Salah satu fauna di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) adalah macan tutul. Berikut penelusuran jejaknya di Curug Macan.
Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) memiliki keanekaragaman hayati ratusan jenis flora dan fauna berada di tempat yang berstatus sebagai hutan hujan tropis terbesar di pulau jawa. Di area dengan luas sekitar 87.699 hektar terdapat tiga spesies kunci yaitu macan tutul, elang jawa anak elang jawa di pohon damar, dan owa jawa.
Resort Cikaniki Balai TNGHS di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat adalah salah satu jalur lintas atau wilayah teritori macan tutul. Menurut petugas resort, hewan karnivora tersebut memang dikenal mempunyai wilayah jelajah sendiri.
"Keberadaan mereka berada di sekitar Gunung Halimun Utara, untuk memantau jumlah mereka kita gunakan Camera Trap, tahun 2016 terakhir kita cek ada sebanyak 68 individu macan tutul. Hewan itu punya cakupan teritori 600 hektar sampai 700 hektar termasuk area Cikaniki," kata Wardi Septiana, petugas Pengendali Ekosistem Hutan, Balai TNGHS, Sabtu (21/9/2019).
Selain camera trap yang tersebar di sejumlah lokasi yang ditengarai sebagai teritori hewan tersebut, selain itu keberadaan macan tutul juga terdeteksi dari kotoran yang mereka buang. Salah satu tempat favorit hewan tersebut adalah Curug Macan.
"Ciri khas kotoran macan tutul adalah dari ditemukannya bulu hewan yang mereka mangsa, salah satunya di lokasi Curug Macan. Hewan itu sering berjemur di batu besar dekat dengan lokasi curug," jelas Muhammad Arsa, Kepala Resort Stasiun Penelitian Cikaniki.
Kepada detikcom Arsa menunjukan lokasi batu besar tempat macan tutul biasa berjemur, batu itu berada di tengah-tengah sungai berdekatan dengan curug setinggi 7 meter. Air curug tumpah langsung ke Sungai Cikaniki yang jernih memancing siapapun untuk menceburkan diri.
Menurut Arsa, bukan hal yang aneh ketika hewan itu berpapasan dengan para pendaki atau warga sekitar. Tips untuk menghindari interaksi adalah dengan memilih untuk menghindar atau sesekali berjalan sambil melihat ke arah belakang.
"Ketika melihat hewan itu lebih baik menghindar, ketika berjalan beriringan sesekali yang berada di posisi terakhir selalu melihat ke belakang untuk mengawasi. Namun sejauh ini aman, kita juga memberikan tanda peringatan di beberapa tempat yang memang lintasan macan tutul," lanjut Arsa.
Arsa mengakui, ada beberapa kejadian di mana macan tutul bersentuhan langsung dengan pemukiman warga bahkan menyantap peliharaan milik warga. Namun keberadaan macan di area penyangga tersebut bukan karena kehabisan mangsa.
"Terkadang mereka mengejar hewan buruan sampai ke pemukiman penduduk, karena posisinya seperti itu akhirnya mereka juga memangsa peliharaan milik warga. Sejauh ini mangsa mereka seperti Owa dan mencek (kijang) masih tersedia," tandasnya.
Catat! Tak Disarankan Minum Kopi dari Maskapai-maskapai Ini
Sebuah universitas mempelajari kualitas air di pesawat. Anda diharapkan tidak meminum kopi atau teh di maskapai-maskapai ini.
Dilansir CNN, Jumat (20/9/2019), mulai sekarang Anda harus memikirkan kualitas air di pesawat terbang khususnya di AS. Sebuah studi baru-baru ini memberikan peringkat kualitas air yang disajikan oleh maskapai utama dan regional.
Minumlah air putih yang disediakan Alaska Airlines atau Allegiant Air. Kedua maskapai itu berada di peringkat pertama dalam studi yang dikeluarkan Hunter College New York City Food Policy Center di Universitas Kota New York dan situs web DietDetective.com.
Namun, Anda harus berhati-hati saat meminum air putih jika dalam penerbangan JetBlue atau Spirit. Mereka ada di posisi terendah dalam penelitian yang keluar pada akhir Agustus lalu itu.
Studi ini bukan ulasan tentang air botolan yang sering disajikan di pesawat terbang. Tapi, air yang diuji adalah yang digunakan untuk membuat teh dan kopi, serta air di kamar mandi.
Rekomendasi lain bagi Anda dari studi ini adalah agar tidak meminum air di dalam pesawat kecuali jika berada dalam botol tertutup. Jangan pula mencuci tangan di kamar mandi pesawat dan hanya gunakan cairan pembersih tangan.
Sementara itu, dalam Aircraft Drinking Water Rule, maskapai telah diminta untuk menyediakan air minum yang aman bagi penumpang juga awak kabinnya. Itulah kebijakan pemerintah AS yang dimulai pada 2011.
Skor kesehatan air mulai dari 5 (skor tertinggi) hingga 0 (terendah). Skor 3,0 atau lebih tinggi menunjukkan bahwa maskapai ini memiliki air yang relatif aman dan bersih.
Kriteria penelitian ini meliputi ukuran armada, jumlah pelanggaran Aircraft Drinking Water Rule, hasil laporan sampel air dan sejauh mana keterbukaan maskapai dalam memberikan jawaban atas pertanyaan tentang kualitas air itu.