Minggu, 01 Desember 2019

Pengakuan Tetangga Eksekutor Mayat Dalam Koper: Gemulai Kok Bisa Mateni

Kedatangan polisi ke rumah tersangka AS, membuat banyak tetangganya kaget. Mereka tidak mengira, jika AS yang pembawaannya gemulai seperti wanita seorang pembunuh sadis. AS eksekutor mayat dalam koper.

Di Desa Mangunan, tepatnya RT 2 Rw 1, sosok AS dikenal sebagian warga sebagai pria pendiam. Dia juga jarang bergaul dan lebih sering menghabiskan waktu di dalam rumahnya jika siang hari.

Kedatangan tim penyidik Polda Jatim ke rumahnya, Jumat (12/4/2019) dini hari, sontak menjadi pusat perhatian warga sekitar. Apalagi, di lokasi sekitar persawahan itu hanya ada 8 rumah penduduk.

"Saya ya kaget. Nyapo rame-rame iki (Kenapa ramai-ramai ini). Terus ada yang bilang, Mas AS mateni uwong (Membunuh orang). Saya lebih kaget lagi. Mosok banci iso mateni (Masa banci bisa membunuh)," tutur tetangga AS, Nawaru kepada detikcom di lokasi, Sabtu (13/4/2019).

Menurut Nawaru, pembawaan AS memang gemulai. Ini tampak dari cara berjalannya yang kelihatan seperti seorang wanita. Malah Nawaru mengaku, pernah melihat AS berdandan seperti seorang wanita.

"Dulu sekali pernah dandan wanita. Tapi sekarang-sekarang ini tidak pernah lagi," imbuhnya.

Senada dengan Nawaru, Moh Nur Kholig adalah tetangga yang rumahnya paling dekat dengan rumah tersangka AS. Kholiq hampir tiap pagi jagongan dengan ibu AS, usai jamaah salat subuh di musala kampung itu.

"Tiap pagi saya jagongan sama ibunya. Kalau sama AS, nyaris tidak pernah. Jarang bergaul anak itu. Makanya kaget juga kok tiba-tiba banyak polisi, katanya AS membunuh temannya. Lha kok bisa gitu lho," kata Kholig pada detikcom di depan rumah AS.

Selain kaget AS terlibat pembunuhan korban mayat dalam koper, tak banyak informasi lain yang diketahui para tetangganya. Mereka hanya beberapa kali melihat, teman-teman AS datang ke rumah itu sekitar 4-5 orang. Mereka semua lelaki. Namun saat malam mulai tiba, ada beberapa warga yang melihat penampakan wanita di antara mereka.

"Pernah ada rencana menggerebek. Tapi kami pikir lagi iya kalau beneran ada wanitanya. Kalau laki-laki semua piye jal," pungkas Kholiq mengakhiri pertanyaan detikcom.

Nestapa Ibu Eksekutor Mayat Dalam Koper: Anakku Jahat Banget

Seorang wanita berkerudung putih tampak keluar dari ruang pemeriksaan Satreskrim Polresta Blitar. Wajahnya kuyu dan lelah dengan semua yang dirasakan.

Ya, wanita tersebut harus menjalani pemeriksaan di kantor polisi soal mayat dalam koper. Sambil menuju tempat duduk di depan ruangan tersebut, wanita itu lirih berguman. "Kok jahat banget anakku," ucapnya. http://cinemamovie28.com/a-newly-wedded-couples-sex-life/

Dia lalu mengambil posisi duduk di dekat detikcom, yang menunggu proses pemeriksaan kasus mutilasi mayat dalam koper berlangsung.

Saat detikcom bertanya siapa yang jahat, wanita berusia sekitar 55 tahun itu langsung menjawab. "Anakku lho mbak. Kok jahat banget seperti itu. Masa sampean tidak tahu, anakku itu yang bunuh mayat terus dibuang pakai koper itu," ujarnya sambil membuka nasi kotak untuk makan siang.

Wanita itu adalah NG, ibu kandung tersangka AS. Warga Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, itu ikut diminta keterangan polisi. Karena dari dalam rumah itulah, tim penyidik menemukan beberapa barang bukti kasus mutilasi mayat dalam koper.

Di antaranya dua sepeda motor milik korban mayat dalam koper dan pelaku. Serta barang milik korban yang dibakar pelaku di depan rumahnya.

Menurut NG, watak anaknya semakin hari semakin keras terhadapnya. AS kerap berkata kasar dan menghardik sang ibu dengan alasan dirinya sudah dewasa dan bisa berpikir mandiri.

"Ya belakangan hari ini makin kasar juga sama saya. Katanya, aku ki wes gede mak. Wes iso mikir dewe (Saya itu sudah besar mak. Sudah bisa berpikir sendiri). Tapi kok sampai sejahat itu juga sama orang lain," tuturnya sambil menetaskan air mata.

Selama ini NG memang memilih diam. Namun dia tak pernah bisa diam, ketika melihat anaknya bergaul dengan 'anak-anak aneh' itu. Istilah NG pada teman-teman AS seperti itu. Mungkin sikapnya yang tidak mau menerima kehadiran anak-anak aneh di rumah merekalah, menjadi pemicu semakin kasarnya sikap AS pada sang ibu.

