Sabtu, 07 Desember 2019

Bara Hasibuan Bicara PAN Jadi Kendaraan Politik Satu Keluarga Pendominasi

Waketum PAN Bara Hasibuan berbicara soal adanya sosok bersama keluarganya yang mendominasi partai. Untuk itu, ia mengajak para kader PAN untuk lepas dari ketergantungan itu dengan berani melawan dengan memilih tokoh independen sebagai ketum pada Kongres PAN mendatang.

"Tantangan utama partai ini adalah bagaimana kita melepaskan ketergantungan dari satu orang. Jadi kongres ini bukan suatu rutinitas saja, suatu kegiatan rutin yang memang kegiatan paling penting bagi partai selama lima tahun, tetapi ini sangat menentukan masa depan PAN setelah 20 tahun berdiri," ungkap Bara di sela-sela Rakernas PAN di Hotel Millenium, Jl. Fachrudin, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12/2019).

Menurut Bara, kader PAN harus membawa partai menjadi lebih independen. Ia lalu menyindir soal PAN yang digunakan oleh satu keluarga untuk menjadi kendaraan politiknya.

"Bagaimana kita membawa PAN lebih independen, tidak dipakai sebagai kendaraan politik atau kendaraan salah satu keluarga saja. Kalau itu tidak bisa dilakukan, maka PAN tidak akan bisa berkembang, hanya stuck di perolehan suara 6-7 persen pada setiap pemilu. itu adalah tantangan utama dari PAN," sebut Bara.

"Seharusnya, semua peserta kongres, pengurus daerah, itu menyadari itu adalah tantangan utama bagi PAN ke depan," sambungnya.

Saat ditanya soal perbedaan pandangan sang ketum, Zulkifli Hasan dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Bara lagi-lagi berbicara soal sosok yang mendominasi partai. Menurut dia, perbedaan pandangan seharusnya menjadi tantangan bagi kader PAN agar partai bisa menjadi lebih independen lagi.

"Perbedaan pendapat itu juga memberikan challenge tantangan kepada peserta, apakah mereka juga bersikap independen. Dalam arti tidak selalu terus menerus dipengaruhi oleh satu orang yang selalu selama ini mendominasi partai ini. Setiap keputusan yang diambil itu harus selalu memperhitungkan apakah orang ini bisa menerima atau tidak. Dengan begitu, memang selalu selama ini ketum di bayang-bayangi oleh satu orang, tidak bisa berkembang." urai Bara.

Dia lalu menyinggung soal wacana ketum PAN hanya satu periode. Hal ini disinggung oleh Amien Rais yang meminta Zulkifli tidak lagi ikut dalam pertarungan mengejar posisi PAN-1 dalam Kongres nanti.

"(Ketum) satu periode atau dua periode, itu hanyalah suatu tradisi dalam partai ini, bukan merupakan suatu ketentuan dalam anggaran dasar atau pun konstitusi partai ini. Jadi, tradisi itu kan bisa saja berubah. Jadi, sekarang terpulang kepada para peserta. pada saatnya nanti kongres yang menentukan, siapa yang terbaik," kata dia.

"Tetapi bagi saya adalah, kita perlu pemimpin partai ini ke depan ketua umum yang bisa melepaskan ketergantungan dari satu orang itu, satu keluarga," imbuh Bara.

Bara juga membantah rumor yang menyebut ada intervensi kepada para pemilik hak suara di PAN agar memilih Zulkifli sebagai ketum lagi. Justru menurutnya, justru tekanan datang dari sosok pendominasi beserta keluarganya yang ia sebut-sebut itu.

"Tidak ada tekanan (ke DPD PAN) saya pikir, justru ada tekanan psikologis selama ini yang diberikan oleh satu orang itu. Itu adalah tekanan psikologis, saya katakan, kemauan orang ini harus selalu dituruti, ada semacam fear, ketakutan, gitu. Suasana ketakutan," ucap Bara.

"Kalau kemauan orang itu tidak diikuti, kemudian akan menimbulkan konsekuensi orang di partai ini bisa kehilangan jabatan dan sebagainya. Tidak bisa lagi, kita harus dewasa. Partai ini harus berkembang ke depan, memperkuat institusi, bukan di bayang-bayangi salah satu orang, salah satu personality," tambahnya.

Bara lalu menceritakan soal PAN yang mengikuti Pemilu pertama di tahun 1999. Saat itu, PAN disebutnya merupakan satu-satunya partau yang memiliki platform jelas.

