Kamis, 12 Desember 2019

11 Tempat Wisata di Jepang yang Anti Mainstream

 Jepang merupakan salah satu destinasi wisata populer di Asia yang sering dikunjungi traveler Indonesia. Banyak destinasi wisata dengan berbagai tema yang bisa dikunjungi di negara ini mulai dari wisata alam, belanja, kuliner, dan lainnya.

Namun, bagaimana kalau kita merasa bosan dengan destinasi di Jepang yang itu-itu saja dan terlalu penuh dengan turis? Tenang saja, masih banyak tempat wisata di Jepang yang belum banyak diketahui dan tidak kalah seru.

Berikut 11 tempat wisata anti mainstream di Jepang yang bisa kalian jelajahi, apalagi jika sudah berniat ke sana untuk liburan akhir tahun, seperti dirangkum detikTravel:

1. Gua Ryusendo

Gua Ryusendo terletak di Prefektur Iwate dan merupakan salah satu gua batu gamping terbesar di Jepang. Ada 700 meter area gua yang dibuka untuk publik, dan danau bawah tanah dengan air yang sangat jernih.

2. Air Terjun Fukiware

Air terjun Fukiware berada di prefektur Gunma dan memiliki pemandangan yang sangat mengagumkan terutama saat musim gugur. Air yang mengalir di air terjun ini berasal dari tiga arah yang titik temunya bisa dilihat dari jarak dekat.

3. Pulau Aogashima

Pulau Aogashima berada di bawah administrasi Tokyo tapi terletak di Laut Filipina, sekitar 358 km dari pusat kota Tokyo. Daya tarik utama pulau ini adalah dua gunung api yang masih aktif dan pemandangan yang sangat cantik. Termasuk salah satu desa paling kecil di Jepang, pulau ini dihuni oleh 200 orang.

4. Oigawa Railway

Untuk penggemar kereta api antik dan pemandangan keren, jalur kereta api di Shizuoka yang melintasi Sungai Oi ini patut dikunjungi. Ada dua jalur kereta api yang bisa kalian tumpangi untuk melihat pemandangan yaitu Oigawa Main Line dari Kanaya ke Senzu dan Ikawa Line dari Senzu ke Ikawa.

5. Shimoguri no Sato

Desa Shimoguri di Nagano memiliki topografi yang unik. Desa ini berada di lereng gunung yang terjal dengan sudut 38 derajat dan berada di ketinggian 800-1.110 meter. Saking cantiknya, pemandangan desa ini disebut menginspirasi salah satu film Studio Ghibli.

6. Gunung Shirouma

Gunung Shirouma memiliki ketinggian 2.932 meter di atas permukaan laut dan terletak di Nagano. Cocok untuk yang hobi naik gunung, pemandangan yang bisa dilihat dari puncak gunung ini pasti memuaskan.

Karena merupakan salah satu gunung yang menjadi bagian dari 'Japan Alps', Gunung Shirouma terus dikelilingi salju sepanjang tahun. Kecuali saat musim panas di mana bunga berwarna-warni banyak bermekaran.

7. Pulau Kucing Aoshima

Pulau Aoshima di Ehime sudah banyak dikenal sebagai pulau kucing. Bagaimana tidak, populasi kucing di pulau ini mengalahkan populasi manusia hingga enam banding satu. Cocok untuk kalian yang suka bermain dengan kucing liar yang lucu-lucu.

8. Kastil Takeda

Kastil Takeda di Hyogo dikenal sebagai kastil yang berada di atas awan. Kastil yang dibangun pada tahun 1441 ini berada di puncak gunung dengan ketinggian 353 meter. Saat pagi hari, terutama saat musim gugur, area di sekitar puncak gunung terlihat seperti mengambang dan dikelilingi lautan awan.

9. Pulau Hashima

Pulau Hashima dikenal sebagai Gunkanjima atau pulau kapal perang. Nama ini merujuk pada bentuk pulau yang dikelilingi beton dan terlihat seperti kapal perang.

Pulau ini dulunya merupakan pusat tambang batu bara, tapi pulau ini mulai ditinggalkan oleh penduduknya pada tahun 1974 ketika tambang tersebut tutup. Sejak tahun 2009, pulau ini mulai dibuka untuk publik dan kalian bisa menggunakan kapal untuk mengunjungi Pulau Hashima.

10. Lembah Kiso

Lembah Kiso merupakan rumah bagi Nakasendo trail, salah satu dari lima jalan raya zaman Edo yang menghubungkan Tokyo dan Kyoto. Hal itu menjadikan daerah ini memiliki peninggalan sejarah yang tidak boleh dilewatkan.

