Rabu, 05 Februari 2020

Melihat Kampung Laut, Spot Wisata Terpendam di Cilacap

Cilacap di Jawa Tengah, punya spot wisata yang belum terjamah khalayak. Inilah Kampung Laut, dengan berbagai potensi wisata menarik di sana.

Kampung Laut di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah merupakan gugusan pulau-pulau kecil di Segara Anakan yang membentuk beberapa desa seperti Desa Ujung Alang, Desa Kleces, Desa Ujung Gagak dan Desa Panikel. Secara letak geografisnya, Kampung Laut berada disisi Barat Jawa Tengah dan berbatasan dengan Jawa Barat.

Setidaknya terdapat sekitar 14 ribu jiwa penduduk di empat Desa yang ada di Kampung Laut yang mayoritas bekerja sebagi nelayan, petani dan buruh serabutan. Sebagai transportasi utama masyarakat di Kampung Laut yakni menggunakan perahu compreng yang dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam - 3 jam perjalanan dari Kota Cilacap.

Beberapa potensi terdapat di Kampung Laut, salah satunya batik Kampung laut yang dibuat oleh masyarakat kampung laut dengan mengangkat motif khas Kampung Laut seperti motif mangrove, ikan, udang dan kepiting. Setidaknya terdapat sekitar 10 motif yang telah dikembangkan oleh warga Kampung Laut sejak 2015 lalu.

"Awal kita motif mangrove, karena kita disini kampung laut, kampung laut kan khasnya ada udang, ada kepiting ada mangrove dan kita ambil motif batiknya dari potensi di kampung laut," kata, Sodikin Ketua kelompok Mekar Canting kepada detikcom, Rabu (11/4) kemarin.

Dari upaya mengangkat potensi yang ada di kampung laut dan dikembangkan menjadi sebuah batik ini, kelompok Mekar Canting yang tadinya berjumlah 5 anggota, kini sudah ada 30 anggota yang bergabung dan rata-rata merupakan kaum perempuan. Bahkan untuk dalam hal mengembangkan kualitas batik Kampung laut, kelompok tersebut dilirik Pertamina Cilacap dan menjadi kelompok binaan Pertamina.

"Kita setiap hari bikin (batik), tapi tugasnya masing masing. Batik kita ada cap dan ada batik tulis," jelasnya.

Sedangkan kendala yang masih didalami kelompok yakni dari segi pemasarannya yang masih susah. Pasalnya dari letak geografis Kampung Laut yang jauh dari pusat Kota sehingga menyulitkan Kelompok saat akan mengirimkan barang melalui jasa ekspedisi. Lebih banyak warga Kampung Laut berjualan atau mencari kebutuhan sehari-hari menuju Majingklak atau Jawa Barat.

"Penjualan masih Cilacap saja, kecuali ada teman kita yang dari Jakarta nanti kita kirim pakai jasa ekspedisi untuk pengiriman barang. Kalau mau kirim barang kita harus ke Cilacap dulu, nyeberang dulu, karena disini tidak ada jasa ekspedisi," ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga masih kesulitan untuk arah pemasaran produk batiknya tersebut, selain sulitnya sinyal telepon, sinyal internet untuk coba memasarkan produk batiknya melalui media online juga menjadi kendala dalam pemasaran mereka.

"Untuk penjualan online kita belum masuk karena internet masih agak susah disini, kendalanya internet dan sinyal," ungkapnya.

Sementara menurut Camat Kampung Laut, Nurindra mengatakan potensi lainnya yang menarik dari Kampung laut yakni wisata bahari seperti adanya Goa Masigit Sela, Goa Maria, Ranca Babakan, pantai Kalijati dan Pantai Permisan. Adapula wisata khusus seperti tracking mangrove dan destinasi baru seperti Kampung Mandiri Energi di Dusun Bondan, Desa Ujung Alang.

"Yang jelas wisata bahari, kita punya destinasi wisata seperti Goa Masigit Sela disitu ada sejarah dan wisata religi, ada Goa Maria itu juga wisata religi, lalu tracking mangrove, tracking mangrove itu tempat dimana terdapat banyak jenis mangrove yang ditanam disitu dan secara teratur, ada juga destinasi khusus kampung energi, kampung Mandiri energi di Dusun Bondan itu dibantu Pertamina tenaga Surya dan tenaga angin,karena disana tidak ada listrik PLN," ujarnya.

Dia mengatakan jika ada destinasi lain menuju pantai pasir putih, meskipun belum menjadi destinasi resmi, namun sudah banyak penggemar petualang bebas maupun peneliti yang datang untuk mengunjungi lokasi tersebut.

