Senin, 16 Desember 2019

Cukup Rp 7 Ribu Bisa Mampir 'Sungai Cheonggyecheon' Jakarta

Traveler mungkin pernah mendengar nama Sungai Cheonggyecheon di Seoul yang Instagramable. Kalau punya Rp 7 ribu, kamu bisa mampir ke saudaranya di Jakarta.
Bagi penggemar K-Pop atau K-Drama pasti sudah tidak asing lagi dengan Sungai Cheonggyecheon di Seoul, Korea Selatan. Sungai itu terdapat di jantung kota Seoul dan membelah pusat kota.

Kejernihan airnya dan desainnya yang indah membuat sungai itu bak primadona. Tak hanya warga Seoul, wisatawan asing pun sering singgah di sungai ikonik itu.

Eitttssss, tak hanya di Seoul, Indonesia juga punya sungai yang tak kalah indah dan bersih. Kini sungai atau kali itu dijuluki Cheonggyecheon nya Indonesia.

Julukan ini tidak berlebihan lantaran keduanya sama-sama terletak di ibu kota negara. Keduanya juga memiliki arsitektur yang indah dan mempesona.

Nah, sungai Cheonggyecheon Indonesia berada di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Sebenarnya, kanal ini bernama kali besar. Dulu, kali ini sangat hitam dan bau. 

Tapi siapa sangka, kali ini menjadi sangat cantik dan instagramable. Untuk menikmati Kali Besar pengunjung tidak perlu merogoh kocek alias gratis.

Kalian hanya perlu modal Rp 7 ribu saja untuk naik transportasi TransJakarta untuk pulang dan pergi. Murah kan? Di sana kamu bisa menikmati jajaran bangunan klasik bergaya Belanda. Santai sore sambil menunggu matahari terbenam. Dan yang enggak boleh dilewati adalah foto. Jangan lupa foto di sungai ini untuk dipajang di feed Instagram kamu.

Puas menelusuri kali besar, kamu bisa jalan-jalan menjelajahi museum yang berada di kawasan ini. Di mulai dari museum Fatahilah, museum wayang, hingga museum keramik. Dalam sekejab kamu seperti berada di lorong waktu dan merasakan masa silam.

Oiya, bagi d'Traveler yang ingin ke sini tapi jauh dari jangkauan transportasi umum atau berada di luar Jakarta, kalian bisa memanfaatkan fasilitas sewa mobil yang tersedia di Tiket.com.

Kalian tinggal masukkan lokasi dan waktu penjemputan. Kemudian klik dan akan muncul beragam tipe mobil. Harga sewa per 12 jam berkisar antara Rp 200 ribu hingga Rp 900 ribu.

Lagi-lagi itu tergantung jenis mobil yang dipilih. Kalau ingin mobil Alphard pun ada, dengan harga Rp 900 ribu. Tenang saja, kalian enggak akan rugi kok menyewa mobil di Tiket.com, karena kalian bisa keliling Jakarta tanpa repot.

Kalian bisa berkeliling mulai dari M Bloc di Blok M, Monas, Museum Monumen Nasional, kawasan pecinan di Glodok, wisata kuliner di Pecenogan, atau ke taman mangrove di Pantai Indah Kapuk.

Bagi kalian yang masih merasa tarif harga sewa terlalu mahal, tenang aja. Tiket.com selalu memberikan promo pada pengguna aplikasi Tiket.com. Cukup instal aplikasinya, lalu masukan kode promo. Lebih murah lagi kalau kalian share cost dengan teman perjalan kalian, karena pergi kemana pun ada sewa mobilnya. Selamat menikmati sungai ikonik di Ibu Kota! 

5 Air Terjun Menawan dari Magelang

Magelang tidak hanya tentang Candi Borobudur saja. Magelang juga menyimpan banyak potensi wisata, salah satunya adalah 5 air terjun menawan ini. Sudah tahu?

Air terjun adalah salah satu wisata yang diminati wisatawan di Indonesia. Di pulau Jawa sendiri terdapat ratusan air terjun dengan bentuk dan ketinggian yang beragam. Beberapa di antaranya sudah dikelola sebagai objek wisata dan beberapa lagi masih alami.

