Rabu, 08 Juli 2020

Sudah 160 Ribu Tenaga Kesehatan Terima Insentif dari Kemenkes

 Tenaga kesehatan yang menangani pasien COVID-19 dijanjikan mendapat santunan oleh pemerintah. Namun disebutkan hingga saat ini pemberian insentif tersebut masih belum merata.
Anggaran insentif bagi tenaga medis dikelola oleh dua kementerian, yakni Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan. Untuk Kemenkes sendiri, dana yang dikelola untuk insentif nakes sebesar Rp 1,9 triliun dan Rp 60 iliar untuk santunan kematian.

"Untuk insentif nakes, itu sudah terealisasi 278 M yang dikelola Kemenkes. Secara total 166.209 tenaga kesehatan yang sudah kami berikan insentifnya," tutur Trisa Wahyuni Putri, Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan, dalam webinar yang diselenggarakan Rabu (8/7/2020).

Sementara untuk santunan kematian, sudah terserap Rp 9,6 miliar yang disalurkan pada 32 tenaga kesehatan yang gugur. "Beberapa sudah disampaikan langsung oleh Menkes," sambungnya.

Hingga kini, pemberian tunjangan tenaga kesehatan dan santunan bagi nakes yang meninggal karena COVID-19 masih mengalami kendala. Salah satunya adalah identifikasi nakes yang melakukan penanganan COVID-19 di daerah bisa memakan waktu yang cukup lama.

"Untuk insentif nakes dan santunan kematian, perlu dokumen dan verifikasi. Prosesnya juga agak panjang dari daerah ke provinsi lalu ke pusat. Tapi sekarang kan bisa langsung verifikasi ke daerah," sebut Kunta Wibawa Dasa Nugraha, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara.

Penjelasan Jubir Pemerintah Soal Rekor 1.853 Kasus Baru Corona Per 8 Juli

 Indonesia kembali mencatat peningkatan kasus baru virus Corona COVID-19 tertinggi dalam satu hari. Pada 8 Juli 2020 dilaporkan ada 1.853 kasus baru COVID-19, membuat total kasus terkonfirmasi hingga hari ini menjadi 68.079 kasus.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, menjelaskan penambahan 1.853 kasus baru ini didapat dari pemeriksaan 22.183 spesimen. Sebagian besar kasus merupakan pasien yang minim gejala atau sering disebut juga orang tanpa gejala (OTG).

"Penambahan kasus yang cukup banyak, 1.853, ini tidak serta-merta meningkatkan secara signifikan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit. Karena sebagian besar kasus yang kita dapatkan ini adalah orang-orang yang dengan gejala minimal atau sangat sedikit sehingga tidak merasakan sakit," kata pria yang akrab disapa Yuri ini dalam konferensi pers BNPB, Rabu (8/7/2020).

"Kita meminta mereka melaksanakan isolasi secara mandiri dengan mematuhi secara ketat pedoman pelaksanaan isolasi mandiri di rumah agar tidak jadi sumber penularan baru di tengah-tengah masyarakat," lanjutnya.

Yuri mengatakan penambahan kasus baru Corona juga jadi gambaran masih ada masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan. Dampaknya mereka jadi bisa tertular atau menularkan penyakit ke orang lain.

"Gambaran ini memberikan tanda bagi kita bahwa sebagian masyarakat yang masih rentan tertular memang belum secara disiplin mematuhi protokol kesehatan," ungkapnya.
https://cinemamovie28.com/gamer/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar