Mereka lebih ke farmer to specialty coffee roasters di US, Australia dan Eropa. Dan yang lebih membanggakan adalah usaha mereka dalam support Specialty Cafe & Roasters di Indonesia seperti SMITH, KLTR (Jakarta), Epic (Yogyakarta), Hungry Bird (Bali) dan Redback (Surabaya)," papar Arie.
Sementara itu, Leo mengatakan keikutsertaannya di pembukaan The Kaldera Nomadic Escape menjadi sebuah kehormatan tersendiri. Karena destinasi ini sejalan dengan program yang dilakukan oleh Lisa & Leo's Organic Coffee. Dengan metode organik, kopi yang diproduksi Lisa & Leo's Organic Coffee dipastikan sangat ramah lingkungan.
"Kopi-kopi yang kami sajikan tanpa menggunakan pupuk kimia. Semua merupakan hasil pertanian organik," ucap Leo.
Leo pun menjanjikan sebuah tampilan atraktif dalam penyajian Toba Coffee Show. Beragam kopi arabika pilihan juga akan disuguhkan untuk memanjakan para undangan.
"Pastinya akan kami sajikan kopi-kopi pilihan untuk para tamu dan undangan dengan penyajian manual brewing. Bayangkan nikmatnya bersantai menikmati keindahan Danau Toba dengan ditemani segelas kopi arabika terbaik. Pasti sangat luar biasa," ujar Leo.
Konsep konservasi memang begitu ditonjolkan di The Kaldera Toba Nomadic Escape. Bahkan sejak pembangunan pada awal 2019, BPODT meminimalisasi penebangan pohon untuk mempertahankan kondisi hutan. Hal ini membuat destinasi ini begitu memesona. Pemandangan Danau Toba begitu indah jika dilihat dari atas bukit ini dan pengunjung juga bisa melihat keindahan Desa Wisata Sigapiton.
The Kaldera Toba Nomadic Escape sangat mudah diakses dengan jarak tempuh dari Kota Parapat hanya 20 menit. The Kaldera juga berjarak 2 jam dari Bandara Silangit, dan 10 Menit dari Bandara Sibisa.
"Destinasi ini menarget wisatawan milenial, nomad dan keluarga. Kami juga menarget wisatawan mancanegara untuk hadir ke sini. Dengan tampilan yang kami suguhkan, kami yakin ini akan menjadi salah satu destinasi unggulan yang tak bisa dilewatkan wisatawan," ungkap Ketua Tim Percepatan Nomadic Tourism Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Waizly Darwin.
The Kaldera Toba Nomadic Escape akan menyediakan amenitas berupa 15 Tenda Bell, 2 Cabin, 2 Tenda Bubble, 1 Ecopod, dan area parkir untuk Camper Van.
"Destinasi ini sangat lengkap. Fasilitas lain di The Kaldera adalah Kaldera Ampiteathre dengan kapasitas 250 orang, Kaldera Plaza, Kaldera Stage, Kaldera Hill, juga toilet," paparnya.
Selain Toba Coffee Show, berbagai atraksi lainnya juga akan dihadirkan. Seperti halnya Toba Gastronomy Show yang akan menghadirkan fine dining ala hotel bintang lima dengan view spektakuler lembah Sigapiton dan Danau Toba.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai keindahan Danau Toba akan semakin mendunia dengan kehadiran The Kaldera Toba Nomadic Escape. Destinasi ini akan menjawab kebutuhan wisatawan akan destinasi berkelas dengan standar global. Apalagi tren wisata nomadic saat ini sedang di gandrungi wisatawan milenial.
"Salah satu karakter utama dari nomadic tourism adalah kreativitas dan tidak permanen. The Kaldera Toba Nomadic Escape adalah contoh tepat lokasi wisata nomadic, karena destinasi ini dikonsep unik dan kreatif," ucap Arief.
"Silakan datang dan buktikan sendiri sensasi menginap yang tak terlupakan di The Kaldera Toba Nomadic Escape," ajaknya.