Jumat, 06 Desember 2019

Miras Inilah yang Bikin Siswi SMA Viral Goyang Sambil Mabuk

Aksi seorang siswi SMAN 1 Mojosari, Kabupaten Mojokerto, asyik bergoyang karena mabuk di sebuah warung kopi (warkop) menjadi viral di media sosial. Rupanya saat itu siswi kelas XII IPS ini menenggak minuman keras (miras) bersama 19 temannya dari beberapa sekolah.

Kapolsek Mojosari Kompol Anwar Sudjito mengatakan pihaknya telah menggali keterangan dari pemilik Angkringan Paijo dan sejumlah siswa yang saat itu berada di lokasi.

Menurut dia, terdapat sekitar 20 siswa dan siswi yang meminum miras di warkop yang berlokasi di Jalan Hasanudin, Kecamatan Mojosari, tersebut, Rabu (4/12) siang. Satu di antaranya berinisial SI, siswi kelas XII IPS SMAN 1 Mojosari yang berjoget ria dalam kondisi mabuk.

"Terdiri dari 10 siswa dan 10 siswi. Mereka dari 4 sekolah tingkat SMA di wilayah Sooko, Pungging, Mojosari, dan Ngoro. Dari 20 siswa itu, sekitar 12 di antaranya dari SMAN 1 Mojosari," kata Anwar saat dihubungi detikcom, Jumat (6/12/2019).

Ia membenarkan puluhan siswa tingkat SMA itu sedang berpesta miras di Angkringan Paijo. Mereka iuran untuk membeli 16 botol bir yang dicampur dengan 6 botol angur merah. Minuman beralkohol itu dibeli para pelajar dari sebuah warung di Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto.

"Saat itu dia (SI) minum paling banyak. Pengakuannya dia minum sampai 3 ronde, sehingga dia mabuk berat dan berjoget seperti itu," terangnya.

Selain itu, Anwar telah menggali alasan puluhan pelajar itu menggelar pesta miras. "Alasan mereka sekadar untuk melepas penat. Kan mereka usai mengikuti PAS (penilaian akhir semester)," tandasnya.

Video SI saat bergoyang pun menjadi viral di media sosial. Video berdurasi 29 detik itu pertama kali diunggah akun Tamz Rere di salah satu grup Facebook Mojokerto pada Rabu (4/12) pukul 21.54 WIB.

Diiringi musik disko, SI, yang masih memakai seragam sekolah warna biru, asyik bergoyang di dalam warkop. Karena saat itu dia baru selesai mengikuti ujian akhir semester di sekolahnya. Dia berjoget sambil memejamkan mata. Goyangannya tampak seirama dengan musik yang mengiringi.

Saat SI asyik bergoyang, di belakangnya tampak seorang pria berkaus merah yang menertawainya. Seorang gadis yang duduk di belakangnya juga ikut tertawa. Gadis ini memakai seragam sekolah sama dengan gadis yang sedang berjoget. Rupanya gadis itu juga siswi SMAN 1 Mojosari.

Gadis berwajah cantik ini tetap asyik bergoyang meski menjadi bahan tertawaan orang di sekitarnya. Bagian atas kemejanya basah, kedua matanya memerah, serta dia nyaris terjungkal saat berjoget di akhir video.

Kondisi Membaik, Nenek yang Diduga Hendak Diperkosa Dimintai Keterangan

Nenek warga Kecamatan Umbulsari yang ditemukan terkapar di kamar dengan luka sayat di leher, kondisinya berangsur membaik. Polisi akan meminta keterangan wanita berusia 65 tahun itu setelah diperbolehkan pulang dari RSD dr.Soebandi Jember.

"Karena saksi-saksi lain sudah kita ambil keterangannya, jadi tinggal dia sebagai saksi kunci," kata Kapolsek Umbulsari, Iptu Murdiyanto, Jumat (6/12/2019).

Menurut Murdiyanto, nenek ini sudah siuman setelah kemarin sempat menjalanii operasi. Saat ini, korban masih dalam tahap pemulihan.

"Kemarin sudah siuman setelah menjalani operasi. Sekarang ini tinggal pemulihan. Mungkin satu atau dua hari sudah diperbolehkan pulang," terang Murdiyanto.

Ditanya apakah ada indikasi pelaku yang menyayat leher korban orang dekat atau orang jauh, Murdiyanto enggan berkomentar. Dia berdalih hal itu demi proses lidik yang tengah berlangsung.

"Kami masih belum berani mengatakan apakah orang dekat atau orang jauh. Demi proses yang sedang berlangsung," tegasnya.

Namun Murdiyanto mengatakan kuat dugaan pelaku yang masuk ke rumah korban dan menganiaya korban jumlahnya hanya satu orang. Bahkan indikasi sudah mengarah ke seseorang.

"Tapi kita kan harus hati-hati. Harus disertai dengan bukti - bukti yang sangat kuat," tegasnya.