. Yang jelas jika bos Amazon dan Apple hadir, bos Facebook dan Google pun demikian.

DPR AS memanggil mereka terkait tuduhan pelanggaran anti-monopoli karena 4 perusahaan itu sedang diinvestigasi oleh badan federal AS dan kejaksaan tinggi negara bagian.

Kementerian Hukum AS akan membawa masalah monopoli terhadap Google terkait dominasi iklan dan pencarian online. Langkah Amazon dan Facebook membeli perusahaan-perusahaan kecil juga menjadi sorotan.

Zuckerberg dan Pichai menghadapi masalah tambahan yang lebih politis terkait Facebook dan Youtube. Hal ini terkait masalah pembiaran ujaran kebencian, menutupi hak kebebasan bicara dan sensor.

Bezos akan ditanyai seputar perlakuan terhadap karyawan di masa pandemi Corona, teknologi pengenalan wajah yang sensitif dengan isu privasi dan diskriminasi terhadap produk jualan pihak ketiga.
https://nonton08.com/i-live-alone-episode-6/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar