Jumat, 28 Februari 2020

Ini 10 Destinasi Wisata Halal Unggulan Indonesia

Pemerintah Indonesia melalui Kemenpar kian gencar menarik traveler muslim lewat wisata halal. Ada 10 destinasi wisata halal dalam negeri yang jadi unggulan.

Pasar traveler muslim dewasa ini semakin menjanjikan. Menurut Global Muslim Travel Index atau GMTI, jumlah wisatawan muslim dunia tahun 2020 diprediksi mencapai 158 juta wisman.

Peluang itu pun disambut oleh Kemenpar, yakni lewat penetapan 10 destinasi wisata halal di indonesia untuk menjaring pasar traveler muslim. Selain beberapa nama besar seperti Aceh dan NTB, ada nama-nama kota lain yang diunggulkan.

"Ada 10 destinasi prioritas halal yang Insya Allah kita kembangkan. Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Lombok," ujar Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal, Anang Sutoyo saat peluncuran Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (13/2/2019).

Di luar destinasi yang jadi pemain lama, nama-nama kota lain di Indonesia tersebut sekiranya diharapkan dapat mempersiapkan diri agar lebih bersahabat bagi traveler muslim.

Pemilihan 10 destinasi tersebut tentunya juga didasarkan pada sejumlah standar halal yang sebelumnya telah disurvey oleh tim dari Kemenpar.

"Intinya yang mudahnya tersedia makanan dan minuman yang terjamin kehalalannya, yang kedua mudah untuk beribadah, musala dan sebagainya, yang ketiga muslim friendly washroom, lalu atraksinya kondusif untuk moslem traveler. Selain itu juga sebagai destinasi wisata," ujar Staff Ahli Percepatan Wisata Halal, Riyanto Sofyan.

Diungkapkan oleh Sofyan, destinasi tersebut harus siap secara standar halal dan juga dari segi wisata. Para kepala daerah pun tak perlu khawatir, karena konsep wisata halal ini berlaku universal bagi semua traveler.

"Karena kita bicara wisata secara umum tapi punya extended facility untuk muslem traveler. kira-kira itu saja," pungkas Sofyan.

Sebelumnya, Aceh, NTB (Lombok) dan Sumatera Barat telah meraih penghargaan destinasi wisata halal di tahun yang telah lalu. Bukan tidak mungkin kalau nantinya akan ada kota lain di Indonesia yang meraih pencapaian tersebut.

Wonderful Indonesia Unjuk Gigi di Australia

Kementerian Pariwisata terus melakukan promosi Wonderful Indonesia di Australia. Ditargetkan bisa mendatangkan kunjungan 1,5 juta turis dari negaranya.

Dalam siaran pers yang diterima detikTravel, Rabu (13/2/2019) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) elanjutkan kegiatan promosi Wonderful Indonesia di Flight Centre World Travel Expo di Perth dan Melbourne, Australia. Pameran kali ini bertempat di Perth Convention and Exibition Centre dan Melbourne Convention Exhibition Centre tanggal 9-10 Februari 2019.

Pameran ini mengadakan presentasi perjalanan, hiburan panggung, zona anak-anak dan banyak pertunjukan dan presentasi dari para profesional dan pelaku industri wisata lainnya untuk membantu merencanakan liburan. Hari pertama pameran di Perth juga dihadiri Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Perth yaitu Dewi Agustina Tobing dan Titik Lestari sebagai Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Regional IV untuk New Zealand , Oseania dari Kementerian Pariwisata.

Titik Lestari berharap bahwa kerjasama bisnis dan dukungan dari para Industri sangat penting bagi pemerintah RI agar dapat meningkatkan kerjasama sehingga target 1,5 juta dari 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019 dapat tercapai. Perkenalan paket, profil produk, fasilitas dan penawaran dari hotel dan resort dalam ajang pertemuan bisnis dan langsung ke costumer memang menjadi jurus pamungkas.

Selain itu juga akan dikembangkan program school excursion bagi para early adopter wisata Indonesia yaitu siswa-siswi para pelajar di Australia dengan mengembangkan paket study tour, field trip dan lainnya dari ratusan sekolah khususnya dari Western Australia. Selain tetap melakukan aktivitas branding, selling, advertising, kerja sama dengan maskapai penerbangan dan agen besar, serta program hot deals, tahun ini Kemenpar sudah menyiapkan jurus khusus.

Ketiga jurus itu adalah tourism hub (menggaet wisman dari hub seperti Singapura), terminal penerbangan berbiaya rendah (low cost terminal) dan memaksimalkan kunjungan wisman dari perbatasan (cross border).

Pameran di Perth Convention Center diisi dengan berbagai pertujukkan kesenian. Pada hari pertama, Tari Tor-Tor khas Sumatera Utara dan pertunukkan Ondel- Ondel dari Betawi meramaikan booth pameran Wonderful Indonesia. Kemudian giliran Tari Cendrawasih asal Papua, Tari Bajidor Kahot, Embas, dan Ondel-Ondel turut meramaikan di hari kedua.

