Minggu, 01 Desember 2019

Waspada Cashback Factor (3)

Lalu, bagaimana cara mensiasati cashback agar tidak boros? Yang pertama harus anda lakukan adalah membatasi jumlah dana yang anda transfer ke dalam dompet digital anda.

Mengapa? Banyak orang berpikiran bahwa ketika uang sudah ditransfer ke dompet digital maka uang tersebut menjadi "uang hilang" yang harus segera dihabiskan (baca artikel saya tentang e-wallet factor sebelumya).

Fakta mengatakan bahwa uang yang anda transfer ke dompet digital tidalah hilang sehingga tidak harus dihabiskan segera, bahkan ada dompet digital yang bisa melakukan transfer balik ke rekening anda.

Pindahkan dana sebesar yang ingin anda pakai ke dalam dompet digital secara berkala, bisa harian atau mingguan, atau setiap beberapa hari, atau bahkan setiap mau transaksi saja. Dengan cara ini anda tidak berpikiran bahwa terdapat sejumlah dana di dalam dompet digital anda yang harus anda habiskan. https://cinemamovie28.com/you-and-forgive-two-people-only-secret/

Berikutnya adalah belanja sesuai kebutuhan anda belanja saja. Rumusnya kembali belanja untuk kebutuhan bukan untuk keinginan.

Jangan percaya pada besaran persentase cashback yang ditawarkan, itu hanya promo dan marketing gimmick. Ingat setiap cashback punya batas maksimal pengembalian yang sudah mereka siapkan.

Misalnya ketika anda melihat promo cashback 50% jangan girang dulu. Karena bila batas maksimal cashback-nya hanya Rp 10.000 atau Rp 12.500, maka anda akan menikmati 50% "diskon" tersebut bila belanjaan anda sejumlah Rp 20.000 atau Rp 25.000.

Bila belanjaan anda Rp 100.000 maka persentase cashback yang anda dapatkan dengan batas maksimal nominal tersebut hanyalah di kisaran 10-12.5% saja bukan 50%.

Terakhir, beberapa dompet digital memberikan laporan penggunakan uang setiap harinya (menggunakan history) dan analisa dasar setiap bulannya. Salin atau catat laporan ini agar anda bisa memantau ke mana saja uang anda dipakai dan berapa besar cashback yang sudah anda nikmati.

Sering kali orang malas untuk mencatat pengeluaran ini. Oleh sebab itu akan lebih baik bila anda menggunakan tools atau aplikasi untuk mencatatnya. Ada aplikasi yang bisa diunduh gratis disini.

Selain mencatat anda juga penting untuk berinvestasi dan berasuransi. Permasalahan dengan investasi masih banyak orang yang awam. Sementara untuk berasuransi banyak masyarakat yang enggan karena takut dikejar-kejar oleh agen, padahal mereka baru hanya mau tahu berapa besar sih premi yang mereka harus bayarkan.Nah, untuk hal ini ada solusinya, anda bisa cek premi asuransi tanpa takut dikejar-kejar agen melalui aplikasi yang bisa diunduh disini.

Selain itu anda juga bisa belajar dengan mengikuti kelas dan workshop tentang keuangan, infonya bisa anda dapatkan dari aplikasi tersebut di atas atau anda bisa cek disini.

Ingat bahwa penawaran-penawaran promo akan terus ada dengan bentuk yang berbeda. Boros atau tidaknya akan sangat tergantung bagaimana anda menyikapinya. http://cinemamovie28.com/the-big-boys-affair/

Waspada Cashback Factor (2)

Dalam artikel sebelumnya telah dibahas tentang Latte Factor dan E-wallet factor yang kemudian menyebaban terjadinya Cashback Factor. Bahwasanya kedua faktor di ataslah yang menyebabkan masyarakat banyak berbelanja dan menghambur-hamburkan uang.

Pertanyaannya sebenarnya adalah apa sih yang bisa menyebabkan orang belanja?

Dalam teori perencanaan keuangan keluarga dikatakan bahwa orang berbelanja sejatinya adalah untuk memenuhi kebutuhan mereka. Permasalahan yang sering terjadi justru orang berbelanja karena memuaskan keinginan mereka.

Ini yang kemudian menyebabkan terjadinya ketimpangan. Banyak orang menjadi boros karena mereka tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Lalu bagaimana cara membedakan antara kebutuhan dengan keinginan agar anda tidak kemudian menjadi boros. Perencana Keuangan Bareyn yang dikenal sebagai Rey menyatakan bahwa ketika kebutuhan tidak terpenuhi maka yang terkena dampak atau "tersakiti" adalah fisiknya, sementara ketika keinginan tidak terpenuhi maka yang terkena dampak atau "tersakiti" adalah gengsinya.

Apabila anda secara disiplin menerapkan rumusan ini, maka sebenarnya tidak sulit bagi anda untuk mengatur pengeluaran dan mengerem belanja anda atau bahkan menghilangkan kebiasaan belanja boros anda.  http://cinemamovie28.com/nice-mother-in-law/

Kembali ke pembahasan tentang e-wallet dan cashback diatas, maka pertanyaan yang kemudian timbul adalah, apa bonus cashback yang selama ini sering didengungkan sebagai bagian dari promo memberikan manfaat bagi anda?

Jawabannya adalah yes, bila anda bisa mengatur dan memanfaatkan cashback tersebut. Segala bentuk promo baik berupa diskon, cashback atau apapun bentuknya akan membeikan manfaat positif dari sisi keuangan apabila anda memang mempunyai kebutuhan untuk membelanjakan uang anda untuk hal tersebut.

Sebagai contoh, beberapa pasar swalayan sekarang sudah bekerja sama dengan e-wallet yang ada sehingga anda juga bisa memanfaatkan cashback dengan melakukan pembayaran dengan e-wallet di pasar swalayan tersebut.

Nah misalnya, anda haus dan harus membeli minuman berupa air dalam botol (kemasan). Minum dan membeli air adalah kebutuhan karena bila tidak dipernuhi maka tubuh anda akan kekurangan cairan (dehydrasi).

Ketika anda membayar minuman yang berharga Rp 3.000-4.000 tersebut dan menggunakan e-wallet dengan program cashback sebesar 30% atau setara Rp 900-1.200, maka sesungguhnya anda sudah mendapatkan manfaat dari promo tersebut, karena yang anda beli adalah suatu kebutuhan.

Akan tetapi apabila anda sedang berjalan di mall dan kemudian melihat spanduk promo cashback yang kemudian menyebabkan anda ingin membeli minuman Boba yang hargaya Rp. 38,000 tersebut, maka hal ini bisa saja termasuk ke dalam pemborosan. Ingat, minum itu adalah kebutuhan, sementara apa yang diminum itu adalah keinginan.

Jadi, apakah cashback menyebabkan boros? Jawabannya ya dan tidak tergantung bagaimana anda menyikapinya. Bila anda membeli kebutuhan, maka cashback tidaklah menjadi boros.

Tapi ketika anda kebanyakan membeli keinginan, maka di situlah terjadi pemborosan (lihat contoh di 3 paragraf di atas).

Bagaimana supaya tidak boros, cek halaman selanjutnya. http://cinemamovie28.com/laskar-pemimpi/