Minggu, 19 Januari 2020

Selain Saloka, Menpar Kunjungi Kota Lama dan Lawang Sewu

Menteri Pariwisata Arief Yahya melakukan kunjungan kerja (kunker) ke sejumlah destinasi wisata di Jawa Tengah. Sejumlah tempat wisata disambanginya. Mulai dari Cafe Spiegel, Kota Lama, Lawang Sewu, hingga meresmikan Saloka Theme Park.

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata, Dadang Rizki Ratman, mengatakan Jawa Tengah mempunyai banyak potensi. Banyak destinasi unggulan yang bisa diangkat.

"Menpar akan mengangkat potensi pariwisata Jawa Tengah. Khususnya Semarang. Karenanya, ada beberapa destinasi yang dikunjungi. Dan destinasi yang dipilih adalah yang sangat khas," tutur Dadang dalam keterangannya, Sabtu (22/6/2019).

Tempat pertama yang akan disinggahi adalah Cafe Spiegel/Cafe Covare, di kawasan Kota Lama Semarang. Di tempat ini, Arief melakukan diskusi santai.

Dari Spiegel, dia kemudian melakukan site visit ke Kota Lama menggunakan golf car. Site visit dilakukan untuk terus mengangkat Kota Lama. Karena, kawasan ini sedang didorong menjadi Unesco Heritage Site.

"Site visit ini menjadi bentuk dukungan dari Kementerian Pariwisata untuk Kota Lama. Khususnya untuk mendorong Kota Lama agar menjadi Unesco Heritage Site," tutur Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional II Kemenpar Reza Pahlevi.

Usai berkeliling di Kota Lama, Arief akan berkunjung ke destinasi lainnya, Lawang Sewu. Kemudian, dilanjutkan makan siang di Iwak Manyung Ibu Fat. Destinasi terakhir yang dikunjungi adalah Saloka Theme Park. Sekaligus meresmikan destinasi baru di Jawa Tengah itu.

"Saloka adalah destinasi baru buat keluarga. Grand openingnya baru dilakukan Sabtu (22/6/2019). Dan rencananya, peresmian akan dilakukan langsung Menteri Pariwisata. Saloka akan menjadi daya tarik baru di Jawa Tengah. Karena sangat ramah buat keluarga," tutur Reza Pahlevi.

Grand opening Saloka Theme Park sendiri dijamin akan meriah. Sebab, akan menghadirkan penyanyi papan atas Indonesia Via Vallen. Selain itu, ada juga band The Rain yang akan tampil.

Buat Arief, Jawa Tengah sangat kaya akan destinasi. Hal ini menjadikan Jateng salah satu destinasi terbaik untuk dikunjungi.

"Jawa Tengah memiliki destinasi yang sangat lengkap. Dan lokasinya tersebar ke banyak kota. Itulah yang membuat Jawa Tengah kaya. Ada kawasan Candi di Jogja dan Magelang, ada Keratonndi Solo dan Jogja, ada Kota Lama dan Lawang Sewu di Semarang. Dan kekayaan destinasi itu akan dilengkapi dengan Saloka Theme Park di Kabupaten Semarang. Wisatawan akan memiliki banyak pilihan saat berkunjung ke Jawa Tengah," katanya.

Ada Fenomena Embun Es di Dieng, Wisatawan Datang Sejak Pagi

Fenomena embun es di dataran tinggi Dieng terus membuat wisatawan penasaran untuk melihat langsung. Hari ini, Sabtu (22/6/2019) wisatawan mulai berdatangan sejak pukul 05.30 WIB.

Bramantyo, salah satu wisatawan sengaja menyempatkan diri ke Dieng lantaran penasaran dengan fenomena embun es. Beruntung, niat berlibur ke Dieng kali ini terbayar dengan munculnya embun es. Mengingat kemunculan embun es tidak setiap hari dan sulit diprediksi.

"Saya dari Jogja, dan memang sengaja ingin melihat langsung embun es. Sebelumnya pernah, tetapi sampai Dieng ternyata embun es tidak muncul," ujarnya.

Meski suhu terasa dingin, namun ia mengaku puas bisa melihat embun yang membeku. Termasuk air yang menggenang di plastik yang ikut membeku.

"Rasanya memang dingin sekali, karena suhu udara juga sampai minus 5 derajat celsius. Tetapi ini moment langka jadi tetap menyenangkan," tuturnya.

Kepala UPT Pengelolaan Obyek Wisata Banjarnegara Aryadi Darwanto mengatakan, wisatawan sudah mulai berdatangan sejak pagi buta. Wisatawan tersebut sengaja memburu embun es, lantaran obeyk wisata lainnya belum buka.

"Para wisatawan ini sudah mulai berdatangan sejak pagi. Mereka ke lapangan Saung yang berada di sekitar komplek Candi Arjuna. Di sana tidak ada obyek wisata lain, kecuali hamparan embun es," terangnya.

Untuk komplek Candi Arjuna mulai buka untuk wisatawan pukul 07.00 WIB. Kebetulan, saat ini embun es di komplek Candi Arjuna justru lebih tipis jika dibanding lapangan Saung.

"Biasanya di komplek Candi Arjuna tebal, tetapi hari ini justru lebih tipis. Jadi wisatawan menuju lapangan Saung," kata dia. 