Saat Prabowo Bertemu Suku Baduy Dalam

Belum lama ini, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto bertemu dengan suku Baduy Dalam. Prabowo berdikusi tentang kesimbangan hidup dengan alam.

Hal itu terlihat dalam postingan pada Instagram @prabowo, seperti dilihat detikTravel, Rabu (13/2/2019). Terdapat 3 postingan foto yang menampilkan Parbowo dan para masyarakat suku Baduy Dalam.

"Berdiskusi bersama masyarakat Baduy Dalam dan Baduy Luar sambil menyantap Nasi Liwet khas setempat. Kami berdiskusi tentang bagaimana mereka masyarakat pedalaman dapat hidup berdampingan dengan alam, menjaga keseimbangan, dan benar-benar menjaga kelestarian alam," tulis caption pada fotonya.



Suku Baduy Dalam memang terkenal dengan kehidupannya yang selaras dengan alam. Dalam catatan detikTravel saat bertemu dengan masyarakat suku Baduy Dalam, mereka sangat menjaga dan menghargai alam.

Contoh kecilnya, suku Baduy Dalam tidak pernah mengotori sungai mereka. Mereka menjaga airnya tetap bersih, karena dari situlah sumber kehidupan dan juga aliran sungainya akan dipakai oleh masyarakat lain.

Suku Baduy Dalam pun tidak pernah asal main tebang pohon. Bagi traveler yang pernah mendatangi tempat tinggal suku Baduy Dalam pasti setuju kalau tempat tinggal mereka begitu indah nan sejuk.



Bukan hanya soal hidup selaras dengan alam, suku Baduy Dalam pun memiliki adat istiadat dan budaya dengan nilai luhur yang tinggi. Contohnya seperti, mereka hanya ingin menjadi orang baik bukan orang pintar. Sebab orang pintar, belum tentu baik bukan?

Traveler pun dapat berkunjung dan bertemu langsung dengan suku Baduy Dalam. Mereka menempati wilayah Pegunungan Kendeng, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Sudah banyak operator tur yang menawarkan perjalanan ke sana, pun tak sedikit yang datang dengan cara backpacker-an.

Suku Baduy Dalam memiliki banyak hal yang menarik untuk dipelajari. Tertarik datang? 

Ini 10 Destinasi Wisata Halal Unggulan Indonesia

Pemerintah Indonesia melalui Kemenpar kian gencar menarik traveler muslim lewat wisata halal. Ada 10 destinasi wisata halal dalam negeri yang jadi unggulan.

Pasar traveler muslim dewasa ini semakin menjanjikan. Menurut Global Muslim Travel Index atau GMTI, jumlah wisatawan muslim dunia tahun 2020 diprediksi mencapai 158 juta wisman.

Peluang itu pun disambut oleh Kemenpar, yakni lewat penetapan 10 destinasi wisata halal di indonesia untuk menjaring pasar traveler muslim. Selain beberapa nama besar seperti Aceh dan NTB, ada nama-nama kota lain yang diunggulkan.

"Ada 10 destinasi prioritas halal yang Insya Allah kita kembangkan. Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Lombok," ujar Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal, Anang Sutoyo saat peluncuran Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (13/2/2019).

Di luar destinasi yang jadi pemain lama, nama-nama kota lain di Indonesia tersebut sekiranya diharapkan dapat mempersiapkan diri agar lebih bersahabat bagi traveler muslim.

Pemilihan 10 destinasi tersebut tentunya juga didasarkan pada sejumlah standar halal yang sebelumnya telah disurvey oleh tim dari Kemenpar.

"Intinya yang mudahnya tersedia makanan dan minuman yang terjamin kehalalannya, yang kedua mudah untuk beribadah, musala dan sebagainya, yang ketiga muslim friendly washroom, lalu atraksinya kondusif untuk moslem traveler. Selain itu juga sebagai destinasi wisata," ujar Staff Ahli Percepatan Wisata Halal, Riyanto Sofyan.

Diungkapkan oleh Sofyan, destinasi tersebut harus siap secara standar halal dan juga dari segi wisata. Para kepala daerah pun tak perlu khawatir, karena konsep wisata halal ini berlaku universal bagi semua traveler.

"Karena kita bicara wisata secara umum tapi punya extended facility untuk muslem traveler. kira-kira itu saja," pungkas Sofyan.

Sebelumnya, Aceh, NTB (Lombok) dan Sumatera Barat telah meraih penghargaan destinasi wisata halal di tahun yang telah lalu. Bukan tidak mungkin kalau nantinya akan ada kota lain di Indonesia yang meraih pencapaian tersebut.