Senin, 16 Maret 2020

Aksi Kocak Bos AirAsia Dikejar 'Dinosaurus'

 Tony Fernandes seringkali bertingkah jenaka di media sosial. Bahkan, saat sedang traveling ke Hawaii pun juga lho.

Seperti dilihat detikTravel dari akun Instagram Tony Fernandes, Selasa (8/1/2019) ia berkunjung ke Kualoa Ranch & Private Nature Reserve yang terletak di O'ahu, Hawaii. Bos AirAsia ini bertingkah seolah-olah sedang dikejar oleh seekor dinosaurus.

"Jurassic Park versi minim bujet di @kualoaranch. Saya yakin banyak maskapai dan satu bandara yang akan senang jika saya dimakan oleh Dinosaurus," tulisnya.

Dalam video tersebut, ia memperlihatkan lanskap alam yang sangat indah. Dengan perbukitan dan taman hijau disekitarnya.

Kualoa Ranch & Private Nature Reserve merupakan cagar alam privat yang juga objek wisata populer di Hawaii. Kalau dari ibukota Hawaii, Honolulu, jaraknya sekitar 38 kilometer.

Dengan luas 4.000 hektar, Kualoa memiliki peternakan sapi dan 3 lembah besar yang membagi wilayah. Yakni Lemba Ka'a'wa, Kualoa dan Haipu'u.

Dengan luas dan panorama alam indah itu, tidak heran jika Kualoa Ranch & Private Nature Reserve menjadi lokasi syuting film-film ternama dunia. Seperti Hawaii Five-0 dan Jurassic Park yang dijadikan bahan lawakan Tony Fernandes.

Traveler pun bukan hanya bisa melihat sekeliling cagar alam. Tetapi juga bisa naik zipline (flying fox), ATV, berkuda, sepeda elektrik, dan aneka tur. Tur yang dibuat juga unik, bertema film dan peternakan.

Tidak heran, jika Tony Fernandes pun menyempatkan berkunjung ke sana dan membuat video lucu. Namun, bisa jadi video tersebut adalah 'sentilan' bagi beberapa kompetitornya. Bagaimana menurut traveler?

Apa Bedanya Hipotermia, Frostbite dan Altitude Sickness?

Hiportemia, frostbite dan altitude sickness adalah 3 hal yang berbahaya dalam pendakian. Mari kenali masing-masingnya.

"Saya pikir, masih banyak pendaki yang salah mengartikan hiportemia, frostbite dan altitude sickness," kata Tjahjadi Nurtantio, guide pendakian gunung dari DAKS Die Welt der Berge (German Alpine and Climbing School), operator wisata minat khusus dari Jerman kepada detikTravel, Selasa (8/1/2019).

Pertama hipotermia, Tjahjadi menjelaskan hipotermia adalah saat suhu tubuh turun sampai di bawah 37 derajat Celcius (suhu tubuh normal manusia), karena kedinginan akibat cuaca seperti dari suhu, hujan dan angin . Pun sama dengan frostbite yang terjadi karena kedinginan, tapi ada bedanya.

"Hipotermia itu menyerang suhu tubuh secara keseluruhan, tapi kalau frostbite itu hanya bagian tubuh tertentu khususnya yang terbuka dan kurang terlindungi seperti jari tangan dan kaki, hidung, kuping, dagu dan pipi," terangnya.

Frostbite adalah kondisi di mana jaringan tubuh membeku. Ketika membeku, pendaki yang terkena frostbite tidak akan merasakan apa-apa seolah tidak ada alarm peringatan dari tubuh. Makanya, harus proaktif mengecek keadaan tubuh secara teratur sebelum terlambat.

"Dulu memang diamputasi tapi sekarang tidak. Akan dibiarkan tubuh melepas jaringan sel mati tersebut, ibaratnya kulit mati tapi ini yang lepas bukan cuma kulit melainkan contoh sepotong jari. Proses diawali oleh dokter kadang dengan terapi antibiotik untuk mencegah infeksi. Yang sudah pasti, pain killer dosis tinggi karena proses ini menimbulkan rasa sakit yang hebat," papar Tjahjadi.

Jika terkena frostbite, langkah yang harus dilakukan adalah segera menghangatkan bagian tubuh tersebut dengan air hangat yang bersuhu 40 derajat Celsius. Jangan terlalu panas airnya, karena justru dapat membuat luka semakin parah.

