Minggu, 08 Desember 2019

Sepak Terjang Helmy Yahya yang Tolak Diberhentikan dari Dirut TVRI

Beberapa hari lalu, Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI memberhentikan Direktur Utamanya Helmy Yahya. Pemberhentian ini justru menjadi polemik, pasalnya Helmy melawan keputusan tersebut.

Helmy sendiri mengakui bahwa memang ada pemberhentian yang dilakukan oleh Dewan Pengawas. Namun, dirinya mengklaim bahwa dia masih menjadi Direktur Utama TVRI secara sah.

"Iya benar (ada pemberhentian). Tapi saya tetap dirut TVRI secara sah, dan didukung semua direktur. Save TVRI!" ujar Helmy kepada detikcom, Kamis (5/12/2019).

Helmy menilai bahwa keputusan Dewan Pengawas tidak sah. Bahkan jajaran direksinya pun masih solid dan mendukung dirinya tetap jadi memimpin TVRI, yang sudah dipegangnya sejak tahun 2017.

TVRI sendiri dinilai cukup kinclong di bawah kepemimpinan Helmy. Dia pun mengubah wajah TVRI, salah satunya lewat perubahan logo perusahaan. Paling jelas, Helmy membawa perubahan besar dalam program-program di TVRI.

Perubahan Logo TVRI
Merubah logo perusahaan menjadi salah satu gebrakan besar bagi Helmy. Logo yang kaku dibuat lebih modern. Dengan penggantian font dan penggunaan warna biru yang dominan dengan disandingkan warna putih.

Dikutip dari laman utama TVRI, penggunaan warna biru diambil dari warna biru laut dan langit Indonesia, warna ini disebut sebagai warna identik dalam perusahaan yang digunakan dalam seragam bermacam atribut TVRI.

Selain warna biru, warna putih juga menjadi salah satu warna yang digunakan dalam logo baru TVRI. Putih menjelaskan fleksibilitas, mudah beradaptasi dengan perubahan.

Di logo barunya, TVRI menggunakan bulatan besar berwarna dengan tulisan RI di dalamnya dengan warna putih yang sangat kontras. Bulatan besar ini disebut sebagai simbol bola dunia, filosofinya TVRI ingin menjadi televisi kelas dunia.

"Hal ini memberikan kesan bahwa LPP TVRI kini goes to the world. Memang ini bagian dari visi LPP TVRI ke depan untuk menjadi world class public broadcasting," tulis keterangan dalam laman utama TVRI, tvri.go.id, Minggu (8/12/2019).

Bawa Pertandingan Sepak Bola ke TVRI
Di bawah Helmy pun TVRI mulai menayangkan pertandingan sepak bola. Tidak main-main pertandingan yang ditayangkan adalah salah satu liga nomor wahid di Eropa, yaitu Liga Primer Inggris.

Dari catatan detikcom, mulai 10 Agustus 2019 TVRI mulai menayangkan pertandingan Liga Inggris musim 2019/2020. Selama tiga tahun ke depan, TVRI yang bekerja sama dengan Mola TV akan menjadi official broadcaster Liga Primer Inggris.

"Breaking News. TVRI akan menayangkan Liga Inggris mulai 10 Agustus 2019. Terimakasih @Molatv_id atas kepercayaannya menunjuk TVRI sebagai official broadcaster Premier League di plaftorm FTA Indonesia. #ligainggrisdiTVRI #mediapemersatubangsa," demikian pernyataan resmi TVRI di akun Instagramnya, dikutip detikcom pada Jumat (21/6/2019) yang lalu.

TVRI mendapatkan lisensi penyiaran gratis alias tayangan Free To Air (FTA) selama dua pertandingan dalam seminggu. Masing-masing laga digelar pada Sabtu dan Minggu. Sisa pertandingan lainnya dapat disaksikan lewat akses berbayar via Mola TV.

"Untuk Sabtu jam 20.00 WIB, sementara yang Minggu pukul 22.00 WIB," ujar Helmy Yahya.

