Kamis, 09 Januari 2020

12 Fakta tentang Ikan Piranha, Benarkah Bisa Makan Manusia?

3. Hidup di Amerika Selatan

Saat ini habitat alami ikan piranha adalah sungai-sungai di Amerika Selatan, mulai dari Sungai Orinoco di Venezuela sampai Sungai Paraná di Argentina. Diperkirakan ada 30 spesies ikan piranha berbeda yang hidup di danau dan sungai di Amerika Selatan saat ini.

Ikan air tawar ini telah menghabiskan jutaan tahun menguasai sungai-sungai di Amerika Selatan. Fosil membuktikan nenek moyang ikan piranha mulai menempati sungai di kawasan ini sejak 25 juta tahun yang lalu, tapi ikan piranha modern baru hadir di kawasan ini sejak 1,8 juta tahun yang lalu.

4. Gigi Piranha Bisa Copot

Gigi piranha terkenal tajam dan menakutkan yang tingginya bisa mencapai 4 milimeter. Gigi piranha juga bisa copot beberapa kali selama masa hidupnya, yang bisa mencapai delapan tahun di penangkaran.

5. Gigitannya Sangat Kuat

Piranha tidak hanya memiliki gigi yang tajam, tapi ikan ini juga bisa menggigit dengan kekuatan yang mencengangkan. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Scientific Reports, peneliti menemukan bahwa piranha hitam, yang merupakan spesies piranha modern terbesar, bisa menggigit dengan kekuatan sebesar 32 kilogram. Angka tersebut tiga kali lebih besar dari massa tubuh mereka!

6. Piranha Memakan Manusia, Tapi...

Pemikiran bahwa ikan piranha bisa memakan manusia hidup-hidup mungkin hanya mitos fiksi dibanding fakta. Memang pernah ditemukan beberapa kasus piranha yang memakan manusia di Amerika Selatan, tapi biasanya korban sebelumnya tenggelam dan telah meninggal dunia terlebih dahulu.

7. Beberapa Ada yang Kanibal

Makanan sehari-hari ikan piranha adalah serangga, ikan, udang-udangan, ulat dan masih banyak lagi. Tapi, pilihan menu ini sering berganti seiring usia ikan piranha dan ketersediaan sumber makanan.

Jadi, jika makanan favorit mereka sedang menipis dan kompetisi di sungai sedang banyak, ikan piranha kadang menjadi kanibal dan memakan sesamanya, baik itu dalam keadaan hidup atau mati.

8. Ada Juga yang Vegetarian

Walau identik sebagai ikan pemakan daging yang ganas, ada juga spesies ikan piranha yang omnivora atau pemakan daging dan tumbuhan. Bahkan peneliti menemukan spesies Tometes camunani yang hidup di cekungan Trombetas di Pará, Brazil yang justru lebih sering memakan gulma sungai.

9. Mengincar Ekor dan Mata Mangsa

Studi yang dilakukan pada tahun 1972 menemukan ikan piranha perut merah lebih sering menyerang mangsanya mulai dari ekor dan atau mata mereka. Peneliti mengungkap strategi ini dilakukan karena bisa melumpuhkan mangsa dengan efektif.


10. Bisa "Menggonggong"

Ikan piranha bisa mengeluarkan tiga suara khas untuk memperingatkan lawannya. Jika diancam oleh ikan lain, piranha akan mengeluarkan suara yang mirip dengan gonggongan anjing.

Jika sedang bertarung dengan ikan lain, ikan piranha mengeluarkan suara mendengus atau bunyi gedebuk yang dihasilkan oleh organ swimbladder. Jika lawannya tidak segera mundur, piranha akan menggertakkan gigi-giginya dan langung mengejar musuhnya.

11. Bisa Dimakan

Sup piranha merupakan makanan yang populer di kawasan Pantanal di Brazil. Tapi ada juga yang memasak piranha dengan cara dipanggang di atas daun pisang dan dibumbui dengan tomat dan jeruk limau.

Di beberapa komunitas di Amazon, ikan piranha dianggap sebagai afrodisiak atau makanan yang bisa meningkatkan gairah seksual. Tapi ada juga yang menganggap memakan ikan piranha sebagai hal yang tabu.

12. Hanya Menyerang jika Diganggu

Walau memiliki reputasi suka menyerang manusia, piranha sesungguhnya hanya menyerang jika mereka diganggu. Biasanya piranha menyerang penyelam jika tinggi muka air menurun, mangsa menipis, atau jika ada yang mengganggu telur mereka yang dikubur di dasar sungai.

Intinya, jika seseorang berada di situasi di mana ikan piranha merasa terancam atau sangat lapar, kemungkinan ikan tersebut akan menjadi lebih agresif dan bisa saja menyerang manusia.

Rabu, 08 Januari 2020

Terpikat dengan Museum di Thailand, Ada yang Semegah Ini (4)

Kombinasi warna pada corak dan ukiran juga mempercantik bangunan museum ini. Ukiran indah dari detail naga pada tangga ini, merupakan karya dari seniman lokal (Thailand) yang dikenal sebagai master dalam karya sejenis ini, yakni Samrouy Aemoath.

