Sabtu, 07 Desember 2019

PAN Bantah Ada Tekanan ke DPD untuk Pilih Zulkifli Hasan Jadi Ketum Lagi

Salah satu senior PAN Putra Jaya Husin mendengar ada intimidasi hingga ancaman terhadap kader agar Zulkifli Hasan dipilih kembali sebagai ketua umum partai. Wakil Ketua Umum PAN Totok Daryanto pun membantah rumor tersebut.

"Saya menyatakan tidak ada tekanan-tekanan seperti itu," kata Totok saat dimintai konfirmasi, Rabu (4/12/2019).

Zulkifli menerima dukungan dari 28 DPW PAN untuk maju dalam kontestasi calon Ketua Umum PAN pada Minggu (24/11). Totok, yang juga hadir dalam pertemuan itu menyebut dukungan kepada Zulkifli adalah hal yang lumrah.

"Bahwa DPW-DPW yang mendukung ZH untuk memimpin PAN dua periode mengadakan rapat-rapat konsolidasi internal dengan DPD-DPD di daerah masing-masing tentu ini harus dilihat sebagai hal yang lumrah," ujarnya.

Putra Jaya, yang merupakan salah satu pendiri PAN, diketahui mendukung salah satu kandidat caketum PAN Mulfachri Harahap. Totok balik menyebut Putra melakukan pendekatan ke DPW dan DPD PAN, namun mengatakan tak ingin melempar tuduhan.

"Saya juga tahu Mas Putra Jaya, yang mendukung salah satu kandidat Ketum, tim suksesnya juga aktif melakukan penetrasi ke DPW dan DPD se-Indonesia. Tetapi kami tidak pernah menuduhnya sebagai melakukan penekanan-penekanan," tegas Totok.

Sebelumnya, Putra Jaya Husin mendengar ada intimidasi hingga ancaman terhadap kader agar Hasan dipilih kembali sebagai ketua umum partai. Putra mengatakan sudah berkomunikasi ke tim dari Zulkifli untuk mendapatkan klarifikasi.

"Ya saya juga mendengar dari beberapa sumber, makanya saya juga minta dari teman-teman Pak Zul untuk memberikan klarifikasi apa benar informasi yang saya terima, bahwa ada tekanan, ada ancaman, ada intimidasi," kata Putra kepada wartawan, Selasa (3/12).

"Tapi kan supaya fair, saya meminta kepada teman-teman di tim Pak Zul, kan Pak Zul masih di luar negeri, apakah informasi tersebut benar adanya? Kan setiap informasi harus diuji kebenarannya, diklarifikasi oleh yang bersangkutan, agar tak menjadi berita bohong atau hoax," imbuhnya.

Zulhas Tetap Maju Caketum PAN Hadapi Klan Amien Rais

Partai Amanat Nasional (PAN) berencana menggelar rapat kerja nasional (rakernas) pada 6 Desember 2019 mendatang. Forum ini bakal menentukan jadwal kongres partai berlambang matahari biru tersebut sekaligus menyusun aturan main dalam pemilihan ketua umum.

Namun di tengah kesibukan elite partai menyelenggarakan hajat akbar lima tahunan tersebut terbesit kabar Zulkifli Hasan (Zulhas) yang saat ini menjabat Ketua Umum PAN sedang menimbang-nimbang tak maju lagi sebagai kandidat ketua umum.

Usut punya usut keengganan tersebut disebabkan rencana majunya anak pendiri partai Amien Rais, Hanafi Rais sebagai calon ketua umum. "Bang Zul (Zulkifli Hasan) sepertinya tidak mau maju kalau Hanafi maju. Sebab Hanafi sudah dianggap anak sendiri oleh Bang Zul," jelas sumber detikcom yang dekat dengan Zulkifli.

Zulhas sendiri berbesanan dengan Amien Rais. Anak pertama Zulkifli, Futri Zulya Savitri menikah dengan putra ketiga Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais pada Oktober 2011 lalu.

Hanafi yang kini menjadi Ketua Fraksi PAN di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), ujar sumber tersebut, sedang didorong maju oleh para loyalis Amien Rais untuk masuk ke gelanggang perebutan kursi ketua umum.

Kabar tersebut dibantah Wasekjen PAN Rizky Aljufri. Menurutnya Zulhas akan tetap maju sebagai caketum sekali pun harus berhadapan dengan Hanafi Rais.

"Bang Zul sangat siap maju siapapun lawannya. Asalkan pengurus DPD dan DPW mendukung. Sebab pemilik suara adalah mereka. Jadi jangan koar-koar banyak dulu sebelum ada dukungan dari daerah," jelas Rizky kepada detikcom, Selasa, (19/11/2019).

Putra Jaya Husin: Amien Rais dkk Ingin Ada Perubahan Kepemimpinan PAN

Politikus senior PAN Putra Jaya Husin ingin adanya perubahan dalam kepemimpinan partai di Kongres 2020. Putra menyebut senior PAN lainnya, seperti Amien Rais hingga Hatta Rajasa, juga ingin ada perubahan pimpinan.

