Rabu, 15 Januari 2020

Yuk Nikmati Eksotisme Sumba di Festival Sandalwood 2019

Wisatawan yang ingin mengunjungi Pulau Sumba bulan ini sangat tepat karena bertepatan dengan penyelenggaraan Festival Sandalwood Sumba 2019 yang akan digelar pada 10-15 Juli 2019. Festival ini dijanjikan akan menyajikan eksotisme Pulau Sumba.

Rangkaian acara diawali Gala Dinner pada hari pertama. Adapun lokasi event digelar berbeda-beda dan menyesuaikan menurut kontennya. Misalnya Parade Tenun Ikat Sumba Timur yang digelar pada hari kedua di Lapangan Pahlawan, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Parade ini akan menampilkan tenun indah dari lima kecamatan di Sumba Timur. Lima kecamatan penghasil tenun indah tersebut adalah Kanantang, Kambera, Umalulu, Rindi, dan Pahunga Lodu. Lebih unik lagi, tenun ikat dari wilayah itu dibedakan menurut warnanya. Contohnya Tenun Ikat Kanantang yang memiliki ciri berwarna biru dan pewarnanya diambil dari alam, yaitu memakai wora.

Selanjutnya ada event Parade Kuda Sandel yang dilaksanakan pada hari ketiga pada pukul 09.00 WITA di Padang Savana Puru Kambera, Kanantang, Sumba Timur. Parade ini direncanakan akan membentang dan memanjang hingga 6 kilometer dengan finish di Pantai Puru Kambera.

Bupati Sumba Timur Gidion Mbiliyora mengatakan bahwa Festival Sandalwood 2019 menjadi representasi keindahan alam dan budaya Pulau Sumba. "Festival Sandalwood adalah event luar biasa. Wisatawan bisa menikmati eksotisnya alam dan budaya di Sumba secara utuh apalagi Sumba ini pulau terindah di dunia. Konten-konten event yang ditampilkan menarik karena kolosal. Semua mencerminkan budaya masyarakat Sumba," ungkap Gidion dalam keterangannya, Minggu (7/7/2019).

Menurutnya, Sumba memang pulau terindah di dunia. Status ini disematkan oleh majalah Focus asal Jerman yang pada artikelnya memberi judul "Sumba Kein Tanz, aber ein Traum" yang artinya "Sumba, Bukan Nama Sebuah Tarian, tapi Sebuah Mimpi". Sumba juga masuk big three destinasi paling dicari publik melalui Google Search Indonesia periode Januari 2017 hingga Juli 2018.

"Keindahan Sumba sudah mendunia, jadi Festival Sandalwood jangan sampai terlewatkan. Mulai atur perjalanan menuju ke Sumba Timur apalagi eventnya sudah dekat. Kami tunggu semuanya di Sumba Timur, mari berbagi inspirasi dan keindahan melalui Festival Sandalwood 2019," ucap Gidion.

Sementara itu ketua Tim Pelaksana CoE Esthy Reko Astuty Sumba memang destinasi wisata luar biasa apalagi kini Sumba semakin eksotis dengan Festival Sandalwood. "Event ini memang menjadi representasi keindahan budaya masyarakat Sumba. Ada tenun, lalu warga di sana juga lekat dengan Kuda Sandel. Melalui sentuhan kemasan barunya, festival ini sangat menarik," ucap Reko.

Menurutnya, selain tenun ikat, festival ini juga akan memotret sisi lain masyarakat Sumba Timur. Misalnya Parade Kuda Sandel yang akan diikuti 5 dari 22 kecamatan di Sumba Timur, yaitu Waingapu, Kambera, Haharu, Kanatang, dan Pandawai. Selanjutnya sedikitnya ada tujuh tema yang disiapkan dalam Parade Kuda Sandel yang mencerminkan budaya dan tradisi yang hidup hingga sekarang di Sumba.

Tujuh tema tersebut di antaranya gambaran prosesi pemakaman raja/bangsawan, formasi pengawalan raja di medan pertempuran, gambaran kuda beban yang memikul hasil pertanian, proses berburu atau menjerat kuda liar dengan laso, warna adat dari prosesi pernikahan, dan simbol kekuatan dari kuda tunggang hingga kuda menari.

Adapun Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar, M Ricky Fauziyani mengatakan Waingapu sebagai lokasi utama Festival Sandalwood memilki akses yang mudah lewat jalur udara maupun darat. Menurutnya, jika ingin puas mengeksplorasi Sumba, wisatawan bisa menyewa motor dengan tarif sekitar Rp 100 ribu per hari atau mobil sebesar Rp 800 ribu per hari.

"Wisatawan akan mendapatkan banyak experience saat berada di Festival Sandalwood 2019. Ada banyak hal yang didapat dan tentu menjadi pengetahuan baru. Silakan berkunjung ke Festival Sandalwood ini sebab aksesibilitas menuju ke sana mudah," ucap Ricky.

Ricky juga mengatakan selain transportasi, Sumba Timur juga menawarkan kenyamanan melalui hotel atau penginapannya. Ia mengacu pada aplikasi Traveloka yang menyebutkan ada 23 hotel yang ditawarkan di Sumba Timur di antaranya Padadita Beach, Tanto, Elvin, Sacca Residence & Resto, hingga Merlin. Ada juga Jemmy Hotel, Morinda Villa & Resto, Maramba Beach & Resort dan berbagai homestay seperti Umbo Dhigo, Baim, dan Ama Tukang.