Aemoath menggunakan teknik kuno dan bahan alami sebagai bahan utama dalam menciptakan mahakaryanya. Penggunaan bahan-bahan alami bertujuan agar mempermudah proses molding dan pembuatan motif. Bagian-bagian yang besar seperti kepala Naga, Kinnaree, Kinnorn dan sejumlah bagian lainnya dibuat menggunakan dasar semen, kemudian dilapisi kapur, diukir, dan terakhir dihias menggunakan Benjarong. Benjarong sendiri merupakan jenis dari keramik khas Negeri Gajah Putih yang memiliki corak warna yang cantik. Tidak heran jika mahakarya ini terlihat indah dengan paduan warna yang cantik dan harmonis. Penggunaan Benjarong pada lapisan akhir juga menambah dimensi serta tekstur pada permukaan hasil jadi ukiran.

Selanjutnya, ada bagian lantai dua yang merupakan penggambaran dari bumi tempat tinggal manusia. Di sini terdapat tiga benda utama (yang termasuk karya seni dan barang antik serta seni berharga), yakni  keramik Thailand, stained glass, dan tembikar dari Eropa. Jika dilihat dari lantai dasar maka akan terlihat langit-langit museum dengan corak mirip seperti yang biasanya ada di gereja-gereja (yaa, inilah stained glass painting). Corak lukisan di langit-langit ini merupakan seni semi-abstrak yang mewakili kisah bumi. Begitu filosofis!

Kemudian bagian perut dari patung Gajah Kepala Tiga. Lokasi ini berada di lantai paling atas dari bangunan yang melambangkan surga. Seperti kosmologi Buddha, yang percaya bahwa surga terletak di puncak Gunung Meru. Ruangan ini didesain memiliki karakter dari surga dan alam semesta. Bagian langit-langitnya merupakan mural dari solar system, atau tata surya. Lukisan ini merupakan gambaran cakrawala luas termasuk di antaranya adalah planet-planet, Milky Way (galaksi Bima Sakti), meteor dan benda langit lainnya. Ini mengingatkan bahwa manusia hanya sebagai makhluk super kecil di alam semesta ini. Di lantai ini pula tersimpan sejumlah peninggalan dan patung-patung Buddha kuno dari beberapa era. Gambaran alam semesta tertoreh di langit-langit ruangan yang dipenuhi barang-barang antik. Sungguh paduan yang menawan!

Nah, jika berkunjung ke Thailand, terutama ke Bangkok, jangan lupa untuk menyempatkan waktu mengunjungi Erawan Museum ini. Dengan beragam simbol pada arsitektur bangunan yang dipadu dengan seni yang dibuat dengan teknik kuno, tata letak yang terstruktur, dan lingkungan alam, melebur menjadi kesatuan yang harmonis. Ini tentunya membuat Erawan Museum memberikan suasana yang mendukung traveler untuk memahami dan menghargai keselarasan antara sejarah, budaya, agama, seni, hingga adat dari masa lalu.

Thailand memang merupakan negara dengan mayoritas agama Buddha. Tidak hanya itu, budaya, adat, kebiasaan, bahkan peraturannya pun sangat berbeda dengan Indonesia. Namun dengan ini traveler dapat mendapat pelajaran.

Dari sini traveler dapat belajar tentang penerimaan (acceptance) dan menghargai adanya perbedaan. Karena setiap perjalanan, ke manapun traveler menginjakkan kaki, akan memperoleh pengalaman dan pelajaran baru yang dapat dipetik. Terutama bagi traveler muslim, ketika berkunjung ke tempat baru di mana muslim adalah minoritas, maka akan merasakan bagaimana rasanya berjuang mencari tempat ibadah hingga berburu makanan halal.

Hal ini bisa menjadi salah satu pengalaman perjalanan yang mengesankan. Setiap perjalanan adalah guru yang luar biasa. Hingga traveler akhirnya dapat memiliki tujuan-tujuan lain yang ingin dikunjungi.

Bagi saya, untuk next extraordinary travel atau perjalanan luar biasa selanjutnya yang diimpikan adalah berkunjung ke Dubai. Jauh ya? Iya memang, tapi itu salah satu impian. Salah satu kota yang begitu dikagumi. Kota dengan berjuta inovasi. Bangunan megah, lokasi wisata mewah, pemandangan indah semua ada di salah satu kota di UEA ini.

Di kota yang begitu menawan ini, tentunya banyak hal yang dapat dilakukan. Mulai dari berkunjung ke gedung-gedung mewah pencakar langit, mengunjungi pusat perbelanjaan modern, melihat panorama kota dengan inovasi yang luar biasa, hingga menikmati indahnya gemerlap lampu-lampu kota ketika malam hari.

Selain itu, kota yang terletak di sepanjang garis pantai Teluk Persia (Persian Gulf) ini juga memiliki pemandangan memesona yang indah dari pulau-pulau buatannya (reklamasi), termasuk di antaranya adalah Palm Island dan The World Islands (pulau-pulau reklamasi yang menggambarkan pulau-pulau yang ada di dunia, termasuk juga pulau-pulau yang ada di Indonesia).

Beragam informasi dari kota superinovatif ini tersedia dari berbagai sumber, bagaimana bisa tidak memimpikan untuk pergi ke sana?