"Ya sejak kumpul anak-anak aneh itu makin kasar sama saya. Soalnya setiap mereka ke rumah, tidak pernah saya bukain pintu. Soalnya saya tidak suka. Kalau tertawa sampai didengar semua tetangga," ungkapnya.

Apakah yang dimaksud 'anak-anak aneh' ini lelaki tapi berdandan mirip perempuan? " Ndak tahu saya. Tapi wong ketawanya kayak laki-laki semua itu ," pungkasnya.  http://cinemamovie28.com/preman-in-love/

Alat Isap Sabu Ditemukan di Rumah AJ, Pemutilasi Mayat Dalam Koper

Polisi menemukan alat bantu sabu saat menggeledah kediaman AJ, pembunuh dan mutilasi mayat dalam koper. Alat tersebut bekas digunakan pelaku di rumahnya Jalan Merak Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.

"Bekas-bekas, iya menggunakan sabu itu. Iya kalau dari barang buktinya dia diduga kuat pengguna," kata Kasubdit III Jatanras Polda Jatim AKBP Leonard Sinambela kepada detikcom di Surabaya, Sabtu (13/4/2019).

Tak hanya itu, saat ditanyai penyidik, AJ juga mengaku jika dirinya merupakan pengguna.

"Iya (ngaku) kan itu di ruang, di Kediri," lanjutnya.

Namun, saat ditanya apakah AJ ditemukan sedang menyabu saat hendak ditangkap, Leonard menampik hal ini. Dia mengaku alat isap sabu itu ditemukan, saat pihaknya sedang mencari barang bukti kasus mutilasi mayat dalam koper.

"Bukan ditemukan lagi makai, hanya bekas penggunaan alat bantu sabu itu ada. Kita hanya menemukan fakta lain pada saat penggeledahan. Sebetulnya yang kita cari bukan itu," pungkasnya.

AJ, Pemutilasi Mayat Dalam Koper Tulang Punggung Keluarga

Sosok AJ, pemutilasi Budi Hartanto (28), mayat dalam koper di mata keluarga adalah anak yang baik dan berbakti. AJ juga sebagai tulang punggung ekonomi keluarga.

Supriyanto, ayah AJ mengaku sangat terpukul dengan penangkapan AJ atas dugaan pembunuhan yang dilakukannya bersama AS. Menurutnya, AJ sangat perhatian dengan keluarga. AJ sangat membantu biaya hidup dan ekonomi keluarganya.

"AJ ini anak bungsu dari 4 bersaudara. Kita sangat terpukul dengan penangkapan ini," ujarnya kepada detikcom di rumahnya, Jalan Merak Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Sabtu (13/4/2019).

Sehari-harinya, kata Supriyanto, AJ bekerja di persewaan peralatan dan dekorasi pengantin di sekitar rumahnya. AJ juga sempat bekerja membantu menjaga parkir di toko sekitar Pasar Sambi.

Supriyanto juga masih belum percaya jika anaknya tega melakukan pembunuhan keji seperti yang diberitakan selama ini.

"AJ anak yang baik mas, tidak mungkin dia tega membunuh apalagi memenggal kepala orang," imbuh Supriyanto.

Sebelumnya, potongan kepala mayat dalam koper, Budi Hartanto (28), warga Tamanan, Kota Kediri dibuang di aliran Sungai Dusun Plosokerep, Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. Sementara koper hitam berisi tubuh korban ditemukan pencari rumput.  http://cinemamovie28.com/kain-kafan-perawan/

Teriakan Minta Tolong Korban Mayat Dalam Koper Sempat Didengar Tetangga

Aksi pembunuhan Budi Hartanto (28), mayat dalam koper rupanya sempat diketahui beberapa saksi mata. Di lokasi pembunuhan, yakni di warung kopi Jalan Surya, Desa Sambi, RT 2 RW 2 Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, warga sempat mendengar teriakan korban dan melihat orang berlari pada malam pembunuhan itu.

Sudjilah (60) tetangga yang rumahnya di sebalah timur warung kopi itu mengaku mendengar beberapa kali teriakan minta tolong. Diduga teriakan itu adalah teriakan korban saat akan dibunuh, Selasa (2/4/2019) malam di warung kopi milik AS, pelaku pembunuhan honorer SD Banjar Melati.

"Saya dengar orang minta tolong, dari arah warung, saya lihat dari ruang tamu melalui jendela tapi gelap, cuman ada orang berlari keluar dari pintu," ucap Sudjilah, Sabtu (13/2/2019).

Dia mengaku saat itu tidak memiliki firasat buruk. Karena biasanya warung kopi yang jual mie dan nasi goreng itu selalu ramai di malam hari.

"Biasanya juga ramai kalau malam, makanya saya tidak memilki firasat buruk apapun malam itu, tidak menyangka ternyata jadi tempat pembunuhan," imbuh Sudjilah.

Pantauan detikcom, kini warung kopi ini menjadi jujugan warga untuk melihat langsung tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan mayat dalam koper itu. Warga berkerumun melihat warung yang telah diberi garis polisi sejak, Jumat (12/4/2019).

Sebelumnya, potongan kepala mayat dalam koper, Budi Hartanto (28), warga Tamanan, Kota Kediri dibuang di aliran Sungai Dusun Plosokerep, Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. Sementara koper hitam berisi tubuh korban ditemukan pencari rumput.  http://cinemamovie28.com/pengantin-pantai-biru/