"Festival Sandalwood merupakan event yang dinanti dari Sumba sebab konten yang ditawarkan selalu menarik dan unik. Sumba memang paket terbaik untuk berlibur, alam dan budayanya eksotis. Selain atraksinya, aksesibilitas dan amenitasnya sangat bagus, dijamin wisatawan akan nyaman di sana," ucap Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Selasa, 14 Januari 2020

Hore! Diskon 60 Persen Hotel Bagi Penumpang Bandara Kertajati

Diskon hotel hingga 60 persen diberikan kepada penumpang yang melakukan penerbangan melalui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Hore@

Harga spesial itu diberikan sejumlah hotel yang berada di wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan (Ciayumajakuning).

"Ya, kemarin sudah disepakati ada special rate (harga spesial) hotel untuk penumpang atau wisatawan yang terbang di BIJB," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik saat dihubungi, Rabu (10/7/2019).

Menurutnya syarat mendapatkan potongan harga bagi penumpang dan wisatawan yang terbang dari Bandara Kertajati cukup mudah. Mereka hanya tinggal menunjukan tiket kepada petugas hotel.

"Sekarang sudah berlaku, memang belum semua hotel. Tapi sosialisasi terus berjalan," ungkap dia.

Ia menuturkan potongan harga ini diberikan sebagai upaya meningkatkan jumlah penumpang di Bandara Kertajati. Apalagi, sejak 1 Juli, sejumlah penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara dialihkan ke Kertajati.

Kesepakatan ini juga sebagai bentuk dukungan menyusul kebijakan bus Damri dari Bandung ke Kertajati digratiskan selama setahun penuh.

Ketua PHRI Jabar, Herman Muhtar mengaku kesepakatan ini lahir untuk mempertahankan tren positif kunjungan wisatawan ke wilayah Ciayumajakuning pascaperalihan sebagian rute penerbangan.

"Diskon ini sudah berjalan. Sejauh ini sudah ada 24 hotel yang menjalankannya. Di antaranya di wilayah Cirebon tiga atau empat dan satu hotel di Majalengka. Jumlah (hotel yang memberikan diskon) bisa bertambah," jelas dia.

Kebijakan ini diujicobakan selama empat bulan. Jika hasilnya memuaskan, maka kebijakan ini terus diperpanjang selama setahun penuh.

"Kami akui, kalau (pemberian diskon) ditinjau dari sisi bisnis, hitungannya ya rugi. Tapi ini untuk dukungan pemerintah sekaligus BIJB. Kalau trennya bagus, ini akan berdampak positif untuk industri hotel," kata dia.

Dipermalukan di Pesawat, Dokter Ini Curhat di Medsos

Seorang dokter diperlakukan tidak menyenangkan oleh pramugari saat di pesawat. Dia diminta menutupi badannya dengan selimut atau jaket, karena pakaiannya.

Dilansir detikcom dari beragam sumber, Rabu (10/7/2019) Tisha Rowe, seorang dokter yang curhat di Twitter tentang penerbangannya dan langsung viral. Dia dipermalukan oleh pramugari karena pakaiannya.

Rowe bersama anaknya sedang melakukan perjalanan dari Jamaika ke Miami dengan maskapai American Airlines. Saat akan menuju bangku duduknya, seorang pramugari menghampirinya dan melarang untuk duduk.

Pramugari tersebut memintanya untuk mengenakan jaket karena pakaiannya terlalu ofensif atau tidak pantas. Dia diperbolehkan terbang jika dia menutupi tubuhnya.

Saat diminta seperti itu, Rowe masih mencoba untuk tenang dan mengatakan bahwa dia tidak punya jaket. Kemudian pramugari tersbut memintanya untuk membungkus diri dengan selimut atau dia tidak boleh terbang.

Rowe pun membela diri karena dia merasa pakaiannya sangat wajar dan tidaklah terbuka. Dan dia juga protes banyak penumpang lain yang juga mengenakan baju yang sama alias terbuka, namun tidak dipermasalahkan.

Namun tetap saja, pramugari melarangnya dan mengancam akan menurunkannya jika dia tidak menutupi tubuhnya. Terpaksalah Rowe menuruti apa yang dikatakan pramugari karena dia tidak ada pilihan.

Rawe pun curhat di Twitter dengan membagikan foto dirinya saat terbang. Dia mengungkapkan inilah pakaian yang dikenakannya yang menurut American Airlines harus ditutupi.

Pada wawancaranya dengan Business Insider, Rowe mengatakan bahwa dia mengakui punya tubuh yang montok, makanya dia mengenakan baju warna-warni. Namun itu bukanlah baju yang vulgar dan banyak juga orang bergaya yang sama dengan tubuh yang seukuran dengannya. Dia merasa malu akan perlakukan pramugari tersebut.

Pihak American Airlilnes pun meminta maaf atas keluhan yang disampaikan Rowe. Mereka akan mengusut permasalahan ini dengan pegawainya. Dan sebagai permintaan maaf juga mereka juga akan mengembalikan biaya perjalanan Rowe.