Minggu, 15 Maret 2020

Perang Panah Ala The Hunger Games di Purwakarta

Kamu penggemar film The Hunger Games? Pasti kenal karakter Katniss yang jago memanah. Kamu bisa mencoba wisata perang panah di Purwakarta.

Katniss mengikuti pertandingan yang diselenggarakan oleh The Capitol. Apakah kamu penasaran seperti apa sensasi berperang dengan menggunakan anak panah sambil menguji kemampuan memanah?

Prime Plaza Hotel Purwakarta memiliki fasilitas Archery War Simulation Games yang diberi nama Archery Battle. Lebih seru dari paintball nih!

Dengan minimal enam orang peserta, kamu dan tim dapat menikmati serunya perang panah ala Katniss di film The Hunger Games dan berlomba-lomba mengalahkan tim lawan untuk menjadi pemenang. Tersedia berbagai paket battle dengan harga mulai dari Rp 100.000 net/pax.

Selain Archery Battle, terdapat fasilitas panahan 'Archery Target Shooting' yaitu memanah target sasaran dengan harga mulai dari Rp 30.000 net/6 panah. Untuk informasi dan reservasi, traveler bisa hubungi hotelnya langsung.

Baca Ini Jadi Ingin ke Gunung Bromo

Gunung Bromo yang menjadi favorit wisatawan, memang menyuguhkan panorama alam yang sangat indah. Meskipun sudah pernah, rasanya selalu ingin balik lagi ke sana.

Bromo merupakan salah satu gunung api yang masih aktif yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Gunung Bromo terletak di antara 4 kabupaten yaitu Kabupaten Malang, Probolinggo, Pasuruan, dan Lumajang, dan mempunyai ketinggian sekitar 2.392 mdpl. Berjarak sekitar 4 jam dari pusat Kota Malang, lokasi ini bisa dicapai d'traveler lewat dari jalur Tumpang di Kabupaten Malang, Nongkojajar di Kabupaten Pasuruan atau dari Cemoro Lawang di Probolinggo. Akan tetapi kali ini saya memilih lewat jalur Tumpang, Kabupaten Malang. Selain jalur inilah yang paling dekat dari rumah, jalur ini juga menyajikan pemandangan yang sangat sayang untuk dilewatkan. Pada perjalanan kali ini kami berangkat berempat. saya, dan satu teman cewek Dwi serta dua teman laki-laki kami Afri dan Anas. Kami memilih hari Sabtu-Minggu karena hari itu kami berempat mempunyai waktu kosong.

Kami mengendarai sepeda motor untuk menuju Gunung Bromo. Bagi kalian yang ingin mengunjungi Gunung Bromo bisa menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa jeep. Yang harus diperhatikan adalah kondisi kendaraan harus dalam keadaan fit ya d'Traveler, karena jalan yang akan kita lalui adalah jalanan yang menanjak dan nanti juga akan melewati padang pasir. Setelah satu jam berkendara kami memasuki kawasan perkebunan warga. Banyak tanaman yang ditanam di sana, mulai dari sayur-mayur sampai dengan apel. Suasananya sangat sejuk dan oke banget kalau difoto, lelah kami pun terbayarkan. Kami sempat beristirahat di sebuah pos, yang letaknya di desa Ngadas.

Desa Ngadas ini merupakan Desa tertinggi yang ada di Kabupaten Malang, berada di Kecamatan Poncokusumo. Penduduk Desa Ngadas ini merupakan Suku Tengger yang sebagian besar mata pencaharian sebagai petani. Aroma budaya dan tradisi sangat kental terasa. Hawa sejuk kian lama berubah menjadi dingin, kami pun segera merapatkan jaket yang kami kenakan.

Jalanan semakin menanjak, melewati bukit dan curam. d'Traveler harus benar-benar mahir dalam mengendarai kendaraan. Salah sedikit bisa fatal. Setelah bersusah payah akhinya taraaaaa sampailah kami di pos penjagaan atau pos masuk kawasan TNBTS. Orang menyebutnya Jemplang dari atas Bukit Jempang pemandangan menajubkan tersuguhkan. Hamparan gurun pasir yang luas seperti lautan pasir, dipadu dengan savana yang hijau, sungguh buat kita terperanga melihatnya. Setelah mengambil beberapa foto dan membayar tiket masuk TNBTS, kami mulai menyusuri jalanan turun menuju padang pasir Bromo. Tiket masuk TNBTS adalah Rp 22.500 untuk weekday dan Rp 27.500 untuk weekend. Lagi-lagi keahlian berkendara kami diuji di sini, tak jarang di sini saya dan Dwi terpaksa jalan kaki karena sepeda motor yang kami kendarai mengalami selip ban. Jalanan di sini adalah pasir Gunung Bromo, terebayang kan bagaimana licinnya.

