Kamis, 06 Februari 2020

Pemerintah Cari Pulau Khusus Tangani Wabah Virus Corona

Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan pemerintah masih mencari satu pulau khusus sebagai tempat menangani risiko wabah virus corona.

"Nanti akan segera dirapatkan. Kita akan cari satu tempat kosong, masih banyak ribuan pulau yang masih kosong. Rencana dipilih satu khusus untuk RS, bukan hanya corona tapi jangka panjang khusus yang menangani virus-virus menular," ujar Mahfud saat ditemui di Kantor Kepala Staf Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/2).

Selain rumah sakit, kata Mahfud, lokasi itu juga akan menjadi pusat rehabilitasi. Ia memastikan hingga saat ini belum ada satu pun warga di Indonesia yang terkena virus yang mewabah dari China tersebut.


Sementara itu, ratusan WNI yang dievakuasi dari daerah wabah virus corona di Wuhan, China itu saat ini dalam kondisi sehat. Para WNI itu sendiri  Kepulauan Riau.

"Kita kan juga tidak mungkin membawa orang terkena virus, karena China pun tidak membolehkan bawa keluar. Jadi yang di Natuna itu sehat semua, cuma memang harus ikut prosedur internasional 14 hari diisolasi di sana," kata Mahfud.

Rencana ini sebelumnya sempat disampaikan Kepala BNPB Doni Moenardo. Pemerintah berencana memilih satu kawasan yang relatif jauh dari permukiman penduduk sebagai pusat rehabilitasi warga terkait virus menular.

Dihimpun dari pemberitaan sejumlah media, Doni menyatakan baru berkomunikasi dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengenai sejumlah tempat yang akan menjadi pilihan.

Salah satu tempat yang masih menjadi alternatif adalah Natuna, Kepulauan Riau.

Sementara itu, sebanyak 64 rumah sakit milik badan usaha milik negara (BUMN) bersiaga dan juga melakukan sosialisasi tentang infeksi virus corona.

Direktur Utama RS Pertamina Pusat Fathema Djan Rachmat menjelaskan penyebaran virus corona ini hanya bisa dicegah dengan membangun kesadaran dan kerja sama semua instansi terkait dengan rumah sakit terutama rumah sakit rujukan yang telah ditunjuk pemerintah.

"Pemahaman dan kerja sama harus dilakukan oleh semua pihak terkait dan 64 rumah sakit BUMN harus berperan aktif dalam pencegahan penyebaran infeksi Novel Coronavirus di Indonesia," kata Fathema, Jakarta, Kamis, seperti dikutip dari Antara.

Taman Cantik Bak Lukisan di Jepang

Tak hanya Tokyo, cobalah main ke Nara saat liburan di Jepang. Kota kecil ini punya taman cantik, dengan rusa-rusa yang berkeliaran bebas di sana.

Di tengah hiruk-pikuknya liburan di Jepang, tampaknya akan sangat menyenangkan jika diisi dengan kegiatan yang santai di lokasi yang sejuk dan tenang. Nara Park bisa menjadi pilihan bagi traveler yang sedang berlibur di Jepang dan ingin mendapatkan ketenangan, kesejukan, tapi tetap bisa memanjakan mata dan beraktivitas menyenangkan.

Nara Park terletak di Prefektur Nara, Jepang. Lokasinya berada di kaki Gunung Wasakusa atau disebut juga Wakakusayama sehingga membuat udara dan suasananya sangat sejuk dan tenang. Maka tak heran jika banyak keluarga termasuk orang tua dan anak-anak yang kerasan berlama-lama di sini karena udaranya yang segar.

Bagi traveler yang datang bersama orang tua dengan bantuan tongkat maupun kursi roda, atau membawa bayi dengan stroller, jangan khawatir, jalanan di taman ini sangat mendukung untuk hal tersebut.

Selain jalan-jalan santai dan menikmati pemandangan bukit-bukit maupun bunga-bunga yang indah, aktivitas paling banyak dilakukan di taman ini adalah memberi makan rusa. Ada ribuan rusa yang dibiarkan hidup secara bebas.

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, rusa-rusa di taman sangat dijaga dan dihormati karena dianggap sebagai hewan yang sakral. Hal ini berkaitan dengan kepercayaan masyarakat setempat yang mengkaitkan peran rusa-rusa di taman tersebut dengan salah satu dewa yang mereka yakini. Namun sekarang rusa-rusa ini dianggap sebagai hewan yang memang patut dijaga karena telah ditetapkan sebagai harta nasional dan dilindungi.

Para pengunjung bisa memberi makan rusa dengan panganan yang telah disediakan pengelola. Taman ini sangat luas dan terdapat beberapa kuil atau shrine di berbagai sudutnya. Ada kolam-kolam dengan air yang bersih dan tenang.

Aneka bunga-bunga dengan beragam warna pun menambah keindahan Nara Park yang sangat luas. Maka disarankan bagi traveler untuk menggunakan alas kaki yang nyaman untuk berjalan jauh jika ingin puas menikmati setiap sudut di Nara Park ini. Di pinggir jalanan Nara Park terdapat deretan toko-toko kecil yang menjual beraneka ragam barang seperti suvenir dan juga makanan lokal.

