Traveler pasti tahu kedai kopi yang lagi ngehits banget di Jepang ini, Kopi % Arabica. Demi kopi ini, kami rela antre sambil menikmati pemandangan Arashiyama.
Awal November lalu, saya mendapat kesempatan berkunjung ke Jepang karena dapat tiket promo kesamber gledek dari tiket.com di bulan Maret lalu seharga 3.5 juta untuk perjalanan pulang pergi Jakarta-Tokyo. Sungguh penanatian menyenangkan selama 8 bulan setelah pembelian tiket saya menanti perjalanan ke Jepang yang ternyata sangat menyenangkan.
Setelah mendapatkan tiket pesawat, saya membuat itinerary untuk 10 hari perjalanan. Kyoto menjadi salah satu destinasi bucket list saya di perjalanan kali ini. Kyoto merupakan lokasi populer di kalangan wisatawan dalam negeri maupun mancanegara karena berbagai wisata menarik, udara yang terkenal segar dan pemandangannya yang indah.
Bukan hanya itu, Kyoto juga dikenal dengan Kopi % Arabica yang tersohor ke penjuru dunia karena rasanya yang banyak dipuja oleh penikmat kopi. Konon, jika berkunjung ke Kyoto dan tidak membeli kopi ke Gerai yang dibuka pertama kali di tahun 2013 ini maka akan menyesal.
Letak gerai kopi ini ada di kawasan Arashiyama, Kyoto. Untuk sampai kesini saya berangkat dari Stasiun JR Kyoto ke Stasiun JR Saga-Arashiyama dan berjalan kaki 10 menit dari stasiun untuk sampai ke gerai kopi.
Letaknya ada sebrang Jembatan Togetsukyo yang tersohor serta Sungai yang mengalir indah. Gerai Kopi Arabica yang memiliki konsep open window ini dibuka dari jam 8 pagi hingga pukul 6 sore. Jadi semakin pagi datang, semakin baik. Mengingat antrean yang semakin panjang menjelang siang hari dan seterusnya.
Setelah mengantre selama 35 menit, tiba saatnya kopi yang saya pesan dibuatkan oleh barista-barista yang sudah terlihat professional dan sibuk dengan espresso machine. Walaupun gerai kopi yang mengusung konsep minimalis itu tidak bisa menampung orang banyak.
Setelah kopi disajikan semua pembeli langsung beranjak keluar menuju ke tepi sungai atau ke Jembatan Togetsu-Kyo untuk mengambil gambar kopi hits ini dan menikmatinya sambil becanda.
Kini waktunya saya mencoba kopi % Arabica ini, seteguk demi seteguk kopi yang saya minum, sudah terasa sangat enak. Rasa nikmat kopi ini seketika dapat menghangatkan badan dan menyeygarkan pikiran.
Setelah satu gelas habis, saya berfikir 'Pantas saja seramai ini'. Selain karena kopinya yang enak, tapi juga karena semua pembeli meneguk kopi sembari disuguhkan pemandangan seindah itu.
Untuk menikmati kopi ini saya mengeluarkan 550 JPY dan menurut saya harga tersebut sangat layak. Tidak menyesal sekali mengantre lama demi secangkir % Arabica. Jangan lupa berkunjung ke % Arabica ya jika kamu mengunjungi Kyoto!
Ini Gunung Favorit untuk Pendaki Pemula
Mungkin ada di antara traveler yang adalah pendaki pemula dan ingin mencoba naik gunung. Gunung Prau di Dieng pun bisa jadi rekomendasi.
Selama ini gunung cenderung didaki oleh pendaki profesional. Tahukah kamu ada gunung yang ramah bagi para pendaki pemula? Jawabnya yaitu Gunung Prau. Berada di Pegunungan Dieng, Gunung Prau dengan puncak tertinggi mencapai 2.590 mdpl ini menjadi gunung favorit bagi para pendaki pemula, termasuk saya.
Gunung Prau kini bisa dilewati melalui delapan jalur pendakian. Enam jalur dibuka untuk umum, yaitu jalur pendakian via Patak Banteng, via Kali lembu, via Dieng Wetan, via Dieng Kulon (Dwarawati), via Campurejo dan via Wares. Sedangkan dua jalur lainnya adalah jalur yang hanya digunakan khusus untuk rute konservasi.
Dari semua rute, saya dan keempat teman memutuskan mendaki Prau via Patak Banteng, kenapa? karena ini adalah jalur yang sering dipakai pendaki pemula. Jalurnya sendiri memang menanjak, tapi justru di sinilah pendaki dilatih untuk menghadapi trek gunung yang sesungguhnya.