Kamis, 09 Januari 2020

Menpar Bagikan 10 Stand Up Paddle Board untuk Banyuwangi

Keselamatan dan kenyamanan berwisata tidak lepas dari perhatian Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Dukungan pun kerap diberikan. Termasuk berupa 10 stand up paddle board untuk sejumlah pantai di Banyuwangi. Rencananya, bantuan 10 stand up paddle board itu akan diberikan langsung Menteri Pariwisata Arief Yahya saat melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dadang Rizki Ratman mengatakan, penyerahan 10 stand up paddle board tersebut sesuai dengan permintaan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

"Pemkab Banyuwangi meminta Kementerian Pariwisata membantu sarana dan prasarana untuk mendukung areal pantai di Banyuwangi. Khususnya untuk memberikan keamanan dan kenyamanan wisatawan di wilayah pantai. Permintaan itu resmi melalui surat Bupati. Dan dijawab Kemenpar dengan menyerahkan bantuan berupa 10 stand up paddle board," papar Dadang, dalam keterangannya, Kamis (25/7/2019).

10 Stand up paddle board akan didistribusikan ke Pulau Mustika sebanyak 2 buah, Pulau Merah 2, Grand Watudodol 2, Bunder 2, Pulau santen 1, Cacalan 1.

Paket yang akan diberikan berupa inflatable paddle board, 3 aluminium paddle adjustable 1.67 m to 2.15 m, dual action hand pump, deluxe travel backpack, 2+1 fins, coil leash (panjang 9 inci diameter 7mm), dan repair kit.

Dadang berharap dukungan yang diberikan Kementerian Pariwisata bisa turut membantu pariwisata Banyuwangi yang sedang berkembang pesat.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga berharap bantuan ini bisa dimaksimalkan dengan baik oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

"Pariwisata Banyuwangi sedang meningkat. Untuk itu, dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai. Termasuk untuk kawasan pantai di Banyuwangi. Tapi tentu kita berharap bantuan ini tidak hanya melengkapi, tetapi juga bermanfaat," kata mantan Dirut PT Telkom itu.

Ditambahkannya, keamanan dan kenyamanan buat wisatawan adalah hal yang sangat penting dalam pariwisata. Dan Kementerian Pariwisata akan membantu memenuhi dua unsur tersebut.

Ini Tips Liburan Nyaman Bersama Pasangan

Liburan bersama bisa kurang nyaman karena beda pilihan. Ini beberapa tips liburan nyaman untuk traveler yang mau liburan bersama pasangan.

Wanita dan pria memang berbeda dalam beberapa hal, tak terkecuali kegiatan saat liburan. Persiapan matang saja rasanya tidak cukup.

Dihimpun detikcom dari berbagai sumber, Kamis (25/7/2019) ada beberapa hal yang mesti traveler upayakan untuk bisa liburan bersama pasangan atau sahabat yang berbeda gender.

1. Belanja

Kegiatan satu ini menjadi daftar pertama dalam kegiatan liburan wanita. Yang harus kamu lakukan adalah membuat manajemen waktu.

Karena kalau terlalu lama wisata shopping, kamu akan kehilangan waktu untuk melihat destinasi lainnya.

2. Tahu keunggulan masing-masing

Seperti yang sudah dikatakan, wanita dan pria memiliki keunggulan masing-masing. Saat liburan tiba, jangan cuma bergantung pada pria atau wanita saja.

Persiapan sebelum liburan bisa dikerjakan bersama-sama. Biasanya wanita lebih pandai mengatur waktu, kekuatan ini bisa digunakan untuk menghitung lama perjalanan atau kunjungan di suatu destinasi.

Traveler pria biasanya lebih pandai dalam membaca peta atau arah. Kekuatan ini bisa digunakan saat memimpin perjalanan.