"Frostbite biasanya terjadi saat pendakian di gunung-gunung yang suhunya mencapai minus belasan derajat Celcius. Di Indonesia kasus frostbite sangat jarang karena tidak begitu dingin. Mungkin kalau di Carstensz bisa terkena frostbite, karena teoritis ya sebab suhu di sana sangat dingin," terang Tjahjadi.

"Hipotermia dapat menyebabkan frostbite. Tapi, terkena frostbite belum tentu hipotermia," tambahnya.

Lewat Bandara Silangit, Pariwisata Danau Toba Makin Bergairah

Dengan adanya Bandara Silangit, perjalanan menuju Danau Toba semakin mudah. Wisatawan yang datang via bandara ini pun menunjukkan peningkatan di tahun 2018.

Pariwisata Danau Toba semakin bergairah. Hal ini terlihat dengan meningkatnya jumlah penumpang Bandara Internasional Raja Sisingamangaraja XII atau Bandara Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Traveler dari luar daerah pun memanfaatkan keberadaan bandara yang berada di Silangit, Siborong-borong ini untuk wisata ke Danau Toba. Kehadiran bandara ini disebut memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat sekitarnya.

"Dengan Bandara Internasional Raja Sisingamangaraja XII, Danau Toba terus tumbuh menjadi destinasi pariwisata kelas dunia. Karena arus wisatawan semakin mudah mengunjungi Danau Toba. Apalagi kalau Silangit telah menjadi hub penerbangan internasional. Makin keren lagi nantinya," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam rilis Kemenpar kepada detikTravel, Selasa (8/1/2019).

Jumlah penumpang ke bandara tersebut meningkat 51%. PT Angkasa Pura II (Persero) mencatat jumlah pergerakan penumpang datang dari bandara yang menjadi pintu gerbang pariwisata Danau Toba ini mencapai 425.463 penumpang di tahun 2018. Sementara tahun 2017 lalu, tercatat hanya 281.354 penumpang.

"Peningkatan ini terjadi karena lokasi Bandara Silangit sangat strategis dan sudah mulai dikenal masyarakat," ujar Executive General Manager Bandara Internasional Raja Sisingamangaraja XII Mohamad Hendra Irawan.

"Selain itu adanya dukungan beberapa moda transportasi darat rutin dari Bandara ke beberapa tujuan di wilayah sekitarnya, seperti Parapat, Pangururan dan Hutaginjang," imbuhnya.

Pergerakan pesawat pun ikut meningkat. Tahun 2017, bandara ini membukukan 3.787 pergerakan pesawat. Sementara di 2018, naik menjadi 4.878. Ada pesawat Garuda Indonesia, Batik Air, Citilink, Sriwijaya Air, Wings Air, Air Asia Malaysia, Malindo Air, serta Susi Air.

"Pertumbuhan pergerakan pesawat hingga 22% jelas efek dari peningkatan penumpang. Jumlah maskapai juga semakin banyak. Bahkan ada tambahan Air Asia Malaysia yang mulai beroperasi mulai bulan Oktober 2018 dengan penerbangan Internasional rute Kuala Lumpur-Silangit-Kuala Lumpur," ungkapnya.

Branding bandara internasional yang melekat di bandara ini juga berdampak positif. Berbagai peningkatan infrasturktur membuat bandara ini tumbuh pesat. Kini Appron bandara memiliki 5 Parking Stand (PS) dari sebelumnya hanya 3 PS.

Selain itu ada juga peningkatan Pavement Clasification Number (PCN) Runway dari 40 ke 56. Rencananya bandara ini akan memperpanjang runway menjadi 3.000 meter ,sehingga ke depannya akan dapat didarati pesawat sekelas Boeing 737-900 ER.

"Pertumbuhan perkembangan ini tidak akan terwujud tanpa dukungan dari seluruh stakeholder. Baik itu berbagi Kementerian, Pemkab Tapanuli Utara, BPODT, TNI, Polri, Airnav, Airlines, Ground Handling, BUMN lain serta masyarakat sekitar. Sekali lagi terima kasih atas kepercayaan penumpang menggunakan jasa di Bandara Internasional Raja Sisingamangaraja XII," pungkasnya.