"Mereka (Amien Rais, Hatta Rajasa) minta ada perubahan kepemimpinan, confirmed ya 100 persen, karena saya bicara langsung dengan mereka, bukan katanya-katanya," ujar Putra kepada wartawan di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Jumat (6/12/2019).

Alasan di balik keinginan itu, menurut Putra, adalah penurunan suara PAN semasa kepemimpinan Zulkifli Hasan (Zulhas). Dia lalu menganalogikan sebuah perusahaan yang tidak memiliki omzet, maka diperlukan pergantian kepemimpinan.

"Samalah di sebuah perusahaan, begitu omzetnya turun, mana mungkin chief-nya diangkat lagi. Kan ada reward and punishment. Nah, ini kursi turun, suara turun, harusnya secara legowo tidak maju lagi," katanya.

Lagi pula, kata Putra, konvensi yang berlaku di PAN dari sejak berdiri sampai hari ini Ketum hanya satu periode.

"Dulu Pak Hatta saja tahun 2014 suara partainya naik, kursi naik, Pak Zul minta satu periode saja, kan ada beritanya tuh (pernyataan Zulhas). Nah, ini gimana, kok antara ucapan dia lima tahun lalu dan sekarang (berbeda). Ini konsisten dalam inkonsistensi," ujar Putra.

Untuk itu, Putra berpesan agar seluruh kader dapat menjalankan aturan sesuai dengan AD/ART. Dia mengajak seluruh kader tetap membangun partai bersama-sama agar PAN tetap bergerak sesuai tujuan awal.

"Jadi buat saya, sudahlah, ini partai kita sama-sama, tujuan kita berpartai ini adalah membesarkan supaya bisa bermanfaat buat masyarakat," tuturnya.

Memanas! Waketum Sindir Pendiri PAN yang Bicara Tekanan Dukung Zulhas

Wakil Ketua Umum PAN Totok Daryanto membantah tudingan dari pendiri PAN Putra Jaya Husin soal adanya tekanan ke DPD-DPD PAN untuk memilih Zulkifli Hasan kembali menduduki kursi ketua umum. Totok balik menyebut Putra melakukan pendekatan ke DPW dan DPD PAN.

"Saya juga tahu Mas Putra Jaya yang mendukung salah satu kandidat Ketum tim suksesnya juga aktif melakukan penetrasi ke DPW dan DPD se-Indonesia. Tetapi kita tidak pernah menuduhnya sebagai melakukan penekanan-penekanan," kata Totok saat dikonfirmasi, Rabu (4/12/2019).

Putra diketahui mendukung salah satu kandidat calon Ketua Umum PAN Mulfachri Harahap. Totok menyebut Zulkifli Hasan telah didukung 28 DPW PAN yang disebutnya juga satu suara dengan DPD-DPD di bawahnya.

"Hingga sekarang tercatat ada 28 DPW yang mendukung ZH. Sebagian besar DPD-nya solid satu barusan dengan DPW-nya. Ada satu-dua DPD yang punya pilihan lain, kita juga tahu dan membiarkannya," ujarnya.

Selain itu, Totok mengatakan meski ada DPW yang bukan dari daerah pendukung Zulkifli, DPD di bawahnya ada yang mendukung caketum petahana itu. Totok pun meminta Putra Jaya dan tokoh PAN lain yang tidak mendukung Zulkifli untuk legawa dengan pilihan kader di daerah.

"Dan juga jangan salah, bahwa dari sekian DPW yang jelas-jelas condong ke kandidat selain ZH (seperti Jatim, Jateng, Sumut, dan mungkin Jabar), banyak pula DPD-DPD-nya yang merasa lebih nyaman dinakhodai ZH. Terhadap hal ini kita berharap Mas Putra Jaya atau tokoh PAN lainnya hendaknya legawa juga," ucap Totok.

Sebelumnya, pendiri PAN Putra Jaya Husin mendengar ada intimidasi hingga ancaman ke kader agar Hasan dipilih kembali sebagai ketua umum partai. Putra mengatakan sudah berkomunikasi ke tim dari Zulkifli untuk mendapatkan klarifikasi.

"Ya saya juga mendengar dari beberapa sumber, makanya saya juga minta dari teman-temannya Pak Zul untuk memberikan klarifikasi apa benar informasi yang saya terima, bahwa ada tekanan, ada ancaman, ada intimidasi," kata Putra, kepada wartawan, Selasa (3/12).

"Tapi kan supaya fair, saya meminta kepada teman-teman di tim Pak Zul, kan Pak Zul masih di luar negeri, apakah informasi tersebut benar adanya? Kan setiap informasi harus diuji kebenarannya, diklarifikasi oleh yang bersangkutan, agar tak menjadi berita bohong atau hoax," imbuhnya.