Senin, 24 Februari 2020

8 Fakta Infeksi Virus Corona ke Dunia Pariwisata

 Virus Corona jadi perhatian utama turis di seluruh dunia selama dua bulan ke belakang. Belum mereda, delapan hal ini perlu kamu tahu sebelum plesir ke mancanegara.
Dilansir CNN dan dari catatan detikcom, para turis di seluruh dunia khawatir terkait penyakit ini. Pemerintah tiap negara mengimbau tiap warganya untuk berhati-hati dan lebih waspada bila ke luar negeri.

Berikut, delapan hal yang mesti kamu tahu terkait wabah virus Corona:

1. Kasus di kapal pesiar

Ada lebih 600 kasus virus Corona didiagnosis terjadi di atas kapal. Kapal pesiar Diamond Princess jadi lokasi wabah virus Corona terbesar di luar China.

Dua penumpang Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama, Jepang meninggal kemarin, seorang pria dan seorang wanita berusia 80-an. Ratusan penumpang lainnya telah diturunkan setelah dikarantina selama dua minggu.

Departemen Luar Negeri AS telah mengevakuasi lebih dari 300 warganya dari Diamond Princess. Mereka diangkut penerbangan charter pada 16 Februari lalu.

14 penumpang Diamond Princess dinyatakan positif virus Corona setelah mereka turun dari kapal dan diisolasi di daerah khusus. Sebagian besar penumpang AS yang dievakuasi akan tetap dikarantina di Amerika Serikat selama 14 hari di pangkalan militer di California dan Texas.

Kapal pesiar lain, Westerdam Holland America, ditolak berlabuh di beberapa negara Asia karena takut akan virus Corona. Lalu, kapal ini diizinkan berlabuh di Kamboja pada 14 Februari.

Tidak ada kasus virus Corona saat berlabuh, ternyata satu penumpangnya positif virus Corona saat singgah di Malaysia pada hari berikutnya. Holland America Line mengkonfirmasi kejadian itu namun keukeuh bahwa semua orang di kapal telah diskrining pada 10 Februari, lima hari sebelum diagnosis positif satu penumpang.

2. Tindakan pencegahan kapal pesiar

Cruise Lines International Association (CLIA), yang anggotanya lebih dari 90% pemilik jalur pelayaran dunia telah mengeluarkan adanya peningkatan protokol. Tentunya aturan itu untuk melindungi awak dan penumpang serta mencegah virus Corona masuk ke dalam kapal.

"Anggota CLIA akan menolak naik ke semua orang yang telah melakukan perjalanan dari, mengunjungi atau transit melalui bandara di China, termasuk Hong Kong dan Macau, dalam waktu 14 hari sebelum keberangkatan," bunyi salah satu pedoman organisasi itu.

Penumpang yang pernah kontak langsung dengan pasien Corona juga akan ditolak. Di tambah saat ini ada skrining pra-boarding. Kewaspadaan ditingkatkan karena bisa bertemu orang yang sebenarnya sudah terjangkit namun belum terdeteksi.

Karena Corona, pelayaran ke dan dari daratan Cina telah dibatalkan, menurut Cruise Critic. Banyak pelayaran lain di wilayah ini telah dimodifikasi atau dibatalkan karena masalah virus itu.

Diamond Princess yang dikarantina akan dibersihkan dan diperiksa. Kapal itu tidak akan berlayar lagi sampai 29 April, hal itu diumumkan oleh Princess Cruises.

3. Tindakan pencegahan dari Indonesia dan negara lain

Indonesia menjadi negara yang saat ini belum dimasuki virus Corona. Kita patut berbangga meski ada pihak yang tak menyetujui klaim Indonesia itu.

Seluruh maskapai dari Indonesia menunda sementara penerbangan ke China. Peraturan ini belum ada batasnya dan orang kita dilarang pergi ke China dan diimbau menjauhi negara terdampak Corona.

Indonesia hingga AS memberlakukan karantina selama 14 hari bagi warganya setelah dipulangkan. Itu bagi mereka yang tinggal di Provinsi Hubei, China.

Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan peringatan larang pergi ke China. Bahkan tingkatnya di level paling tinggi, Level 4 (jangan bepergian jika tak sangat penting).

