Di Bengkulu, ada air terjun cantik yang letaknya berada di tengah kebun kopi. Namanya Curug Embun. Sudah pernah ke sini?
Sewaktu liburan ke Kabupaten Kepahiang, secara spontan saya dan keluarga memutuskan untuk bermain di objek wisata air terjun Curug Embun. Letaknya tidak terlalu jauh dari kota Kepahiang. Namun, jalan menuju ke lokasi membutuhkan sedikit perjuangan. Liburan kali ini tanpa persiapan.
Jalan yang lumayan bagus hanya sampai ke pinggir desa. Setelah sampai di kebun kopi, maka kita akan berjalan dulu dengan melakukan trekking yang lumayan turun naik untuk menuju ke lokasi air terjun.
Namanya, liburan spontan. Kami semua hampir tidak membawa persiapan yang matang. Hanya makanan dan minuman serta baju ganti. Sepatu kets pun tidak ada yang menggunakan. Akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan sandal dan ada yang hanya beralas kaki saja.
Kami turun naik tangga seadanya yang dibuat oleh warga.tanah yang kami injak lumayan keras, sebab sudah dilewati oleh banyak orang. Di kiri kanan kami, masih kebun asli semuanya. Bau kopi tercium di sepanjang jalan. Maklum kami berjalan di tengah kebun kopi yang sebentar lagi akan panen.
Setelah berjalan turun naik sekitar setengah jam, kami pun mulai mnedengar suara air terjun. Akan tetapi letaknya, masihjauh.kami harus turun lagi untuk mencapai air terjun.
Dengan hati-hati, kami turuni tangga satu persatu. Tangga ini mulai licin, tanahnya mulai terkena percikan embun air terjun. Jadinya lembab. Kami berjalan pelan-pelan saja.
Jalan sendiri saja sudah repot. Eh, ini kami membawa bayi, balita dan orang tua yang juga ingin menikmati air terjun curug embun. Mereka tidak mau ditinggalkan di mobil.
Apa boleh buat, kamipun mengajak mereka semua untuk turun melihat dan menikmati air terjun. Bahkan anak-anak juga meminta untuk mandi. Yah, namanya anak-anak.Mana tahan, ngak mandi kaloketemu air.
Usai menuruni tangga, kami pun sampai di pinggiran aliran air terjun. Akan tetapi untuk mencapai atau melihat air terjun lebih dekat lagi. Kami harus melalui jembatan penyeberangan yang terbuat dari bambu.
Di bawah jembatan bambu itu terdapat aliran air terjun yang lumayan deras dan lebar. Ada rasa takut seketika muncul saat ingin menyeberang.
Dengan semangat empat lima, kamipun menyeberang dengan hati-hati.Membawa serta anak-anak. Yah, demi bisa berfoto di bawah air terjunnya. Pokoknya semua diupayakan.
Dengan susah payah, akhirnya ketiga anak kami bisa ikut menyeberang. Kami pun berfoto dis ekitar air terjun. Dari tempat kami berdiriberfoto, air terjun terasa hinggap di sekitar baju kami.jadi terasa basah juga, terkena percikannya.
Percikan air yang mengenai baju, kaki, tangan, dan sekitar kami inilah yang membuat nama air terjun ini. Menurut warga setempat diberi nama Curug Embun. Semua benda yang berdekatan dengan air terjun ini, termasuk tanaman di sekitarnya semuanya seolah berembun.
Puas berfoto-foto,kami memutuskan untuk mandi. Saya dan kedua anak lainnya maindi.Sedangkan suami dan dedek bayi memutusan untuk duduk di pondokan saja. Melihat dan menunggu kami usai mandi.
Airnya sangat sejuk dan dingin, rasanya segar sekali.Anak-anak juga sangat senang. Namun, perlu hati-hati saat bermain atau mandi di antara bebatuan. Batunya agak licin, akibat embun yang selalu muncul. Oleh karena itu kami memutuskan untuk berendam saja di air, tidak duduk-duduk atau bermain di atas batu.
Tak lama kemudian, kami menyudahi mandi dan bergegas untuk pulang. Apalagi kami melihat langit mulai mendung, kuatir akan turun hujan. Kasihan nanti dengan anak-anak dan orang tua.jadi kami segera menyelesaikan acara mandi-mandi dan bersiap untuk pulang.
Kami sangat senang bisa mandi dan menikmati air terjun Curug Embun ini. Jika Anda ingin menikmatinya juga, gampang sekali. Berangkat dari kota Bengkulu menuju ke kota kepahiang. Nanti kalo sudah sampai ke pasar Kepahiang. Anda bisa meneruskan perjalanan ke desa Nanti Agung.
Setelah sampai di desanya, silakan bertanya kepada warga setempat dimana letaknya air terjun Curug Embun. Mereka akan menunjukkan lokasinya dengan baik.Bahkan ada yang bersedia untuk mengantarkan.
Oh, yah arena lokasi air terjun ini belum dikelolah secara permanen. Jadi ketika kita datang berkunjung ke sana. Tidak dikenai biaya tiket masuk. Yang ada hanya sekedar membayar uang parkir kepada para pemuda yang tergabung di Karang Taruna. Untuk makanan dan minuman sebaiknya membawa sendiri.