Minggu, 08 Desember 2019

Di Bawah Helmy Yahya, Laporan Keuangan TVRI Pertama Kali Dapat WTP

Helmy Yahya berhasil menitikan tinta emas dalam masa kepemimpinannya sejak 2017 di TVRI sebagai Direktur Utama. Salah satunya adalah membuat laporan keuangan TVRI diganjar predikat WTP.

Helmy berhasil membawa TVRI mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian alias WTP yang diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan atas laporan keuangan TVRI tahun 2018. Ini merupakan pertama kalinya predikat WTP diberikan kepada TVRI.

"Alhamdulillah segala puji untuk Allah SWT yang telah memberi karunia opini BPK atas Laporan Keuangan tertinggi (WTP) kepada LPP TVRI pada tahun 2019 ini," ucap Direktur Keuangan LPP TVRI Isnan Rahmanto, dikutip dari laman utama tvri.go.id, Minggu (8/12/2019).

Sebelumnya, sejak 2014 hingga 2016 TVRI diganjar opini BPK disclaimer (tidak memberikan pendapat). Lalu di tahun 2017 laporan keuangan TVRI diberikan wajar dengan pengecualian (WDP). Hingga akhirnya, di tahun 2019 TVRI mendapatkan predikat WTP.

Helmy Yahya menyatakan predikat pada laporan keuangan ini menjadi tanda bahwa sudah ada transformasi pada pengelolaan keuangan TVRI. Transformasi tersebut membuat keuangan menjadi transparan dan akuntabel, ujungnya dapat memberikan kualitas belanja modal yang lebih baik.

"Prestasi ini menjadi tolok ukur telah terjadinya transformasi di lingkungan TVRI terutama di bidang keuangan seperti pengelolaan anggaran yang lebih transparan dan akuntabel serta kualitas belanja modal yang lebih baik," ucap Helmy.

Hingga kini, pucuk kepemimpinan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI sedang mengalami konflik. Pasalnya putusan Dewan Pengawas TVRI memberhentikan Helmy Yahya dari kursi Dirut dilawan. Helmy menolak putusan tersebut dan masih mengakui diri sebagai Dirut TVRI.

Terima Laporan Keuangan Pemerintah, BPK Periksa Aset hingga Utang

 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menerima Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Laporan tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban pemerintah atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017.

Anggota III BPK RI Achsanul Qosasi mengatakan, laporan tersebut akan diaudit oleh BPK. Hasil pemeriksaan tersebut, kata dia, menghasilkan opini dari BPK.

"Kita akan audit keuangan pemerintah pusat di tahun 2017. Sehingga muncul opini terhadap LKPP itu," kata dia kepada detikFinance di Jakarta, Rabu (28/3/2018).

Achsanul menuturkan, sejumlah aspek akan diperiksa BPK, dari aset hingga utang.

"Poin-poinnya kita akan memeriksa tentang aset, tentang utang, tentang pengelolaan keuangan di semua departemen," ujarnya.

Terkait pemeriksaan ini, dia menuturkan, pemerintah memiliki waktu 3 bulan untuk persiapan LKPP. Kemudian, BPK akan melakukan audit sekitar 2 bulan.

Hasil audit itu akan diserahkan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Nantinya, DPR akan meminta pertanggungjawaban pemerintah.

"Kita ada waktu dua bulan untuk audit itu, untuk kemudian kita sampaikan hasil audit kepada parlemen kepada DPR. Pertanggungjawaban pemerintah itu seperti apa," ungkapnya.

Pada tahun 2016, LKPP pemerintah mendapat opini wajar tanpa pengecualian (WTP). Opini WTP itu merupakan yang pertama sejak 12 tahun terakhir.

"Tahun kemarin pemerintah WTP pertama kali setelah 12 tahun, sehingga apakah hasilnya bisa dipertahankan atau malah seperti apa, ya nanti sesuai pemeriksaan ini kita diskusikan dengan tim," paparnya.

Sepak Terjang Helmy Yahya yang Tolak Diberhentikan dari Dirut TVRI

Beberapa hari lalu, Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI memberhentikan Direktur Utamanya Helmy Yahya. Pemberhentian ini justru menjadi polemik, pasalnya Helmy melawan keputusan tersebut.

