Selasa, 03 Desember 2019

Luruskan Pidato Komunis, Dahnil: Prabowo Lawan Ideologi Ancam Pancasila

Rektor Universitas Pertahanan Indonesia, Letjen TNI Tri Legionosuko, kemarin membacakan pidato atas nama Menhan Prabowo Subianto dalam acara bedah buku soal PKI. Namun, Prabowo disebut tidak tahu terkait pidato tersebut.

"Terkait dengan pidato yang disampaikan Rektor Unhan, Pak Prabowo, tidak tahu-menahu terkait dengan isi pidato tersebut, Pak Menteri Pertahanan tidak dikonfirmasi terkait isi pidato tersebut," kata Staf Khusus Menhan Bidang Komunikasi Publik, Sosial-Ekonomi, dan Hubungan Antarlembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, kepada wartawan, Minggu (24/11/2019).

Dahnil mengatakan Prabowo memiliki sikap akan melawan ideologi dan pihak manapun yang mengancam Pancasila. Prabowo juga meminta pihak sekolah untuk mengajarkan Pancasila secara intensif.

Selain itu, Dahnil mengatakan Prabowo ingin mereduksi dendam sejarah. Sebab Indonesia harus bergerak demi kemajuan.

"Ideologi apa pun yang mengancam Pancasila harus dilawan, dan siapa pun yang mengancam ideologi Pancasila adalah ancaman serius bagi negara," kata dia.

"Dan, Pak Prabowo mendorong sekolah-sekolah terus diajarkan dengan intensif ideologi bangsa kita yakni Pancasila. Dan semaksimal mungkin untuk mereduksir dendam sejarah, kita harus bergerak maju memikirkan kemajuan bersama," sambungnya.

Sebelumnya, Waketum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad juga menegaskan bahwa Prabowo tidak hadir di bedah buku 'PKI Dalang dan Pelaku Kudeta G30S/1965' karya Aminudin Kasti dkk yang berlangsung di Gedung Lemhannas RI, Sabtu (23/11) kemarin. Dia mengatakan pidato dibacakan tanpa persetujuan Prabowo.

Sebelumnya diberitakan, dalam bedah buku itu, Tri mengatakan Prabowo tidak bisa hadir. Dia mengaku membacakan pidato Prabowo.

"Pada kesempatan ini beliau menyampaikan mohon maaf karena tidak bisa hadir karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan. Tentunya saya rektor Unhan akan membacakan sambutan beliau," ucap Tri pada Sabtu (23/11).

Dalam salah satu bagian pidato, Tri menyebut di era globalisasi ini paham komunis diduga masih tetap eksis di Indonesia. Sehingga perlu ditingkatkan kewaspadaan terhadap bahaya paham komunisme.

"Berakhirnya era perang dingin, muncul era globalisasi tidak berarti bahwa komunisme turut runtuh, beberapa negara yang menganut ideologi komunis masih eksis antara lain RRC, Vietnam, Cuba. Dengan demikian ideologi komunis dan gerakan komunisme di Indonesia patut diduga masih tetap eksis. Untuk itu kita harus selalu meningkatkan kewaspadaan," kata dia.

Gerindra Sebut Pidato Soal Komunis Dibacakan Tanpa Persetujuan Prabowo

Rektor Universitas Pertahanan Indonesia, Letjen TNI Tri Legionosuko, kemarin membacakan pidato atas nama Menhan Prabowo Subianto dalam acara bedah buku soal PKI. Belakangan, Gerindra menyebut pidato itu dibacakan tanpa persetujuan Prabowo.

Hal itu disampaikan oleh Waketum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Dia menegaskan bahwa Prabowo tidak hadir di bedah buku 'PKI Dalang dan Pelaku Kudeta G30S/1965' karya Aminudin Kasti dkk yang berlangsung di Gedung Lemhannas RI, Sabtu (23/11) kemarin.

"Yang bacakan pidato adalah rektor Unhan yang mengatasnamakan Menhan. Setelah kita cek, naskah pidato tersebut tidak ada konfirmasi atau tidak ada persetujuan, dan tidak diberikan kewenangan mengatasnamakan Menhan," kata Dasco kepada wartawan, Minggu (24/11/2019).

Dengan demikian, Dasco menyebut pidato itu tidak dapat diatasnamakan Prabowo.

"Isi pidato itu kami anggap sebagai pribadi dari rektor Universitas Pertahanan," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, dalam bedah buku itu, Tri mengatakan Prabowo tidak bisa hadir. Dia mengaku membacakan pidato Prabowo.

"Pada kesempatan ini beliau menyampaikan mohon maaf karena tidak bisa hadir karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan. Tentunya saya rektor Unhan akan membacakan sambutan beliau," ucap Tri pada Sabtu (23/11).

