Parepare menjadi kota kelahiran presiden ke-3 RI BJ Habibie. Cintanya kepada sang istri, Ainun Habibie diabadikan pada sebuah monumen di sana.
Patung yang diberi nama Monumen Cinta Habibie-Ainun didirikan di alun-alun Kota Parepare, Lapangan Andi Makkasau. Patung yang terbuat dari perunggu ini menggambarkan sosok BJ Habibie yang melambaikan tangan kanan dan tangan kirinya merangkul pundak Ibu Hasri Ainun. Patung ini diresmikan sendiri oleh BJ Habibie didampingi putranya, Ilham Akbar Habibie, Selasa 12 Mei 2015.
Peresmian patung Habibie-Ainun karya seniman Neil El Fuady ini bersamaan dengan peringatan hari pernikahan ke-53 BJ Habibie dan Hasri Ainun Habibie, yang turut dihadiri sahabat Habibie dan mantan Mendiknas Malik Fajar, Wagub Sulsel kala itu Agus Arifin Nu'mang dan Wali Kota Parepare Taufan Pawe.
Dalam acara peresmian patung Habibie-Ainun, setelah 5 tahun kepergian istri tercintanya, Habibie menyebut cintanya pada Ainun akan tetap manunggal hingga seribu tahun lamanya.
"Cinta Habibie-Ainun seribu tahun tetap manunggal, kisah cinta Romeo-Juliet tidak pernah menikah, Laila-Majnun tidak pernah 'existing', cinta Habibie-Ainun 'exist'," ucap Habibie kala itu.
Patung Monumen Cinta Habibie-Ainun ini menjadi buruan pelancong yang datang ke Parepare untuk berfoto selfie di sekitar patung. Di sekitar patung terdapat kolam air mancur dan galeri foto dari masa ke masa yang menggambarkan kemesraan Habibie dan Ainun.
Sejak meninggalnya BJ Habibie, Rabu kemarin (11/9), banyak warga yang memadati kawasan patung Habibie-Ainun. Bahkan ada beberapa warga yang membawa karangan bunga untuk mengenang kepergian bapak teknologi Indonesia ini. Selamat jalan, Eyang.
Bukan di Afrika, Ini di Selatan Indonesia
Bayangkan padang savana yang luas dengan hutan dan lanskap bebatuan raksasa. Bukan di Afrika, ini di Rote di selatan Indonesia.
Kabupaten Rote Ndao di NTT dengan Pulau Rote yang merupakan pulau terbesar dan paling banyak penduduknya, memiliki banyak destinasi wisata. Salah satunya adalah Batu Termanu.
Tim Tapal Batas detikcom bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI) mendatangi Batu Termanu baru-baru ini. Lokasinya berada di Desa Onatali, tak jauh dari pusat Kota Baa, Kecamatan Lobalain.
Tampak dari kejauhan, sebuah batu besar menjulang tinggi terlihat unik dan indah. Jalanan menuju ke sana masih alami berupa bebatuan dan pasir, harus berhati-hati apalagi kalau naik sepeda motor.
Begitu tiba di Batu Termanu, batu besar tersebut makin terlihat jelas. Inilah dia Batu Termanu!
Lanskap savana terlihat sejauh mata memandang. Pepohonan lebat berada di beberapa titik bersama semak belukar. Tak ketinggalan, bentangan pantai berkontur landai.
"Batu Termanu ini merupakan salah satu destinasi wisata paling terkenal di Rote. Banyak yang datang untuk foto-foto di sini sampai menikmati sunset," kata Frengky, warga setempat yang memandu kami.
Di Batu Termanu, kami melangkah ke sebelah kanan. Trekking mendaki perbukitan berbatu untuk melihat lanskap Batu Termanu dan padang savana dari ketinggian. Indah nian!
Yang harus kamu ketahui, Batu Termanu masih merupakan objek wisata yang alami. Belum ada fasilitas penunjang pariwisata seperti tempat makan, toilet dan sebagainya. Untuk itu, ada baiknya kamu menyediakan bekal makanan dan menjaga kebersihan.
Baiknya, datang ke Batu Termanu pada siang menjelang sore. Saat itulah cahaya senja bersinar keemasan dan matahari terbenam begitu indah.
Batu Termanu memiliki 2 batu besar, yakni disebut Batu Hun dan Batu Suelai. Batu-batu tersebut memiliki banyak cerita dan mitos, yang konon dulunya berpindah-pindah.
Penasaran? Tunggu artikel selanjutnya!
Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com