Gunung Bromo tengah dilanda erupsi. Pelaku wisata pun kini sepi job dan melakukan aktivitas kreatif, misalnya saja adu balap ojek kuda.
Para ojek kuda yang biasanya mengantar wisatawan kini sedang minim pemasukan karena beberapa hal, salah satunya adalah erupsi Gunung Bromo.
Meskipun sejumlah wisatawan masih datang ke kawasan Gunung Bromo, namun tidak sebanyak jumlah biasanya. Untuk menghilangkan kebosanan, para pelaku wisata ojek kuda pun punya cara tersendiri, yakni pacuan kuda.
Meski kuda dipakai merupakan kuda ojek wisata, namun siapa sangka kuda angkutan tersebut juga bisa berlari kencang. Bermodalkan skill seadanya, sekitar sejumlah ojek kuda di Bromo saling berpacu melenggangkan kudanya yang digelar di lautan pasir Gunung Bromo.
Pacuan kuda sendiri digelar dadakan Kapolres Probolinggo, saat melihat langsung kondisi terkini Gunung Bromo sekaligus memberikan imbuan bagi wisatawan, pelaku wisata dan masyarakat agar berhati-hati di areal wisata alam yang tengah menyemburkan abu tersebut.
Kapolres Probolinggo, AKBP Eddwi Kurniyanto mengatakan, pacuan di Bromo dilakukan secara spontanitas, mengingat sepinya job saat ini yang dialami para ojek kuda.
Menurut Kapolres pacuan kuda dilakukan guna menggali potensi apakah para ojek kuda di Bromo bisa dilombakan secara serius, bahkan menjadi salah satu destinasi wisata.
"Saya lombakan, barangkali bisa jadi destinasi wisata nantinya yakni, lomba pacuan ojek kuda Bromo. Apalagi saat low season begini, tengah sepi pengunjung kan, bisa jadi pengganti penghasilan mereka," terang kapolres, Minggu (17/03/19).
Salah seorang ojek kuda Bromo, Jatmiko mengaku, kuda yang ia gunakan tak pernah sama sekali digunakan untuk pacuan. Namun demikian, dirinya mengaku terhibur dengan adanya lomba tersebut.
"Biasanya buat ojek saja Pak. Bukan buat pacuan biar sehat saya kasih jamu untuk stamina kuda, ya hanya telur dan kopi seminggu sekali," ungkapnya.
Dalam pacuan kuda yang dilakukan start sebanyak 3 kali itu, Kapolres Probolinggo memberikan hadiah uang bagi para ojek kuda, yang menjuarai lomba pacuan kuda dadakan tersebut.
Inilah Waktu Terbaik Mengunjungi Australia Barat
Jangan bingung kalau mau liburan ke Australia Barat. Tempat ini bisa dikunjungi sepanjang tahun. Setiap musimnya punya festival dan event tahunan yang menarik.
Australia Barat adalah negara bagian Australia yang begitu dekat dengan Indonesia. Kota Perth adalah gerbang masuk untuk menjelajahi Australia Barat dan dekat dari Jakarta, apalagi Bali. Dari Jakarta hanya butuh 4,5 jam dan dari Bali hanya 3 jam 40 menit penerbangan dengan banyak pilihan maskapai dari yang bujet sampai full service menuju ke Australia Barat.
Dihimpun detikcom dari Tourism Western Australia, Minggu (17/3/2019), tempat wisata di Australia Barat begitu banyak, menakjubkan dan tersebar di beberapa kota. Wisatawan bersama keluarganya bisa liburan ke Australia Barat sepanjang tahun.
Dari bulan Januari sampai Desember akan menawarkan pengalaman yang tak terlupakan untuk wisatawan. Setiap musimnya selalu punya suasana berbeda dan masyarakat Australia Barat menyambut setiap musim dengan aneka festival yang menarik untuk dinikmati wisatawan.
Awal tahun adalah musim panas dari Desember sampai Februari. Suhu berkisar dari 17-30°C. Musim panas ramai dengan festival di mana semua orang menikmati waktunya di luar ruangan. Maret-Mei masuk ke musim gugur, suhunya antara 13-26°C. Musim Gugur kebanyakan cerah dan hangat di siang hari serta malam yang sejuk dan terkadang hujan. Musim gugur banyak festival seni dan kuliner.
Musim dingin akan berlangsung Juni-Agustus, cukup sejuk dan basah dengan suhu berkisar antara 8-19°C. Terkadang terjadi badai, yang ditandai dengan hujan lebat dan badai petir. Australia Barat akan diwarnai dengan festival otomotif atau festival seni. Musim semi bulan September-November suhunya antara 11-23°C. Australia Barat akan bertabur bunga cantik bermekaran. Festival-festival pertanian dan kuliner bisa menjadi pilihan untuk dinikmati wisatawan.