Alhamdulillah! Indonesia Peringkat 1 Dunia Untuk Wisata Halal

 Indonesia kembali menorehkan prestasi, kali ini dari pariwisata halal. Indonesia meraih peringkat pertama untuk wisata halal dunia versi Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index 2019.

Setelah melalui proses panjang, akhirnya Indonesia berhasil meraih posisi teratas dalam pasar wisata halal global. Hal itu pun terungkap dalam laporan terbaru Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2019 yang dipresentasikan di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta, Selasa (9/4/2019). Indonesia meraih peringkat satu bersama Malaysia.

"Tahun ini kami memiliki Indonesia dan Malaysia di spot teratas Global Muslim Travel Index (GMTI)," ujar CEO CrescentRating dan HalalTrip, Fazal Bahardeen.

Dalam pidatonya, Fazal memuji Menpar Arief Yahya atas perjuangannya membawa Indonesia dalam posisi teratas GMTI. Setelah lima tahun sejak pertama bergabung dengan GMTI, akhirnya Indonesia berhasil meraih posisi paling prestisius dalam kancah wisata halal global.

Bersanding di posisi teratas dengan Malaysia, Menpar Arief Yahya menyatakan kebahagiannya setelah Indonesia dinyatakan sebagai yang teratas di pasar wisata halal dunia. Ini merupakan salah satu pencapaian terbesarnya selama menjadi Menpar.

"Puji syukur saya panjatkan pada Allah. Akhirnya Indonesia nomor 1. Lima tahun saya tunggu ini," ujar Arief Yahya.

Dalam pidatonya, Arief pun kembali mengungkapkan jurus andalannya kalau kemenangan adalah direncanakan. Hari ini, perencanaan itu pun mewujud dalam laporan GMTI yang menyebut Indonesia di peringkat teratas.

"Indonesia layak jadi yang terbaik untuk wisata muslim," pungkas Arief.

Setelah Indonesia dan Malaysia di peringkat teratas, peringkat ketiga diraih oleh Turki dan disusul oleh Arab Saudi di peringkat keempat. Sedangkan peringkat kelima diraih oleh Uni Emirat Arab.

"Indonesia adalah satu-satunya negara yang sangat progresif dan ini adalah prestasi yg diraih berkat usaha dan komitmen pemerintah Indonesia dalam hal ini Kemenpar," ujar VP Mastercard Indonesia, Tommy Singgih.

Faktanya, di tahun 2018 lalu ada 140 juta pelancong muslim dengan spending online hingga 35 milyar USD. Akhir kata, selamat Indonesia!

Pemerintah Cari Pulau Khusus Tangani Wabah Virus Corona

Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan pemerintah masih mencari satu pulau khusus sebagai tempat menangani risiko wabah virus corona.

"Nanti akan segera dirapatkan. Kita akan cari satu tempat kosong, masih banyak ribuan pulau yang masih kosong. Rencana dipilih satu khusus untuk RS, bukan hanya corona tapi jangka panjang khusus yang menangani virus-virus menular," ujar Mahfud saat ditemui di Kantor Kepala Staf Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/2).

Selain rumah sakit, kata Mahfud, lokasi itu juga akan menjadi pusat rehabilitasi. Ia memastikan hingga saat ini belum ada satu pun warga di Indonesia yang terkena virus yang mewabah dari China tersebut.


Sementara itu, ratusan WNI yang dievakuasi dari daerah wabah virus corona di Wuhan, China itu saat ini dalam kondisi sehat. Para WNI itu sendiri  Kepulauan Riau.

"Kita kan juga tidak mungkin membawa orang terkena virus, karena China pun tidak membolehkan bawa keluar. Jadi yang di Natuna itu sehat semua, cuma memang harus ikut prosedur internasional 14 hari diisolasi di sana," kata Mahfud.

Rencana ini sebelumnya sempat disampaikan Kepala BNPB Doni Moenardo. Pemerintah berencana memilih satu kawasan yang relatif jauh dari permukiman penduduk sebagai pusat rehabilitasi warga terkait virus menular.

Dihimpun dari pemberitaan sejumlah media, Doni menyatakan baru berkomunikasi dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengenai sejumlah tempat yang akan menjadi pilihan.

Salah satu tempat yang masih menjadi alternatif adalah Natuna, Kepulauan Riau.

Sementara itu, sebanyak 64 rumah sakit milik badan usaha milik negara (BUMN) bersiaga dan juga melakukan sosialisasi tentang infeksi virus corona.

Direktur Utama RS Pertamina Pusat Fathema Djan Rachmat menjelaskan penyebaran virus corona ini hanya bisa dicegah dengan membangun kesadaran dan kerja sama semua instansi terkait dengan rumah sakit terutama rumah sakit rujukan yang telah ditunjuk pemerintah.

"Pemahaman dan kerja sama harus dilakukan oleh semua pihak terkait dan 64 rumah sakit BUMN harus berperan aktif dalam pencegahan penyebaran infeksi Novel Coronavirus di Indonesia," kata Fathema, Jakarta, Kamis, seperti dikutip dari Antara.