Inggris dan Kanada adalah di antara negara-negara lain yang telah mengeluarkan peringatan perjalanan ke China. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan wabah Corona sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

Patung Raksasa di AS, Dulu Terbengkalai Kini Jadi Objek Wisata

 Amerika Serikat (AS) dulu punya sebuah taman yang memamerkan berbagai patung wajah presiden mereka. Taman itu diberi nama President Park yang terletak di Williamsburg, Virginia. Sayangnya, taman seluas 4 hektar yang berdiri sejak 2004 itu bangkrut pada 2010.
Dilansir dari Insider, Jumat (21/2/2020), seorang fotografer yang tertarik dengan tempat terbengkalai bernama John Plashal, menemukan patung-patung itu kini berada di halaman rumah seorang penghancur batu, Howard Hankins di Virginia.

Hankins mulanya diperintahkan oleh pemilik taman untuk menghancurkan 42 patung kepala presiden tersebut. Namun, ia memutuskan untuk menyimpannya.

"Dia (Hankins) menghabiskan puluhan ribu dolar dari uangnya sendiri untuk memindahkan patung, yang masing-masing beratnya lebih dari 20 ribu pound (sekitar 9000 kg), ke propertinya untuk menyelamatkan mereka," kata Plashal.

Pada mulanya, Hankins berharap bahwa suatu saat akan ada kolektor seni yang membeli patung-patung itu. Namun setelah 8 tahun patung itu dipindahkan, patung-patung itu masih berdiri di halaman rumahnya.

Patung-patung itu sendiri dibuat oleh pemahat bernama David Adickes pada tahun 1998.

"Adickes sebenarnya membuat tiga set patung. Satu set di Texas, satu set di South Dakota, dan yang terakhir di Virginia," katanya.

Patung-patung Virginia yang diletakkan di Presiden Park ternyata gagal menarik perhatian pengunjung. Akan tetapi setelah patung ini pindah ke pekarangan Hankins, patung-patung ini menjadi lebih populer.

Plashal mengatakan, banyak turis yang datang ke sana untuk berfoto. Namun, Hankins memiliki kekhawatiran turis akan cidera karena kondisi patung yang sudah tak sekokoh dulu. Untuk mengatasi hal tersebut, Plashal mengusulkan pada Hankins agar para pengunjung menandatangani formulir sebelum masuk ke area pameran patung itu.

Selain itu, menurut Plashal, Hankin juga membatasi jumlah kunjungan dengan membuka area itu pada akhir pekan saja karena di hari biasa, Hankins melaksanakan pekerjaannya di tempat yang sama sebagai pemecah batu.

Lebih lanjut, Plashal akan berkolaborasi dengan Hankins untuk mengembangkan tempat itu sebagai objek wisata. Plashal menawarkan tur wisata jalan kaki selama tiga jam pada turis dimana mereka tak hanya disuguhi pemandangan patung tetapi juga cerita di baliknya.

8 Fakta Infeksi Virus Corona ke Dunia Pariwisata

 Virus Corona jadi perhatian utama turis di seluruh dunia selama dua bulan ke belakang. Belum mereda, delapan hal ini perlu kamu tahu sebelum plesir ke mancanegara.
Dilansir CNN dan dari catatan detikcom, para turis di seluruh dunia khawatir terkait penyakit ini. Pemerintah tiap negara mengimbau tiap warganya untuk berhati-hati dan lebih waspada bila ke luar negeri.

Berikut, delapan hal yang mesti kamu tahu terkait wabah virus Corona:

1. Kasus di kapal pesiar

Ada lebih 600 kasus virus Corona didiagnosis terjadi di atas kapal. Kapal pesiar Diamond Princess jadi lokasi wabah virus Corona terbesar di luar China.

Dua penumpang Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama, Jepang meninggal kemarin, seorang pria dan seorang wanita berusia 80-an. Ratusan penumpang lainnya telah diturunkan setelah dikarantina selama dua minggu.

Departemen Luar Negeri AS telah mengevakuasi lebih dari 300 warganya dari Diamond Princess. Mereka diangkut penerbangan charter pada 16 Februari lalu.

14 penumpang Diamond Princess dinyatakan positif virus Corona setelah mereka turun dari kapal dan diisolasi di daerah khusus. Sebagian besar penumpang AS yang dievakuasi akan tetap dikarantina di Amerika Serikat selama 14 hari di pangkalan militer di California dan Texas.

Kapal pesiar lain, Westerdam Holland America, ditolak berlabuh di beberapa negara Asia karena takut akan virus Corona. Lalu, kapal ini diizinkan berlabuh di Kamboja pada 14 Februari.

Tidak ada kasus virus Corona saat berlabuh, ternyata satu penumpangnya positif virus Corona saat singgah di Malaysia pada hari berikutnya. Holland America Line mengkonfirmasi kejadian itu namun keukeuh bahwa semua orang di kapal telah diskrining pada 10 Februari, lima hari sebelum diagnosis positif satu penumpang.