Seharian, Menpar Pelesiran di Kota Lama Semarang

Kawasan Kota Lama Semarang makin jadi favorit destinasi wisata dari tahun ke tahun. Apalagi, Kota Lama menjadi destinasi pertama yang dikunjungi Menteri Pariwisata Arief Yahya saat kunker ke Semarang, Sabtu (22/6/2019). Buat pariwisata, Semarang sangat menarik nan semakin berkembang.

Sebagai tujuan awal rombongan langsung menuju ke Cafe Spiegel yang berada di kawasan Kota Lama. Di sini Arief disambut Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti dan melakukan diskusi ringan.

Kota Lama Semarang adalah kawasan di Semarang yang menjadi pusat perdagangan pada abad 19 dan abad 20. Kawasan Kota Lama Semarang disebut juga Outstadt. Luas kawasan ini sekitar 60 hektare.

"Kota Lama adalah kawasan yang sangat instagramable. Paling diburu para generasi milenial. Atraksi yang dimiliki adalah heritage building. Di sini banyak sekali bangunan bersejarah," ujar Arief dalam keterangannya.

Selama di Kota Lama, Arief mengunjungi sejumlah lokasi di Kota Lama. Di temani GenPI Jawa Tengah, mantan Dirut PT Telkom ini juga menyempatkan diri nge-vlog. Lokasi pertama di Kota Lama yang dikunjunginya adalah Gedung Marba.

Gedung ini peninggalan kolonial Belanda. Umurnya sudah lebih dari 100 tahun. Hal ini terbukti dari foto di KITLV yang diambil tahun 1910. Gedung Marba sering dijadikan latar belakang untuk pengambilan gambar beberapa film dan iklan.

Arief juga menuju Gedung Out The Trap, bangunan kuno yang secara fisik berciri khas kan berupa tangga putar ( Out the trap) dari besi. Kemudian menuju Taman Srigunting. Taman ini salah satu landmark Kota Lama Semara.

Dulu taman tersebut berwujud parade plein untuk panggung parade. Sekarang menjadi ruang terbuka berupa taman yang menjadi tempat berkumpul dan berkegiatan masyarakat.

Lokasi lain yang disinggahinya adalah Gereja Blenduk. Gedung ini dibangun masyarakat Belanda pada tahun 1753. Nama Blenduk merupakan julukan dari masyarakat sekitar yang artinya kubah.

Yang tidak dilewatkan adalah Pohon Akar yang sangat Instagramble. Yang membuat unik, akar pohon yang menempel pada bangunan tua. Terakhir, Arief melihat kerajinan di Galery UMKM. Menurutnya, perhatian layak disematkan ke Semarang, Jawa Tengah.

"Kenapa? Karena pariwisata Semarang terus tumbuh. Khususnya dari sektor cruise ship. Pelabuhan Tanjung Emas Semarang adalah pintu masuk buat cruise ship di Jawa Tengah," jelasnya.

Hal lain, Semarang termasuk dalam kawasan Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang). Kawasan ini termasuk dalam destinasi prioritas. Semarang semakin diperkaya dengan akses yang kian mudah. Salah satunya akses tol yang dibangun di era Presiden Joko Widodo.

"Akses menuju Kota Semarang semakin lancar. Apalagi sudah tersambung dengan tol Jakarta-Surabaya. Perjalanannya dijamin akan lancar. Dengan tol, perjalanan hanya ditempuh dengan waktu 1 jam," ujarnya.

Tidak hanya lancar, Semarang termasuk destinasi yang aksesibilitasnya sangat lengkap. Selain akses tol, Semarang sudah memiliki bandara internasional modern. Bandara dengan direct flight ke Malaysia dan Singapura. Ada juga akses kereta dan laut.

Areif tidak lupa memperkenalkan kuliner Semarang. Selain ikon seperti Lunpia, Bandeng, Moci, dan Wingko Babat, Menpar juga memperkenalkan makanan baru super pedas, Iwak Manyung.

Arief sendiri tiba di Bandara Internasional Ahmad Yani Sabtu pagi, sekitar pukul 08.30 WIB. Beliau disambut Kadispar Provinsi Jawa Tengah Sinoeng Noegroho Rachmadi, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dadang Rizki Ratman, Asdep Pengembangan Destinasi Regional II Reza Fahlevi, dan Asdep Pengembangan Wisata Alam dan Buatan Alexander Reyaan, juga Stafsus Menpar Bidang Media dan Komunikasi Don Kardono.

Sementara Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti menambahkan, Kota Lama bisa seperti ini karena ada Perwal yang mengaturnya.

"Kami sejak lama ingin Kota Lama menjadi bagus. Sejak Perda No 8/2003, kita ingin menjadi Kota Lama menjadi kelas dunia. Kita juga mendatangkan banyak konsultan untuk memolesnya. Pada 2017, kita ajukan anggaran ke Kemen PUPR untuk direvitalisasi. Kawasan ini jadi bebas kabel dan ada street furniture," paparnya.

Hevearita berharap dukungan Menpar untuk menjadikan kawasan Kota Lama menjadi World Heritage City.

"Kita butuh banyak support untuk mendukung Kota Lama mendapatkan status world heritage. Kita membutuhkan investor atau dukungan BUMN. Kita membutuhkan juga dukungan untuk mengelola SDM dan manajemen. Agar kita bisa mendapat status world heritage city," pungkasnya.