Dalam salah satu bagian pidato, Tri menyebut di era globalisasi ini paham komunis diduga masih tetap eksis di Indonesia. Sehingga perlu ditingkatkan kewaspadaan terhadap bahaya paham komunisme.

"Berakhirnya era perang dingin, muncul era globalisasi tidak berarti bahwa komunisme turut runtuh, beberapa negara yang menganut ideologi komunis masih eksis antara lain RRC, Vietnam, Cuba. Dengan demikian idoelogi komunis dan gerakan komunisme di Indonesia patut diduga masih tetap eksis. Untuk itu kita harus selalu meningkatkan kewaspadaan," kata dia. 

Tiba di Turki, Prabowo Akan Bahas Kerja Sama Industri Alutsista

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bersama rombongan Kemenhan telah tiba di Turki dalam agenda kunjungan bilateral. Prabowo diagendakan akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Turki.

"Pak Prabowo dan rombongan baru mendarat di Turki," kata Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar-Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, kepada wartawan, Selasa (26/11/2019).

Dahnil mengatakan Prabowo akan bertemu dan mengikuti rapat dengan Menteri Pertahanan Turki. Dalam rapat tersebut, Prabowo akan membahas kerja sama industri alutsista.

"Kerja sama bilateral pertahanan Turki dan Indonesia, beliau akan meeting secara bilateral dengan Menteri Pertahanan Turki, termasuk terkait kerja sama industri alutsista," ujar Dahnil.

Sebelum bertolak ke Turki, Prabowo menghadiri ASEAN Chiefs of Army Multilateral Meeting (ACAMM) ke-20 yang digelar di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Soebroto, Kota Bandung, Senin (25/11). Dalam kesempatan ini, Prabowo berbicara tentang ancaman bagi negara-negara di ASEAN.

"Disadari atau tidak, suka atau tidak, ada pergerakan dinamis yang mengancam negara-negara di ASEAN," ucap Prabowo dalam pidatonya.

Ada tiga ancaman yang dimaksud Prabowo terhadap negara-negara ASEAN. Ketiganya adalah kejahatan transnasional, radikalisme, dan terorisme.

"Ancamannya sungguh nyata, dari kejahatan transnasional, radikalisme, dan terutama terorisme. Maka dari itu, saya amat berharap adanya komunikasi yang baik dari negara-negara ASEAN apabila ada ancaman terorisme tersebut," katanya.

Menhan Prabowo Terbang ke Turki Malam Ini

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan melanjutkan kunjungan kerja ke luar negeri. Prabowo akan terbang ke Turki malam ini.

Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Prabowo memiliki agenda di Indonesia sebelum bertolak ke luar negeri. Siang ini Prabowo berangkat ke Bandung.

"Ke Bandung agenda bersama para perwira AD se-Indonesia. Sore kembali dan malam menuju Turki," kata Dahnil kepada wartawan, Senin (25/11/2019).

Prabowo dijadwalkan berpidato dalam suatu forum saat di Bandung. "Di Bandung Pak Prabowo menyampaikan pidato pada acara ASEAN Chiefs Army Multilateral Meeting," jelas Dahnil.

Apa agenda Prabowo di Turki? Prabowo akan melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Turki.

"Kunjungan bilateral dengan Menhan Turki," sebut Dahnil.

Menhan Prabowo Tegaskan Programnya Fokus di Semua Sektor Pertahanan

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan bahwa belanja alat utama sistem senjata (Alutsista) akan diarahakan untuk pertahanan di tiga matra TNI. Prabowo menegaskan program pertahanan yang dia usung bukan hanya terfokus pada TNI Angkatan Darat saja.

"Belanja Alutsista juga akan diarahkan untuk perimbangan kekuatan pertahanan khususnya kapal-kapal perang Angkatan Laut, Pesawat tempur Angkatan Udara dan darat, jadi keliru bila ada yang menilai perspektif dan program Menteri Pertahanan bias Angkatan Darat," ujar Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak kepada wartawan, Senin (25/11/2019).

Dahnil mengatakan Prabowo akan terus meningkatkan kondisi dan modernisasi alutsista. Prabowo pun telah melakukan pendataan terkait spesifikasi belanja alutsista yang akan dilakukan pada tahun 2020 nanti. Sehingga alokasi anggaran untuk belanja alutsista dapat terserap dengan baik dan tepat sasaran.

"Menhan paham betul bahwa kondisi alutsista yang sudah baik harus ditingkatkan terus dan dimodernisasi tanpa henti, baik angkatan laut, udara, maupun angkatan darat. Oleh sebab itu, beliau melakukan review secara langsung terkait harga dan spesifikasi belanja-belanja alutsista yang sudah dialokasi pada tahun 2019 dan riview alokasi 2020 agar tepat sasaran, ekonomis, efisien dan efektif, agar mampu memberikan efek positif memperkuat pertahanan dan bebas kebocoran serta perburuan rente," kata dia.