Minggu, 19 Januari 2020

Siap-siap! Asia Africa Carnival Bakal Digelar di Kota Bandung

Asia Africa Carnival (AAC) akan digelar di Kota Bandung pada 29 Juni 2019. Beragam seni budaya pertunjukan musik, hingga keunggulan dari negara-negara Asia dan Africa, akan dipamerkan di perhelatan tersebut.

"Asian Africa Carnival merupakan maha karya untuk memperingati Konferensi Asia Africa di Bandung tahun 1955. Sebuah simbol pemersatu negara-negara peserta konferensi. Berbagai budaya dunia akan menghiasi karnaval ini. Tentunya ini menjadi sebuah atraksi wisata yang patut untuk disaksikan," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangan tertulis, Rabu (26/6/2019).

Kadisbudpar Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari mengatakan sejak pertama kali digelar jumlah pengunjung yang datang ke AAC terus meningkat. Bahkan tahun ini ia menargetkan bisa menggaet 100 ribu pengunjung.

"Event ini bukan hanya milik Kota Bandung saja tapi sudah menjadi perhatian nasional," jelas dia.

Kenny menjelaskan, seperti tahun-tahun sebelumnya, event ini dibagi menjadi tiga event yakni praevent, road to main event dan main event. Dalam pra event akan ada dua subevent yakni Asia Africa Ramadhan Fair dan Ngabuburit On The Street yang rencananya digelar pada 19 Mei hingga 9 Juni 2019 lalu.

Kemudian road to main event akan digelar Asia Africa X-Po dan Asia Africa Geographic and Food Market dengan melibatkan UMKM, hotel dan resto binaan Disbudpar Kota Bandung.

"Sebagai puncak acara AAF 2019 akan digelar di Jalan Sukarno dan Cikapundung Riversport pada 29 Juni 2019," ujar Kenny.

Selain itu, ada Gelaran Seni dan Budaya Asia Africa. Event ini merupakan salah satu acara yang paling ditunggu-tunggu dengan menampilkan kesenian dan kebudayaan dari negara-negara Asia Africa. Pertunjukan spektakuler dalam Keanekaragaman Seni dan Budaya Asia Africa ini menjadi daya tarik pengunjung.

Pertunjukannya di garapan khusus dan dikemas secara epik dan kolosal. Pertunjukan ini pun berkolaborasi dengan beberapa negara peserta. Selain itu, melibatkan berbagai provinsi di Indonesia.

"Ada lima bidang seni yang akan ditampilkan, di antaranya penampilan kebudayaan Tradisional dari negara kerabat seperti Korea selatan, Jepang, China, India, Arab saudi dan lain lainnya. Catat tanggalnya jangan sampai terlewat atau menyesal," kata Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Management Calender of Event (CoE) Esthy Reko Astuty.

Terpisah, Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Adella Raung meyakini jika Asia Africa Carnival menjadi sajian yang akan memukau. Karnaval ini menjadi sebuah etalase keberagaman budaya dari seluruh negara peserta.

"Salah satu yang bakal menarik perhatian adalah delegasi Jepang. Mereka akan tampil dengan arak-arakan yang tersohor Tandu Mikoshi. Tandu ini merupakan perwujudan dari kendaraan para dewa. Bentuknya kuil kecil yang ditopang dengan balok-balok besar," ucap Adella.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Area I Jawa Wawan Gunawan mengatakan, banyak hal positif yang dapat dipetik di perhelatan ini. Menurutnya Konferensi Asia Africa telah menjadi bagian sejarah dunia. Ini menandakan betapa Indonesia adalah negara besar.

"Dengan perhelatan ini semakin membuka mata dunia betapa besarnya nama Indonesia sejak dulu kala. Bukan saja sebagai penonton, tetapi mampu menggerakkan dunia. Ini menjadi refleksi positif bagi generasi muda agar tidak lupa akan sejarah bangsanya," tutup Wawan

Event ini merupakan puncak acara dari Asia Africa Festival yang digelar sejak bulan Mei lalu dan menjadi satu-satunya event dari Jawa Barat yang masuk dalam Top 10 Calendar of Event (CoE) Nasional.