Helmy sendiri mengakui bahwa memang ada pemberhentian yang dilakukan oleh Dewan Pengawas. Namun, dirinya mengklaim bahwa dia masih menjadi Direktur Utama TVRI secara sah.

"Iya benar (ada pemberhentian). Tapi saya tetap dirut TVRI secara sah, dan didukung semua direktur. Save TVRI!" ujar Helmy kepada detikcom, Kamis (5/12/2019).

Helmy menilai bahwa keputusan Dewan Pengawas tidak sah. Bahkan jajaran direksinya pun masih solid dan mendukung dirinya tetap jadi memimpin TVRI, yang sudah dipegangnya sejak tahun 2017.

TVRI sendiri dinilai cukup kinclong di bawah kepemimpinan Helmy. Dia pun mengubah wajah TVRI, salah satunya lewat perubahan logo perusahaan. Paling jelas, Helmy membawa perubahan besar dalam program-program di TVRI.

Perubahan Logo TVRI
Merubah logo perusahaan menjadi salah satu gebrakan besar bagi Helmy. Logo yang kaku dibuat lebih modern. Dengan penggantian font dan penggunaan warna biru yang dominan dengan disandingkan warna putih.

Dikutip dari laman utama TVRI, penggunaan warna biru diambil dari warna biru laut dan langit Indonesia, warna ini disebut sebagai warna identik dalam perusahaan yang digunakan dalam seragam bermacam atribut TVRI.

Selain warna biru, warna putih juga menjadi salah satu warna yang digunakan dalam logo baru TVRI. Putih menjelaskan fleksibilitas, mudah beradaptasi dengan perubahan.

Di logo barunya, TVRI menggunakan bulatan besar berwarna dengan tulisan RI di dalamnya dengan warna putih yang sangat kontras. Bulatan besar ini disebut sebagai simbol bola dunia, filosofinya TVRI ingin menjadi televisi kelas dunia.

"Hal ini memberikan kesan bahwa LPP TVRI kini goes to the world. Memang ini bagian dari visi LPP TVRI ke depan untuk menjadi world class public broadcasting," tulis keterangan dalam laman utama TVRI, tvri.go.id, Minggu (8/12/2019).

Bawa Pertandingan Sepak Bola ke TVRI
Di bawah Helmy pun TVRI mulai menayangkan pertandingan sepak bola. Tidak main-main pertandingan yang ditayangkan adalah salah satu liga nomor wahid di Eropa, yaitu Liga Primer Inggris.

Dari catatan detikcom, mulai 10 Agustus 2019 TVRI mulai menayangkan pertandingan Liga Inggris musim 2019/2020. Selama tiga tahun ke depan, TVRI yang bekerja sama dengan Mola TV akan menjadi official broadcaster Liga Primer Inggris.

"Breaking News. TVRI akan menayangkan Liga Inggris mulai 10 Agustus 2019. Terimakasih @Molatv_id atas kepercayaannya menunjuk TVRI sebagai official broadcaster Premier League di plaftorm FTA Indonesia. #ligainggrisdiTVRI #mediapemersatubangsa," demikian pernyataan resmi TVRI di akun Instagramnya, dikutip detikcom pada Jumat (21/6/2019) yang lalu.

TVRI mendapatkan lisensi penyiaran gratis alias tayangan Free To Air (FTA) selama dua pertandingan dalam seminggu. Masing-masing laga digelar pada Sabtu dan Minggu. Sisa pertandingan lainnya dapat disaksikan lewat akses berbayar via Mola TV.

"Untuk Sabtu jam 20.00 WIB, sementara yang Minggu pukul 22.00 WIB," ujar Helmy Yahya.

Setahun sebelumnya pun, TVRI menayangkan pertandingan sepakbola divisi ke dua Liga Inggris. Selain itu, TVRI juga menyiarkan gelaran Piala Liga Inggris alias Carabao Cup 2019.

"Untuk Anda penggemar sepak bola Liga Inggris. Babak perempat final (Piala Liga Inggris) akan segera tayang di TVRI," tulis Helmy Yahya di akun Instagramnya.