Banda Aceh kembali memilih Agam-Inong (duta wisata). Mereka yang terpilih dituntut punya wawasan luas dan aktif mempromosikan wisata Kota Gemilang.
Malam puncak pemilihan Agam-Inong bakal digelar di Gedung AAC Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh pada 9 Maret mendatang. Pada pemilihan duta tahun ini, panitia mengusung tema 'Inspiring The Millennials Trough History, Culture and Creativity'.
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman meminta Ikatan Agam-Inong (duta wisata) Kota Banda Aceh menjadi pioner dalam mempromosikan pariwisata. Mereka yang dinobatkan sebagai duta wisata diharapkan dapat memperkenalkan beragam wisata Banda Aceh hingga ketingkat internasional.
"Agam Inong memiliki peran penting, harus berada di garda depan dalam mempromosikan pariwisata Banda Aceh," kata Aminullah di Banda Aceh, Rabu (13/2/2019).
Menurutnya, dunia pariwisata tidak terlepas dari promosi, salah satunya dengan melibatkan para duta wisata. Oleh karenanya, Agam-Inong harus memiliki pengetahuan serta wawasan yang luas, tidak hanya sebatas pengetahuan terkait pariwisata saja, tapi juga pengetahuan tentang agama, adat, budaya, kesenian hingga kuliner.
"Semua pengetahuan tersebut sangat berkaitan dengan dunia pariwisata," jelas Aminullah.
Selain itu, Aminullah juga meminta duta wisata Banda Aceh harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik serta mampu menjelaskan secara detail kelebihan yang dimiliki Banda Aceh. Hal ini penting untuk menarik wisatawan berkunjung ke ibu kota Provinsi Aceh.
"Ketika ada yang menanyakan tentang Banda Aceh, harus mampu dijelaskan dengan baik dan detail. Jadi pengetahuan harus diimbangi dengan kemampuan komunikasi juga," tambah Aminullah.
Saat Prabowo Bertemu Suku Baduy Dalam
Belum lama ini, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto bertemu dengan suku Baduy Dalam. Prabowo berdikusi tentang kesimbangan hidup dengan alam.
Hal itu terlihat dalam postingan pada Instagram @prabowo, seperti dilihat detikTravel, Rabu (13/2/2019). Terdapat 3 postingan foto yang menampilkan Parbowo dan para masyarakat suku Baduy Dalam.
"Berdiskusi bersama masyarakat Baduy Dalam dan Baduy Luar sambil menyantap Nasi Liwet khas setempat. Kami berdiskusi tentang bagaimana mereka masyarakat pedalaman dapat hidup berdampingan dengan alam, menjaga keseimbangan, dan benar-benar menjaga kelestarian alam," tulis caption pada fotonya.
Suku Baduy Dalam memang terkenal dengan kehidupannya yang selaras dengan alam. Dalam catatan detikTravel saat bertemu dengan masyarakat suku Baduy Dalam, mereka sangat menjaga dan menghargai alam.
Contoh kecilnya, suku Baduy Dalam tidak pernah mengotori sungai mereka. Mereka menjaga airnya tetap bersih, karena dari situlah sumber kehidupan dan juga aliran sungainya akan dipakai oleh masyarakat lain.
Suku Baduy Dalam pun tidak pernah asal main tebang pohon. Bagi traveler yang pernah mendatangi tempat tinggal suku Baduy Dalam pasti setuju kalau tempat tinggal mereka begitu indah nan sejuk.
Bukan hanya soal hidup selaras dengan alam, suku Baduy Dalam pun memiliki adat istiadat dan budaya dengan nilai luhur yang tinggi. Contohnya seperti, mereka hanya ingin menjadi orang baik bukan orang pintar. Sebab orang pintar, belum tentu baik bukan?
Traveler pun dapat berkunjung dan bertemu langsung dengan suku Baduy Dalam. Mereka menempati wilayah Pegunungan Kendeng, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Sudah banyak operator tur yang menawarkan perjalanan ke sana, pun tak sedikit yang datang dengan cara backpacker-an.
Suku Baduy Dalam memiliki banyak hal yang menarik untuk dipelajari. Tertarik datang?