Laris! Ribuan Tiket Dieng Culture Festival Sudah Terjual

 Tiket Dieng Culture Festival (DCF) sudah mulai dijual. Saat ini, dari 5.500 tiket yang disediakan dan 2.500 tiket di antaranya sudah terjual. Kamu sudah beli?

Panitia DCF, Khaerul Anam mengatakan, bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi dinginnya Dieng dan melihat ruwatan rambut gimbal bisa memasan secara online maupun offline tiket DCF. Tahun ini, pantia DCF menyediakan 5.500 tiket.

"Sampai saat ini sudah sekitar 2.500 tiket yang terjual. Tetapi angka ini terus berubah karena selalu ada yang memesan. Mungkin nanti malam sudah tambah lagi tiket yang terjual," ujarnya saat dihubungi detikcom, Rabu (26/6/2019).

Untuk pemesanan secara online, tiket DCF dijual melalui traveloka. Sedangkan untuk penjualan offline bisa menghubungi masing-masing panitia DCF.

"Ada juga yang dijual melalui biro. Karena biasanya biro perjalanan ada paket mulai dari perjalanan, tiket hingga penginapan," terangnya.

Tiket DCF dijual seharga Rp 350 ribu. Di dalamnya termasuk tiket ke tiga objek wisata di Dieng, tas, kain batik, caping lampion hingga bisa mengikuti semua rangkaian acara DCF. Termasuk salah satunya adalah ruwatan rambut gimbal di Candi Arjuna.

"Dengan tiket itu, gratis ke Kawah Sikidang, Telaga Warna dan Candi Arjuna," sebutnya.

DCF ke-10 digelar mulai tanggal 2-4 Agustus 2019. Selain ruwatan rambut gimbal, juga festival lampion, jazz atas awan dan beberapa rangkaian acara lainnya.

Siap-siap! Asia Africa Carnival Bakal Digelar di Kota Bandung

Asia Africa Carnival (AAC) akan digelar di Kota Bandung pada 29 Juni 2019. Beragam seni budaya pertunjukan musik, hingga keunggulan dari negara-negara Asia dan Africa, akan dipamerkan di perhelatan tersebut.

"Asian Africa Carnival merupakan maha karya untuk memperingati Konferensi Asia Africa di Bandung tahun 1955. Sebuah simbol pemersatu negara-negara peserta konferensi. Berbagai budaya dunia akan menghiasi karnaval ini. Tentunya ini menjadi sebuah atraksi wisata yang patut untuk disaksikan," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangan tertulis, Rabu (26/6/2019).

Kadisbudpar Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari mengatakan sejak pertama kali digelar jumlah pengunjung yang datang ke AAC terus meningkat. Bahkan tahun ini ia menargetkan bisa menggaet 100 ribu pengunjung.

"Event ini bukan hanya milik Kota Bandung saja tapi sudah menjadi perhatian nasional," jelas dia.

Kenny menjelaskan, seperti tahun-tahun sebelumnya, event ini dibagi menjadi tiga event yakni praevent, road to main event dan main event. Dalam pra event akan ada dua subevent yakni Asia Africa Ramadhan Fair dan Ngabuburit On The Street yang rencananya digelar pada 19 Mei hingga 9 Juni 2019 lalu.

Kemudian road to main event akan digelar Asia Africa X-Po dan Asia Africa Geographic and Food Market dengan melibatkan UMKM, hotel dan resto binaan Disbudpar Kota Bandung.

"Sebagai puncak acara AAF 2019 akan digelar di Jalan Sukarno dan Cikapundung Riversport pada 29 Juni 2019," ujar Kenny.

Selain itu, ada Gelaran Seni dan Budaya Asia Africa. Event ini merupakan salah satu acara yang paling ditunggu-tunggu dengan menampilkan kesenian dan kebudayaan dari negara-negara Asia Africa. Pertunjukan spektakuler dalam Keanekaragaman Seni dan Budaya Asia Africa ini menjadi daya tarik pengunjung.