Air terjun bisa dikategorikan sebagai wisata alam musiman, karena sebagian besar air terjun volume airnya tergantung dengan curah hujan dan hanya beberapa air terjun yang bersumber dari mata air, sehingga waktu terbaik untuk berwisata ke air terjun adalah ketika musim hujan.

Namun, di beberapa lokasi air terjun tetap menunjukkan pesonanya dan ramai dikunjungi ketika musim kemarau sekalipun. Sejatinya tidak ada wisata yang tidak menarik untuk dikunjungi, tergantung dari sisi manakah Kita melihat potensi wisata tersebut.

Minggu, 15 Desember 2019

Kawah Ijen yang Tetap Menarik (2)

Pendakian Gunung Ijen baru mulai dibuka jam 2 dini hari. Pintu gerbang utama ke Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen terletak di Paltuding. Alternatif rutenya adalah Bondowoso - Wonosari - Tapen - Sempol - Paltuding. Traveler harus berjalan kaki dengan jarak sekitar 3 km dari Paltuding ke arah kawah. Jalur pendakiannya cukup berat karena menanjak dengan kemiringan 25-35 derajat. Karena itu, persiapkan fisik setidaknya dengan jogging beberapa minggu sebelum berkunjung ke Kawah Ijen.

Kawah Ijen juga dikelilingi tebing dan jalur pendakiannya berpasir dan berbatu. Traveler harus menggunakan sepatu yang aman dan mendukung perjalanan dengan medan yang cukup curam. Tetap utamakan keselamatan, karena persiapan yang baik akan menunjang aktivitas apapun saat berada di kawah.

Danau Kawah Ijen dikenal merupakan danau air asam kuat terbesar di dunia. Permukaan tak henti mengeluarkan kepulan uap. Tapi permukaannya indah dengan memancarkan warna kebiruan atau biru kehijauan. Terkadang bergantung dengan cahaya yang ada, maka warna danau bisa berbeda tapi tidak jauh dari gradasi biru.

Saat berada di Kawah Ijen, traveler bisa menyaksikan para penambang belerang yang mengumpulkan bongkahan belerang ke bakul-bakul yang akan mereka angkut ke atas, meninggalkan kawah. Para pria ini mengangkut bakul-bakul besar secara manual menggunakan pundaknya.

Kekuatan masing-masinglah yang menjadi modalnya. Bayangkan, mereka harus mendaki di jalur terjal dengan kemiringan cukup berat sambil membawa beban belerang yang berat di pundaknya. Setiap pijakan membutuhkan tenaga dan membuat nafas cukup tersengal.

Oleh karena itu, penting bagi para traveler agar tidak mengganggu aktivitas mereka. Berikanlah jalan agar mereka bisa melaluinya dnegan cepat tanpa harus membuang energi, karena setiap energi dan pijakan sangat berarti bagi mereka.

Para penambang ini harus menaiki jalur pendakian dari kawah dengan panjang jalur kurang lebih 2 KM dengan kemiringan yang cukup menyita tenaga. Namun, karena sudah terbiasa, mereka tampak sigap dan lincah saat mendakinya. Jika, traveler ada di kawah sampai saat matahari cukup tinggi, maka akan terlihat para penambang yang tak jarang bertelanjang dada karena gerah dan keringat yang sudah membasahi bajunya.

Akan terlihat otot dan urat yang menonjol pertanda mereka sudah kerap melakukannya dan tubuh mereka pun ikut menyesuaikan. Kulit mereka pun gosong karena panas matahari pun cukup menyengat. Perjuangan mereka untuk mendapatkan rupiah dari proses penambangan belerang cukup menyita energi dan mempertaruhkan keselamatan itu perlu kita tiru.

Gunung Ijen sendiri merupakan gunung berapi yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia. Oleh karena itu, traveler bisa berangkat dari Banyuwangi ataupun dari Bondowoso.

Gunung Ijen memiliki ketinggian 2.386 mdpl. Dari jalur pendakian Kawah Ijen, kita dapat melihat pemandangan gunung lain yang mengelilingi atau tak jauh dari Ijen, di antaranya adalah puncak Gunung Marapi, Gunung Raung, Gunung Suket, dan Gunung Rante.

Jadi, tak hanya melihat birunya Kawah Ijen, pendakian ini pun menyisakan pelajaran hidup yang berharga, dan bonus pemandangan gunung-gunung indah di perjalanannya. Sebuah kenikmata yang patut disyukuri.