Laporan Global Muslim Travel Index 2019 tak hanya membahas negara muslim. Negara non muslim juga masuk di dalamnya.
Pasar wisata halal tak hanya menjadi buruan negara Muslim, tapi juga negara non-muslim. Dalam laporan terbaru Global Muslim Travel Index (GMTI) 2019 yang dipaparkan di Hotel Pullman Thamrin, Selasa (9/4/2019), disebut juga 10 negara non-muslim yang disukai traveler muslim.
"Untuk negara non Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), juara 1 masih Singapura," ujar CEO CrescentRating dan HalalTrip, Fazal Bahardeen.
Walau bukan negara muslim, Singapura yang multi kultur dan punya budaya Melayu ternyata cukup disukai oleh traveler muslim. Tak sulit untuk mencari tempat shalat atau makanan halal di sana.
Setelah Singapura, ada Thailand di peringkat kedua, serta Inggris, Jepang dan Taiwan di peringkat ketiga. Selain tiga besar itu, berikut peringkat lengkapnya:
1. Singapura
2. Thailand
3. Inggris, Jepang, Taiwan
4. Afrika Selatan
5. Hong Kong
6. Prancis, Spanyol, Filipina
Pada akhirnya, negara non-muslim juga tak mau kalah agresif menyasar pasar wisata halal. Berbagai upaya pun dilakukan untuk menggaet traveler muslim.
Tempat Melihat Prabu Siliwangi, Leluhur Ma'ruf Amin
Dalam kampanye, Cawapres Ma'ruf Amin mengaku keturunan Prabu Siliwangi. Kamu yang penasaran dengan sosok Prabu Siliwangi, datang saja ke museum ini.
Saat berkampanye di Garut, calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin menyatakan dirinya merupakan putra Sunda keturunan Prabu Siliwangi. Terselubung kabut mitologi, siapakah sebenarnya Prabu Siliwangi?
Dirangkum detikcom, Selasa (9/4/2019) Prabu Siliwangi merupakan raja dari Kerajaan Pajajaran. Nama Siliwangi menjadi tanda akan kehormatan, kebanggaan dan kekuasaan masyarakat Sunda. Sosok legendaris itu sangat dihormati orang Sunda.
Sosok Prabu Siliwangi sampai sekarang masih menjadi misteri lho. Dalam kepercayaan masyarakat Sunda, Prabu Siliwangi adalah Raja Sunda Galuh yang berkedudukan di Pakuan Pajajaran. Namun nama Siliwangi tidak pernah ditemukan dalam prasasti-prasasti yang ditemukan di Jawa Barat. Nama Siliwangi juga tidak pernah disebutkan dalam naskah Carita Parahyangan yang menuliskan silsilah raja-raja yang berkuasa di Sunda sejak Raja Sanjaya hingga Raja Nu Siya Mulia.
Naskah yang menyebut nama Siliwangi adalah naskah Sanghyang Sikskanda Ng Karesian. Dalam naskah itu, Siliwangi adalah salah satu judul cerita pantun yang dikenal pada masa itu, selain pantun-pantun yang lain. Adalah Bapak Permuseuman Indonesia, Mohammad Amir Sutaarga, yang yakin bahwa Prabu Siliwangi benar-benar ada secara historis.
Sampai sekarang keberadaan Prabu Siliwangi masih menjadi perdebatan di antara sejarawan. Ada yang mengatakan itu hanya mitos, dongeng, tokoh sastra ataupun tokoh sejarah. Namun, kalau traveler mau tahu soal Prabu Siliwangi, bisa melihat sosoknya di salah satu tempat wisata di Cirebon.
Traveler bisa melihat sosok Prabu Siliwangi di Museum Pusaka Keraton Kasepuhan di Cirebon. Salah satu koleksi museum ini adalah lukisan Prabu Siliwangi.
Lukisan ini berada di bagian belakang Museum Pusaka Keraton Kasepuhan. Lukisan yang didomniasi warna coklat ini menunjukan bagaimana kekar dan wibawanya sosok Prabu Siliwangi yang berdiri di samping harimau putih.
Tak hanya sosoknya yang mencuri perhatian. Lukisan tersebut sejak dulu hingga sekarang banyak membuat orang penasaran karena seolah mata sang raja terus mengikuti gerakan orang yang melihatnya. Unik atau horor?
Traveler yang penasaran datang langsung saja ke museum ini ya. Tidak hanya lukisan Prabu Siliwangi saja yang dimiliki museum, namun banyak lagi koleksi peninggalan raja dan keraton di sini.
Untuk wisata ke tempat ini wisatawan harus membeli tiket masuk terlebih dahulu ke areal Keraton Kasepuhan seharga Rp 10 ribu-Rp 15 ribu. Selanjutnya, pengunjung yang ingin masuk ke museum kembali harus membeli tiket seharga Rp 25 ribu.