11. Gunung Koya

Tempat wisata di Jepang lainnya adalah Gunung Koya di Wakayama. Tempatnya sedikit sunyi karena gunung ini merupakan rumah dari salah satu aliran Agama Buddha yang memiliki sejarah lebih dari 1.000 tahun. Sebagian besar gunung ini didedikasikan untuk fasilitas keagamaan seperti kuil dan makam.

Nyam... Nikmatnya Ramen Halal Ichiran di Jepang

Bagi traveler muslim yang ingin menjajal ramen di Jepang, bisa coba mampir ke Ichiran Ramen di Shinjuku. Wisata kuliner di sini dijamin halal dan enak, termasuk ramen halal.

Di negeri asalnya Jepang, kuliner ramen pada dasarnya lebih identik dengan bahan baku daging babi yang tentu saja tak ramah travelir muslim. Tapi tak usah khawatir, ada kok penjual ramen di Tokyo yang punya label halal.

Berlokasi di Gedung Otakibashi Pacifica 1F, 7-10-18 Nishi-Shinjuku, Shinjuku-ku, Tokyo, berdiri Tennen Tonkotsu Ramen Senmonten Ichiran yang menyajikan ramen halal nan nikmat. detikcom sempat berkunjung ke sana, Senin (9/12/2019) kemarin.

Di tengah udara dingin dan rintik hujan di Tokyo, ramen Ichiran Jepang yang halal ibarat oase yang begitu menggugah air liur. Tak pikir panjang, kaki pun segera dilangkahkan ke kedai ramen populer tersebut.

Untuk informasi, Ichiran sebenarnya bukan pemain baru di industri ramen Jepang. Sebelumnya, Ichiran punya 30an lebih kedai ramen dengan nama serupa. Hanya saja, mayoritas yang dijual masih mengandung babi.

Namun, pada Februari 2019 lalu brand Ichiran mulai memperkenalkan alternatif no-pork ramen atau ramen halal di gerainya yang salah satunya terletak di Shinjuku.

Hal ini dilakukan guna mengakomodasi selera pencinta ramen non-babi. Sebagai gantinya, Ichiran akan menggunakan kaldu berbahan ayam. Topping chashu babi panggang pun ikut diganti dengan lembaran daging sapi.

Di sisi lain, Ichiran mengakui inovasi ini juga dipengaruhi kunjungan turis Muslim Asia Tenggara yang meningkat pesat ke Jepang. Untuk memenuhi standar makanan tanpa babi bagi mereka, Ichiran pun perlahan mengembangkan dan menguji coba pembuatan kaldu tanpa daging babi dalam 2 dekade terakhir.

Hal itu pun tampak lewat banner Ichiran berukuran raksasa di depan tokonya dengan tulisan No-pork Ramen. Masuk ke dalam, tulisan no-pork pun kembali menginformasikan para pengunjung yang datang.

Hanya tak seperti rumah makan umumnya, kamu harus memilih menu lewat mesin otomatis. Layaknya vending machine, kamu pun harus memasukkan uang sejumlah yang kamu pesan ke mesin itu untuk melakukan transaksi.

Setelah beres, pengunjung akan diminta memilih tempat di salah satu bilik kayu yang tersedia. Sekilas, mengingatkan akan warnet zaman dulu yang sangat personal.

Di meja, pengunjung pun kembali dihadapkan pada kertas berisi aneka informasi penunjang ramen. Mulai dari karakteristik kuah, tingkat kepedasan sampai tambahan topping, semua bisa kamu set sesuai selera tanpa tambahan biaya. Menarik!

Usai mengisi kertas preferensi ramen, tak berapa lama ramen pilihan segera terhidang di depan meja. Otomatis, tangan pun langsung menyendok dan menyeruput kuah kaldu ramen yang sedikit kental sesuai preferensi rasa saya.

Soal rasa bagaimana? Mungkin sedikit jauh beberapa tingkat dari sejumlah gerai ramen yang pernah saya rasakan di Jakarta. Kaldunya tidak tebal, tapi sangat kaya dan begitu nikmat di lidah. Topping suwiran daging sapi hingga bumbu cabai pun kian menyemarakkan ramen yang terhidang panas tersebut. Nikmat luar biasa!

Apabila ingin mencoba, sediakan uang tunai senilai 1.180 Yen atau sekitar Rp 152 ribu untuk seporsi ramen halal standar Ichiran. Harganya memang lumayan, tapi setara dengan kenikmatan yang bakal kamu dapatkan.