Setahun sebelumnya pun, TVRI menayangkan pertandingan sepakbola divisi ke dua Liga Inggris. Selain itu, TVRI juga menyiarkan gelaran Piala Liga Inggris alias Carabao Cup 2019.

"Untuk Anda penggemar sepak bola Liga Inggris. Babak perempat final (Piala Liga Inggris) akan segera tayang di TVRI," tulis Helmy Yahya di akun Instagramnya.

Sabtu, 07 Desember 2019

Jokowi soal Pos Wamendikbud-Wamenristek: Menterinya Belum Minta

Lewat Perpres, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatur soal pos Wamendikbud dan Wamenristek. Namun Jokowi belum memutuskan siapa yang akan menjabat di dua kementerian tersebut.

"Belum, sampai hari ini urusan wamen belum, menteri juga belum minta," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019).

Saat ini, Mendikbud Nadiem Makarim dan Menristek Bambang Brodjonegoro masih belum memiliki wamen. Mengenai ini, Mensesneg Pratikno menyebut belum tentu pos Wamendikbud dan Wamenristek akan diisi.

"Nggak dong, belum tentu diisi," ujar Pratikno.

Selain dua pos tersebut, masih ada posisi Wakil Panglima TNI yang diatur dalam Perpres. Pos ini juga belum dijabat perwira tinggi TNI sejauh ini.

"Jadi itu kan Perpres organisasi kan ya seperti Perpres TNI ada Wapanglima nggak berarti harus ada. Tapi seandainya ada Keppres sudah anu, wadahnya sudah ada, lihat perkembangan," ujar Pratikno.

Jokowi Harap Stafsus Milenial Beri Masukan Inovatif: Mereka Bukan Orang Biasa

Ada tujuh staf khusus (stafsus) dari kalangan milenial yang ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi berharap ketujuh stafsus memberikan masukan pembaharuan.

"Berkaitan dengan stafsus, yang kita inginkan, stafsus nanti bisa memberikan masukan-masukan untuk pembaharuan, inovasi-inovasi, terutama dalam kebijakan-kebijakan yang kita buat," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019).

Jokowi memberikan contoh soal tugas-tugas yang diberikan kepada stafsus milenial, seperti masalah konsep Kartu Pra-Kerja atau mengenai Mekaar.

"Coba, Kartu Pra-Kerja nanti dikonsep, dilaksanakan seperti apa, agar gampang dikontrol. Kedua, berkaitan dengan nasabah Mekaar, yang produknya macam-macam sekali, gimana itu bisa kemasannya diperbaiki, merek diperbaiki. Kemudian dibuatkan marketplace yang baik," ujarnya.

"Kemudian, berkaitan juga masalah masukan untuk dunia pendidikan kita seperti apa. Kadang-kadang apa yang kita pikirkan dengan apa yang dipikirkan oleh stafsus yang muda-muda itu sangat berbeda sekali," imbuhnya.

Jokowi percaya akan kinerja stafsusnya. Sebab menurut Jokowi, stafsus yang ia tunjuk orang-orang hebat.

"Nanti akan muncul inovasi-inovasi yang sangat bagus dari stafsus-stafsus saya, karena mereka bukan orang biasa," kata Jokowi.

Seperti diketahui, Jokowi mengenalkan 7 staf khusus baru dari kalangan milenial, Kamis (21/11). Mereka adalah:

1. Adamas Belva Syah Devara (29) - Founder dan CEO Ruang Guru
2. Putri Tanjung (23) - Founder dan CEO Creativepreneur
3. Andi Taufan Garuda Putra (32) - Founder dan CEO Amartha
4. Ayu Kartika Dewi (36) - Pendiri Gerakan SabangMerauke
5. Gracia Billy Mambrasar (31) - Pendiri Yayasan Kitong Bisa, Duta Pembangunan Berkelanjutan Indonesia
6. Angkie Yudistia (32) - Pendiri Thisable Enterprise
7. Aminuddin Maruf (33) - Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PMII)