Waktu menunjukkan pukul 17.00, kami harus segera bergegas mencari lokasi kemping seperti yang sudah kami rencanakan sebelumnya. Kami sengaja mencari lokasi yang masih sepi karena kami ingin merasakan ketenangan dan bisa mencari sunrise dikeesokan harinya.

Liburan ke Asahan, Yuk Mampir ke Museumnya!

 Liburan ke Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, ada sejumlah destinasi yang bisa didatangi. Salah satunya Museum Asahan yang menyimpan barang bersejarah dan budaya.

Beberapa waktu yang lalu saat saya sedang berkunjung ke Kota Kisaran karena suatu hal, saya melihat sebuah bangunan dengan plang museum di depannya. Sebagai seseorang yang menyukai sejarah saya pun langsung tertarik untuk singgah ke museum tersebut.

Ternyata museum itu adalah Museum Asahan yang merupakan salah satu museum yang berada di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Museum ini tepatnya berada di Gedung Juang 45 Asahan, Jalan HOS Cokroaminoto, Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

Gedung museum ini sendiri cukup bersejarah karena dulunya menjadi gedung perjuangan rakyat Asahan dalam melawan Kolonial Belanda. Sekarang Gedung Juang 45 Asahan ini telah dijadikan sebagai bangunan cagar budaya yang dilindungi dan dijadikan sebagai Gedung Museum Asahan.

Museum Asahan ini baru saja berdiri akhir-akhir ini. Bahkan museum ini berdiri kurang dari waktu setahun. Meski demikian, koleksi yang tersimpan di dalam museum ini cukup banyak walau tidak bisa dikatakan lengkap karena masih terbatasnya sumberdaya dan kurangnya kepedulian terhadap sejarah.

Di dalam museum ini terdapat beberapa ruangan yang menyimpan berbagai koleksi mulai dari pakaian adat dari suku-suku yang bermukim di Asahan beserta miniatur rumah adatnya. Kemudian juga ada berbagai senjata bersejarah yang dulu digunakan untuk melawan Belanda, serta terdapat juga berbagai peralatan hidup seperti alat pertanian, alat perdagangan hingga beberapa peralatan rumah tangga yang cukup antik.

Sebagai wilayah yang dulunya menjadi kekuasaan Kesultanan Asahan, museum ini pun menyimpan berbagai koleksi yang merupakan barang peninggalan dari Kesultanan Asahan seperti beberapa senjata dan barang-barang lainnya. Selain itu, di dalam museum ini juga tersimpan berbagai informasi tentang tugu-tugu perjuangan yang tersebar di Kabupaten Asahan sebagai bukti perjuangan rakyat Asahan dalam melawan Belanda.

Di dalam museum ini juga terdapat beberapa foto-foto para pahlawan hingga foto-foto para bupati yang pernah memerintah Kabupaten Asahan. Di sini juga terdapat berbagai foto tua yang menggambarkan kondisi Kabupaten Asahan di masa lalu.

Perang Panah Ala The Hunger Games di Purwakarta

Kamu penggemar film The Hunger Games? Pasti kenal karakter Katniss yang jago memanah. Kamu bisa mencoba wisata perang panah di Purwakarta.

Katniss mengikuti pertandingan yang diselenggarakan oleh The Capitol. Apakah kamu penasaran seperti apa sensasi berperang dengan menggunakan anak panah sambil menguji kemampuan memanah?

Prime Plaza Hotel Purwakarta memiliki fasilitas Archery War Simulation Games yang diberi nama Archery Battle. Lebih seru dari paintball nih!

Dengan minimal enam orang peserta, kamu dan tim dapat menikmati serunya perang panah ala Katniss di film The Hunger Games dan berlomba-lomba mengalahkan tim lawan untuk menjadi pemenang. Tersedia berbagai paket battle dengan harga mulai dari Rp 100.000 net/pax.

Selain Archery Battle, terdapat fasilitas panahan 'Archery Target Shooting' yaitu memanah target sasaran dengan harga mulai dari Rp 30.000 net/6 panah. Untuk informasi dan reservasi, traveler bisa hubungi hotelnya langsung.