"Sebenernya ada akses ke Pasir Putih di Nusakambangan, meskipun belum menjadi destinasi resmi tetapi sudah mulai dikunjungi oleh orang Orang. Karena ini wisatanya segmentatif, dan memang kita arahkan pada wisata petualangan adventure, jadi tertentu seperti orang orang pecinta alam, peneliti peneliti lingkungan itu sering," ujarnya.

Selain itu adapula seni budaya yang rutin diadakan oleh masyarakat Kampung Laut, seperti halnya sedekah laut. Meskipun diakuinya, di Kampung Laut terdapat dua kebudayaan seperti Jawa dan Sunda, tapi kegiatan kesenian lebih dominan Jawa seperti adanya kesenian ebeg, gamelan dan wayang.

Meskipun demikian pihaknya mengakui jika promosi di bidang wisata belum tersistem secara tertib. Pihaknya hanya mengandalkan beberapa orang untuk mengenalkan potensi wisata di Kampung Laut.

"Promosi wisata memang kita belum tersistem secara tertib, kita memang mengandalkan beberapa teman terkait melalui medsos, melalui pertemanan untuk pemasaran kita memang belum lakukan secara tersistem," jelasnya. 

Tumpahkan Minuman ke Bosnya, Pramugari Ini Dapat Respon Tak Terduga

Menumpahkan air ke penumpang pesawat mungkin jadi salah satu mimpi buruk pramugari. Namun, pramugari ini malah tak sengaja menumpahkan air ke bosnya...

Sebuah kisah unik dialami seorang pramugari maskapai American Airlines bernama Maddie Peters. Ceritanya sempat viral, setelah ia tak sengaja menumpahkan air minum ke CEO maskapainya yang bernama Doug Parker.

Hanya saja bukan teguran atau pemecatan yang didapat oleh Maddie dari bosnya, tapi sesuatu yang lebih baik dari itu. Saking berkesannya, Madie sampai mengisahkan ceritanya di laman Instagram-nya.

Dilihat detikcom dari Instagram Maddie, Sabtu (13/4/2019), kejadian itu dialaminya saat ia tengah melayani penumpang first class dalam penerbangan dari Phoenix ke Dallas di AS.

"Saya tengah membawa nampan berisi minuman, tapi tiba-tiba penumpang di depan saya berdiri dan menyenggol nampan. Setengah airnya tumpah mengenaiku dan setengah tumpah ke pakaian Doug," tulis Maddie.

Selama 4 tahun bekerja sebagai pramugari, belum pernah Maddie menumpahkan minuman sekali pun. Sekalinya, ia malah menumpahkan air ke pakaian bosnya. Celaka 13!

Mengetahui hal tersebut, Maddie hanya bisa terpana dan pasrah. Ia membayangkan kalau dirinya akan langsung dipecat gara-gara kejadian tersebut.

"Rasanya saya mau mati berdiri di pojokan. Saya merasa trauma dan malu," tulis Maddie.

Hanya saja, Doug tidak memarahi Maddie dan malah balas menghampirinya. Yang tak diduga, Maddie malah bisa ngobrol dan bercanda dengan Doug gara-gara kejadian tak terduga itu.

"Ketika dia turun pesawat, ia bilang padaku kalau tak akan pernah melupakanku. Saya kira itu adalah hal yang bagus bukan?" tulis Maddie.

Mungkin kisah Maddie adalah salah satu cerita musibah yang berakhir jadi keberuntungan. Mungkin traveler ada yang pernah mengalami kisah unik seperti Maddie?

Melihat Kampung Laut, Spot Wisata Terpendam di Cilacap

Cilacap di Jawa Tengah, punya spot wisata yang belum terjamah khalayak. Inilah Kampung Laut, dengan berbagai potensi wisata menarik di sana.

Kampung Laut di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah merupakan gugusan pulau-pulau kecil di Segara Anakan yang membentuk beberapa desa seperti Desa Ujung Alang, Desa Kleces, Desa Ujung Gagak dan Desa Panikel. Secara letak geografisnya, Kampung Laut berada disisi Barat Jawa Tengah dan berbatasan dengan Jawa Barat.

Setidaknya terdapat sekitar 14 ribu jiwa penduduk di empat Desa yang ada di Kampung Laut yang mayoritas bekerja sebagi nelayan, petani dan buruh serabutan. Sebagai transportasi utama masyarakat di Kampung Laut yakni menggunakan perahu compreng yang dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam - 3 jam perjalanan dari Kota Cilacap.

Beberapa potensi terdapat di Kampung Laut, salah satunya batik Kampung laut yang dibuat oleh masyarakat kampung laut dengan mengangkat motif khas Kampung Laut seperti motif mangrove, ikan, udang dan kepiting. Setidaknya terdapat sekitar 10 motif yang telah dikembangkan oleh warga Kampung Laut sejak 2015 lalu.