Rabu, 22 Januari 2020

Tenteng Pisau Dapur di Bandara, Pria Ini Ditangkap

Baru-baru ini, Bandara Gatwick di London digemparkan oleh seorang pria. Dia menenteng 2 pisau dapur dan langsung diringkus petugas kepolisian.

Senin (3/6) kemarin pada dinihari, seorang pria terlihat membawa 2 pisau dapur di tangannya dan berjalan di dalam Bandara Gatwick. Langsung saja, petugas kepolisian dengan persenjataan lengkap menangkapnya.

Tanpa perlawanan, pria yang memakai jaket dan berkacamata tersebut tiarap di lantai. Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Senin (10/6/2019) salah seorang saksi yang merupakan petugas bandara mengaku, bahwa pria itu mengancam akan membunuh.

Beruntung, tidak ada korban jiwa. Situasi bandara pun dengan cepat normal kembali. Laporan BBC, pria tersebut ditahan berdasarkan undang-undang kesehatan mental.

Hingga kini, belum ada kabar lebih lanjut mengenai siapa tersebut. Pihak kepolisan meminta masyarakat untuk melaporkan siapa keluarga atau kerabat dari pria itu. Pihak kepolisian juga menegaskan, tidak ada hubungannya dengan aksi teroris dan pria itu ternyata bukan seorang penumpang alias tidak memiliki tiket penerbangan.

"Insiden ini ditangani dengan cepat dan tidak ada anggota masyarakat atau polisi yang dilukai," kata Kepala Inspektur Justin Burtenshaw dari Departemen Kepolisian Sussex. 

Menguak Mitos Larangan Pakai Baju Warna Hijau di Pantai Selatan

Liburan ke Yogyakarta rasanya kurang lengkap tanpa liburan ke Pantai Selatan. Tapi tentu kamu tahu, ada mitos larangan pakai baju berwarna hijau.

Siapa yang tak kenal dengan Pantai Selatan di Yogyakarta? Pantai yang lekat dengan mitos Ratu Pantai Selatan dan mitos wisatawan berbaju hijau ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari wisata Yogyakarta.

Saat libur lebaran seperti ini, Pantai Selatan menjadi salah satu tempat wisata yang ramai dikunjungi. Untuk itu, detikcom mengajak traveler untuk mengenal tentang pantai ini, mitosnya dan arusnya yang mematikan.

Liburan Lebaran Idulfitri 1440 Hijrah pada tahun 2018 ini tergelar pada bulan Juni. Bulan Juni adalah awal dari musim angin Tenggara, di mana angin dingin dan kering bergerak dari atas Benua Australia menuju Indonesia ke arah Barat Laut.

Angin ini mempunyai dua probabilitas utama untuk membangkitkan dua fenomena alam di perairan sepanjang selatan Jawa.

"Fenomena pertama adalah gelombang yang menjalar mengarah tegak lurus ke pantai, dan fenomena kedua adalah umbulan massa air laut dari lapisan dalam menuju ke lapisan permukaan yang lebih dikenal sebagai Upwelling. Fenomena-fenomena tersebut ada yang berdampak positif dan negatif bagi masyarakat," ujar Widodo Pranowo, Peneliti Madya Bidang Oseanografi Terapan, Pusat Riset Kelautan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, kepada detikcom, Minggu (9/6/2019).

Fenomena upwelling, seringkali mengangkat massa air dari lapisan dalam ke lapisan permukaan laut. Pengangkatan massa air ini kaya akan nutrien dan mineral.

Sekitar satu bulan setelahnya kesuburan primer perairan pantai selatan Jawa akan meningkat dan menjadi daerah asuhan ikan-ikan kecil. Populasi ikan-ikan pelagis besar akan meningkat dan bisa ditangkap melimpah oleh nelayan.

Berbicara tentang potensi dampak negatif, maka hal ini yang patut diwaspadai oleh masyarakat, terutama bagi wisatawan yang berkunjung ke pantai selatan Jawa.

"Gelombang yang datang tegak lurus menuju ke pantai. Ketika menghantam dua gundukan pasir dan atau dua gundukan karang yang mengapit sebuah alur yang lebih dalam, akan menghasilkan arus balik meninggalkan pantai menuju ke laut lepas dengan kecepatan sekitar 20 meter per detik," jelas Widodo.

Arus yang mematikan ini sering disebut sebagai RIP (Rest in Peace) Current. Arus ini bisa menggerus pasir yang dipijak oleh wisatawan yang berada di kawasan bibir pantai tersebut. Area gelombang pecah biasanya lebih tenang dibandingkan dengan gundukan pasir atau tumpukan karang.

"Arus yang kencang ini sering menyeret wisatawan yang tidak siap, dalam 5 detik seseorang akan terseret hingga 100 meter ke lepas pantai," kata Widodo.

Masih Mudik di Sumbar, Coba Pemandian Air Panas Ini

Kalau kamu masih mudik di Sumatera Barat dan tidak buru-buru pulang, ayo coba pemandian air panas di Tanah Datar. Cocok untuk menutup liburan dengan rileks.

Ada beberapa pemandian air panas alami di Sumatera Barat, salah satunya berada di Nagari Padang Ganting di Kabupaten Tanah Datar. Pemandian alami ini berjarak sekitar 10 km dari pusat Kota Batusangkar.

Kolam di pemandian ini tidaklah besar dan ukurannya beragam dan jumlahnya hanya 5 kolam. Tiga kolam untuk laki-laki dan 2 untuk wanita.

Pada saat momen Lebaran ini, pemandian ini ramai dikunjungi. Pantauan detikcom, Kamis (6/6/2019) semakin sore, pengunjung yang datang semakin ramai. Juga terlihat mobil-mobil dengan plat daerah Jawa memenuhi parkiran.

Untuk masuk ke kawasan pemandian, traveler hanya perlu membeli tiket seharga Rp 5.000 per orang. Dan untuk biaya parkir mobil Rp 3.000 dan motor Rp 2.000.

Yeni, salah satu pedagang yang berjualan di kawasan pemandian mengatakan bahwa pengunjung mulai ramai datang sejak pukul 5 sore.

"Pemandian buka selama 24 jam dan pengunjung ramai sejak pukul 5 sore. Sampai subuh pengunjung akan terus berdatangan," ujar Yeni.

Di pemandian ini traveler bisa berendam sepuasnya. Tidak ada batasan jam di sini. Namun ada beberapa poin penting yang perlu traveler ketahui yaitu jangan mandi sendirian dan mandi dalam kondisi lapar.

Selain penghilang lelah, kolam air panas ini juga dipercaya punya efek penyembuh. Karena itu ramai juga warga sekitar yang sering mandi ke sini.

"Setiap saya demam, sakit kepala, pegal-pehal saya datang ke sini. Setelah berendam rasa sakit mulai berkurang," ungkap Yanti, pengunjung yang sering datang ke sini.

Setelah puas berendam, traveler bisa mengisi perut dan bersantai di beberapa warung makan yang tersebar di kawasan pemandian. Di sini juga ada fasilitas musala dan penginapan.

Jika traveler tidak ingin berendam bercampur dengan pengunjung lain, juga bisa sewa kamar rendam VIP. Sewa kamar ini Rp 40 ribu perjam dan bisa digunakan untuk keluarga.

Tenteng Pisau Dapur di Bandara, Pria Ini Ditangkap

Baru-baru ini, Bandara Gatwick di London digemparkan oleh seorang pria. Dia menenteng 2 pisau dapur dan langsung diringkus petugas kepolisian.

Senin (3/6) kemarin pada dinihari, seorang pria terlihat membawa 2 pisau dapur di tangannya dan berjalan di dalam Bandara Gatwick. Langsung saja, petugas kepolisian dengan persenjataan lengkap menangkapnya.

Tanpa perlawanan, pria yang memakai jaket dan berkacamata tersebut tiarap di lantai. Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Senin (10/6/2019) salah seorang saksi yang merupakan petugas bandara mengaku, bahwa pria itu mengancam akan membunuh.

Beruntung, tidak ada korban jiwa. Situasi bandara pun dengan cepat normal kembali. Laporan BBC, pria tersebut ditahan berdasarkan undang-undang kesehatan mental.

Hingga kini, belum ada kabar lebih lanjut mengenai siapa tersebut. Pihak kepolisan meminta masyarakat untuk melaporkan siapa keluarga atau kerabat dari pria itu. Pihak kepolisian juga menegaskan, tidak ada hubungannya dengan aksi teroris dan pria itu ternyata bukan seorang penumpang alias tidak memiliki tiket penerbangan.

"Insiden ini ditangani dengan cepat dan tidak ada anggota masyarakat atau polisi yang dilukai," kata Kepala Inspektur Justin Burtenshaw dari Departemen Kepolisian Sussex.