3. Suka tantangan

Liburan tak melulu soal bersantai. Saat kegiatan tak berjalan sesuai rencana, traveler membutuhkan teman perjalanan yang suka tantangan. Tak peduli pria atau wanita, teman perjalanan yang suka tantangan akan membuat perjalanan menyenangkan walaupun tak berjalan lancar.

4. Lebih menikmati waktu

Liburan tak hanya soal pergi ke destinasi keren tapi juga perjalanan. Traveler pria biasanya lebih berfokus pada tujuan, sedangkan wanita lebih menikmati waktu perjalanan. Inilah mengapa, wanita lebih santai dalam menikmati waktu.

Ngevlog, Menpar Promosikan Festival Bunga Tomohon 2019

Ada banyak cara untuk mempromosikan sebuah event. Salah satunya dengan membuat vlog. Cara inilah yang dilakukan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Ia mempromosikan Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2019. Event ini akan berlangsung 8-12 Agustus, di Kota Tomohon, Sulawesi Utara.

Bukannya tanpa alasan dirinya memberikan ajakan untuk menyaksikan event ini. Pertama, Tomohon International Flower Festival adalah event besar. Kualitasnya internasional. Event ini kerap disamakan dengan kegiatan serupa di Pasadena, Amerika Serikat.

Alasan kedua, tahun ini Tomohon International Flower Festival akan tampil dengan kemasan baru. Akan lebih kental dengan sentuhan millennial. Oleh karena itu, promosi dan ajakan yang dilakukannya dinilai juga kekinian. Dengan cara nge-vlog.

"Hallo Sobat Wisata, Saya Arief Yahya Menteri Pariwisata Republik Indonesia. Yuk kita sukseskan Tomohon International Flower Festival yang ke 9 tahun 2019. Dengan tema The Greatest Love of All," ajak Arief dalam videonya, Kamis (24/7/2019).

Yang menarik, dalam video Menteri lulusan Telematika di University of Surrey itu juga menyampaikan ajakan untuk datang ke Tomohon dengan menggunakan bahasa daerah Sulawesi Utara.

"Sampai jumpa di acara puncak, tanggal 8 bulan 8 tahun 2019. Tomohon Tangguh !!! Marijo ka Tomohon!!!. Salam Pesona Indonesia," katanya.

Tahun ini, posisi Ketua Penyelenggara TIFF 2019 dipercayakan kepada Gabriella Patricia Mandolang. Sosok ini dipercaya akan membuat TIFF 2019 menjadi berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Agenda TIFF 2019 dijamin padat. Sub event yang sudah disiapkan antara lain Pemilihan Ratu Bunga, Music Showcas Live Performance, Tourism Investment Trade and Floricultrure Expo, Tomohon International Bridge Tournament.

"Selain itu, ada juga Selain itu, digelar juga Tomohon Harmony Concert, Muri Record Setting Ma'Zaani Dance, Jungle Flower Enduro Challenge, Art and Cultural Performance, Thanksgiving Day, Kawanua International Business Forum. Namun, tahun ini TIFF akan lebih ramah untuk millennial," kata Gabriella Patricia, yang juga Ketua Tim Percepatan Millenial Tourism Kemenpar.

Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani menilai langkah memberikan sentuhan milenial ke TIFF 2019 sangat tepat. Karena, milenial memiliki karakter big and loud.

"Karakter millennial itu bising. Mereka bersuara sangat kencang di media sosial. Event yang ramah terhadap millennial, bisa terangkat ke media sosial. TIFF 2019 akan meraih banyak keuntungan dengan strategi itu," paparnya.

Sementara Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event 2019 Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty, mengaku tidak sabar menyaksikan event ini.

"Di tahun 2019 ini, TIFF sudah memasuki tahun pelaksanaan ke-9. TIFF adalah karnaval bunga terbesar di Indonesia. Bahkan, gaungnya bersaing dengan event serupa di Pasadena, Amerika. Ini event spesial, makanya saya sangat menunggu sentuhan baru dari event ini," tutur Esthy antusias.