Menurut Zulkifli, PAN merupakan partai yang lahir dari rahim reformasi. Untuk itu, kata Zulkifli, semua kandidat ketum diharapkan dapat bersaing secara sehat dan positif untuk memajukan partai.
"Semua kandidat kita hormati, kita kampanyenya nanti kampanye positive campaign. Karena ini persaingan internal, semua berniat baik untuk memajukan partai, terbuka, transparan, adil, dilaksanakan sebaik-baik mungkin, secara sedemokratis mungkin. Tetapi andai kata nanti ada musyawarah mufakat, itu juga bagus gitu," ucapnya.
Sementara itu, Asman Abnur mengaku siap menjadikan PAN sebagai partai yang melahirkan pemimpin nasional. Dia menyoroti soal rekrutmen dan sistem pelatihan.
"Pertama (saya ingin PAN menjadi) partai yang menciptakan leader-leader ke depan. Jadi, mulai dari rekrutmen sampai sistem pelatihannya, sampai nanti kader itu siap menjadi tokoh," kata Asman kepada wartawan, Kamis (14/11).
Asman mengaku mendapatkan amanah dari kader-kader PAN di daerah untuk maju sebagai caketum.
"Suara dari bawah kita nggak boleh bantah. (Komunikasi) mengalir saja," terang Asman.
Sedangkan Bima Arya siap berkomunikasi dengan semua pihak mengenai niatnya maju menjadi caketum PAN. Bima siap menerima tugas baru.
"Tapikan kongresnya ini juga belum bisa dipastikan bulannya kapan, katanya awal tahun gitu. Segala sesuatu juga masih sangat cair, saya ingin berkomunikasi dululah dengan semua pihak," kata Bima di Sentul International Convention Center, Bogor, Rabu (13/11).
Meski siap maju, Bima mengatakan belum ada persiapan untuk dirinya. Dia ingin dukungan kepada dirinya kelak sebagai caketum merupakan dukungan konkret.
"Saya tidak mau terlalu jauh dulu berbicara tentang persiapan pribadi. Karena bagi saya yang paling penting itu tadi, saya ingin kalaupun ada dukungan, dukungan itu harus nyata, harus konkret bukanya sebagai bentuk suara, tapi sebagai suatu keinginan untuk jadikan PAN tetap sebagai partai yang pro perubahan dan reformasi," ucap Bima.
Sultra Hingga Papua Dilirik Jadi Lokasi Kongres Pemilihan Ketum PAN
Rakernas PAN hari ini digelar untuk menentukan lokasi dan waktu pelaksanaan Kongres yang rencananya dilangsungkan awal tahun 2020. Provinsi Sulawesi Tenggara hingga Papua menjadi kandidat lokasi kongres yang merupakan forum pemilihan ketum PAN itu.
"Tema daripada penyelenggaraan rakernas ini adalah bersatu meraih kemenangan. Simpatisannya agar damai bersatu padu untuk memperkuat dan mempertajam jaringan partai kami dalam rangka menyongsong event-event politik yang akan datang terutama pilkada dan juga menyongsong pemilu 2024 yang akan datang," ungkap Ketua Steering Committee (SC) Rakernas PAN di lokasi acara, Hotel Millenium, Jl. Fachrudin, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12/2019).
Waktu pelaksanaan Kongres PAN sendiri direncanakan akan digelar pada akhir Februari atau awal Maret 2020. Ini mengingat kepengurusan periode selama 5 tahun.
"Karena kami kemarin itu kongresnya bulan Februari dan Maret ya, di akhir Februari dan awal Maret. Maka pada periode ini Insyaallah juga akan dilaksanakan kurang lebih pada tanggal yang sama. Kalau pun ada sedikit bergeser itu hanya karena persoalan teknis saja, yaitu kesiapan panitia penyelenggara kongres dan SC," sebut Saleh.
Dalam sidang pleno yang digelar pada rakernas, ada beberapa wilayah yang menjadi kandidat lokasi Kongres PAN. Beberapa alasannya karena keberhasilan PAN di wilayah-wilayah tersebut pada Pemilu 2019 lalu.
"Kami sepakat untuk tempat pelaksanaan kongres. Banyak yang bersedia, tadi kita sudah menetapkan 9 calon tuan rumah. Ada Sumut, Sumbar, Lampung, DKI Jakarta, Yogya, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Papua, Kalimantan Selatan. 9 tempat ini yg akan dibawa ke DPP untuk dilakukan verifikasi survei dan tempat itu," urai Saleh.