Jumat, 17 Juli 2020

Tak Bikin Gemuk, Cara Makan Seperti Ini Justru Bantu Bakar Lemak

 Makan malam adalah waktu makan yang paling dihindari, terutama untuk mereka yang sedang menjalani program diet. Tapi, tahukah kamu kalau makan malam lebih awal malah bisa bantu tubuh membakar lemak?
Berdasarkan studi yang dipublikasi di Endocrine Society's Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, meneliti hubungan antara waktu makan dan proses metabolisme makanan di dalam tubuh. Dan ternyata, makan malam di jam 6 sore justru membantu menurunkan berat badan.

Sebagai percobaan, 20 peserta yang sehat menjalani pola makan dalam waktu yang berbeda, yaitu pukul 6 sore dan 10 malam dengan menu yang sama, serta tidur di waktu yang sama pukul 11 malam. Para peneliti ingin mengetahui perbandingan proses metabolisme tubuh saat makan malam di kedua waktu tersebut.

Berdasarkan temuan tersebut, menunjukkan kadar gula darah akan lebih meningkat saat para peserta makan pukul 10 malam. Selain itu, jumlah lemak yang dibakar juga jauh lebih sedikit.

"Kami tidak terkejut, karena penelitian lain sudah menunjukkan bahwa saat makan di luar fase ritme sirkadian normal tubuh, tubuh tidak akan memetabolisme glukosa dengan cara yang sama," kata penulis studi, Jonathan C Jun, dikutip dari Healthline, Kamis (16/7/2020).

Selain itu, studi juga menemukan saat makan malam terlalu larut sekitar pukul 10 malam bisa meningkatkan kadar gula darah hingga 20 persen. Sementara lemak yang dibakar hanya sampai 10 persen, lebih sedikit saat makan pukul 6 sore.

"Saya pikir ini menunjukkan bahwa waktu makan juga mempengaruhi cara tubuh menangani lemak dan kalori," jelasnya.

Tak hanya membakar lemak lebih banyak, temuan ini juga ternyata penting untuk mencegah munculnya penyakit-penyakit di tubuh. Contohnya seperti diabetes dan penyakit jantung.

"Studi ini menjadi pengingat bahwa pola makan bukan cuma masalah porsi makanan, tetapi juga waktunya," ujar ahli kesehatan, Lisa K Diewald.

Kemhan Dorong Indhan Kembangkan Faskes untuk Lawan COVID-19

Baru-baru ini, Kementerian Pertahanan (Kemhan) mendorong Industri Pertahanan (Indhan) untuk mengembangkan fasilitas kesehatan dalam negeri yang inovatif. Faskes tersebut diharapkan bisa membantu pemerintah menangani pandemi virus Corona COVID-19.
"Memperkuat alat kesehatan menjadi salah satu prioritas pemerintah, khususnya Kementerian Pertahanan (Kemhan) dalam melawan pandemi. Kita ingin punya faskes yang mumpuni dan hasil produksi Indhan dalam negeri sesuai arahan Pak Presiden Jokowi," kata Wakil Menteri Pertahanan RI Sakti Wahyu Trenggono kala melihat Fasilitas Manufaktur Biosafety Level milik Pindad di Bekasi, Kamis (16/7/2020).

Dalam kunjungan terkait dengan peninjauan fasilitas, Wamenhan melihat langsung prototype lab BSL 2+ (BSL 3) lengkap dengan ruang positif pressure dan ruang isolasi neg-nya. Di prototype tersebut adapula juga peralatan tes PCR, dan BSC untuk sampel dan hasil uji.

Bio Safety Level atau level keselamatan biologi adalah level atau tingkatan keselamatan yang diperlukan dalam penanganan agen biologi. Contoh agen biologi kategori keselamatan biologi level 3 antara lain anthrax, HIV, SARS, tubercolosis, virus cacar, thypus, dan avian influenza.

"Lab BSL2+ ini merupakan terobosan yang sangat baik dalam rangka untuk mendorong mewujudkan kemandirian ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kesehatan. Hal yang harus diperhatikan adalah Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) ditingkatkan terus. Sesuai instruksi Pak Presiden, harus diprioritaskan pengembangan ekosistem dalam negeri," katanya.

Inovasi Bus Mobile Laboratorium BSL-2+ yang dibuat Pindad diharapkan bisa membantu memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan mempercepat waktu pemeriksaan pasien dengan tes PCR. "Pelaksanaan PCR test itu membutuhkan sarana laboratorium untuk melaksanakan testing dan tracing terutama daerah yang menjadi episentrum. Kehadiran Mobile Lab BSL2+ ini akan bisa menjawab tantangan kecepatan dan penetrasi wilayah," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, direktur utama Pindad Abraham Mose menjelaskan Bus Mobile Laboratorium BSL-2+ yang dibuat perseroan menggunakan standar WHO. Selain itu saat ini tengah dalam proses sertifikasi dari lembaga kesehatan internasional di bawah naungan PBB.

"Prototype sekarang hasil kerjasama dengan RS Yarsi. Kita punya kapasitas produksi sebulan untuk 15 unit dengan TKDN sudah 62%," jelas Abraham.
https://kamumovie28.com/cast/james-parks/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar