Kamis, 30 Januari 2020

AirAsia Jadikan Lombok Sebagai Hub Baru untuk Penerbangan Australia

AirAsia telah resmi menggunakan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai Hub baru. Poros utamanya Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok dengan Perth, Australia. Lombok juga akan menjadi konektor wisatawan Negeri Kanguru dengan banyak destinasi di Indonesia.

Penerbangan langsung Perth-Lombok akan dioperasikan mulai 9 Juni 2019. Skenario besar lanjutan sudah disiapkan AirAsia. Mereka akan menghubungkan Lombok dengan 3 destinasi, yaitu Bali, Jakarta, dan Yogyakarta. Aktivasi Hub Lombok oleh AirAsia pun diapresiasi Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

"Terima kasih AirAsia, sudah menjadikan Lombok International Airport (LIA) sebagai Hub. Lebih khusus, AirAsia juga membantu branding Wonderful Indonesia di badan pesawatnya. Kami pun sangat mengapresiasi kerja sama yang terjalin baik dan erat ini. Bagaimanapun, semua ini sangat positif bagi perkembagan pariwisata Indonesia," ungkap Arief dalam keterangan tertulis, Kamis (2/5/2019).

Hub baru Lombok-Perth resmi beroperasi pada Kamis (2/5). Bersamaan dengan itu, AirAsia juga meluncurkan livery pesawat dengan desain unik. Desain livery-nya istimewa karena menampilkan ikon destinasi di Lombok.

Ada destinasi Gunung Rinjani dan pesona bawah laut Gili-Gilinya. Sebab, Lombok identik dengan 3 Gili, yaitu Trawangan, Meno, dan Air. Livery ini ditempatkan di Airbus A320 dengan kode registrasi PK-AXU.

"Aktivasi poros Lombok-Australia akan menguatkan pariwisata NTB. Dalam pengembangan destinasi, rumus 3A tetap berlaku seperti Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas. Apa yang dilakukan oleh AirAsia dengan memilih Transportation Hub di Lombok sejalan dengan program pengembangan destinasi dan lebih khusus aksesibilitasnya. Kami selalu menghitung dan menambah jumlah seat capacity," tegasnya.

Sebelum mengembangkan Lombok sebagai Hub, AirAsia sudah membuka jalur internasional. Lombok dan Kuala Lumpur, Malaysia, terhubung secara langsung sejak 2012.

Rapor pergerakan wisatawannya kompetitif dengan lebih dari 1 Juta orang telah diterbangkan sejak penerbangan perdananya. Kini dengan aktivasi Lombok, AirAsia memiliki 5 Hub di Indonesia setelah sebelumnya AirAsia beroperasi melalui Hub Jakarta, Surabaya, Medan, juga Bali.

"Opsi AirAsia menjadikan Lombok sebagai Hub sudah tepat. Lombok punya destinasi Mandalika yang masuk 1 dari 10 Bali Baru dan 10 destinasi Prioritas. Lombok pun memiliki pertumbuhan wisman yang tergolong sangat cepat. Hal ini tidak lepas dari potensi alam, budaya, dan manmade-nya yang luar biasa. Pasti akan ada banyak value yang didapat AirAsia dari Hub Lombok-Australia," terang Arief lagi.

Lombok dan NTB menjadi destinasi menjanjikan sepanjang 2018. Pulau Seribu Masjid dikunjungi oleh 78.930 orang wisman. Australia mengirimkan pun mengirimkan 1.594 wisatawannya di sepanjang 2018. Jumlah ini dominan untuk zonasi Oseania yang berjumlah total 1.872 orang wisatawan. Selain Australia, zonasi ini juga ditopang Selandia Baru (277 orang) dan Papua New Guinea (1 orang).

"Kami sangat senang karena bisa meresmikan Hub terbaru bagi AirAsia di Lombok, destinasi dengan beragam pesona wisata yang memiliki tempat spesial di hati masyarakat luas. Peresmian Hub hari ini selain tentunya mendukung pariwisata Indonesia, Hub ini juga menciptakan peluang kerja bagi warga setempat," papar Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan.

Sepanjang 2018, AirAsia menyumbang pergerakan wisman hingga 3,2 Juta orang. Jumlah ini punya prosentase sekitar 25% dari total kunjungan wisman sepanjang 2018. Dendy pun menuturkan, komitmen lebih besar ditunjukkan oleh AirAsia. Sebab, Hub ini akan ditopang oleh 2 pesawat Airbus A320 berkapasitas 180 kursi.

"Kami tetap menjadi maskapai terdepan yang mendatangkan wisman dalam jumlah besar tahun lalu. Untuk Hub Lombok, kami juga serius dengan menempatkan dua pesawat. Kami optimistis dengan livery 'I Love Lombok' ini, akan semakin banyak lagi orang yang jatuh cinta dengan Lombok sepulangnya dari rumah baru kami ini," tutur Dendy.

"Lebih lanjut, AirAsia juga akan meluncurkan serangkaian inisiatif pariwisata berkelanjutan yang menyusul upaya yang telah dimulai oleh sayap sosialnya, AirAsia Foundation, yang telah bekerja sama dengan komunitas untuk mendirikan rumah tinggal sementara serta membangun kembali kawasan tempat tinggal penduduk pasca gempa", lanjut Dendy.

Seba Baduy 2019 Sajikan Eksotisme Masyarakat Pedalaman

 Exciting Banten on Seba Baduy 2019 segera digelar pada 3-6 Mei 2019. Agenda utamanya dihelat pada 4 Mei di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Staf Khusus Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Esthy Reko Astuty mengatakan, kegiatan Seba Baduy meliputi beragam pameran produk kreatif, talkshow, workshop, parade budaya, sampai wisata religi. Pameran dipusatkan di lingkungan Pemkab Lebak, dengan menyediakan 30 stan Meliputi kerajinan tangan asal Lebak, kopi, kuliner, termasuk partisipasi GenPI.

"Seba Baduy menjadi event tahunan yang selalu ditunggu kehadirannya. Bahkan, banyak masyarakat di luar Banten yang penasaran dan ingin mengunjungi acara ini. Banyak wisatawan yang tertarik untuk datang," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (2/5/2019).

Menurutnya, cerita tentang masyarakat Baduy merupakan sesuatu yang sangat luar biasa. Ini menjadi daya tarik yang sangat kuat bagi pariwisata Banten. Salah satu keunikannya bahwa masyarakat Baduy tetap menjalankan tradisi dan adat istiadat secara utuh. Tetap bertahan dengan tradisi di tengah derasnya modernisasi dunia.

Kegiatan Seba Baduy akan diikuti ribuan masyarakat Baduy, baik Baduy Luar maupun Baduy Dalam. Warga Baduy Luar atau Baduy Pendamping akan mengenakan pakaian hitam dengan ikat kepala biru. Sementara warga Baduy Dalam atau Urang Jero memakai busana dan ikat kepala putih. Mereka akan berjalan kaki hingga ratusan kilometer.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menambahkan, puncak kegiatan Seba Baduy dimulai dengan acara adu ranji di Alun-alun Rangkasbitung. Di panggung utama, seniman lokal akan memainkan musik Sunda, bersamaan dengan digelarnya permainan tradisional di area Rumah Baduy.

"Long march masyarakat Baduy akan dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Acara ini selalu jadi daya tarik. Masyarakat dan pengunjung akan memadati sepanjang rute yang dilalui. Kami yakin, keunikan masyarakat Baduy mampu menjaring banyak wisatawan," ungkapnya.

Puncak kegiatan Seba Baduy akan berlangsung hingga malam. Selepas magrib, panitia akan membagikan 1.000 cangkir kopi kepada pengunjung. Seluruh rangkaian kegiatan akan ditutup dengan pertunjukan Wayang Golek khas Sunda.

"Seba Baduy sarat dengan muatan religi. Pusat dari semuanya tetap tertuju kepada Tuhan Yang Esa. Ada banyak pesan moral yang mengalir dari kegiatan ini. Kami berharap banyak masyarakat atau wisatawan yang hadir pada perayaan Seba Baduy ini," jelasnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku optimistis event ini akan memberikan input maksimal bagi industri pariwisata di Lebak, Banten. Terlebih, eksotisme masyarakat Baduy sebagai salah satu suku asli dari daerah setempat, sejak dulu sudah terkenal keseantero negeri.

"Seba Baduy selalu menarik perhatian publik. Kontennya unik dan menarik. Wisatawan akan mendapat banyak experience terbaik. Dengan besarnya pergerakan wisatawan di sana, value bagi industri pariwisata akan maksimal," tandasnya.

AirAsia Jadikan Lombok Sebagai Hub Baru untuk Penerbangan Australia

AirAsia telah resmi menggunakan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai Hub baru. Poros utamanya Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok dengan Perth, Australia. Lombok juga akan menjadi konektor wisatawan Negeri Kanguru dengan banyak destinasi di Indonesia.

Penerbangan langsung Perth-Lombok akan dioperasikan mulai 9 Juni 2019. Skenario besar lanjutan sudah disiapkan AirAsia. Mereka akan menghubungkan Lombok dengan 3 destinasi, yaitu Bali, Jakarta, dan Yogyakarta. Aktivasi Hub Lombok oleh AirAsia pun diapresiasi Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

"Terima kasih AirAsia, sudah menjadikan Lombok International Airport (LIA) sebagai Hub. Lebih khusus, AirAsia juga membantu branding Wonderful Indonesia di badan pesawatnya. Kami pun sangat mengapresiasi kerja sama yang terjalin baik dan erat ini. Bagaimanapun, semua ini sangat positif bagi perkembagan pariwisata Indonesia," ungkap Arief dalam keterangan tertulis, Kamis (2/5/2019).