Selasa, 31 Maret 2020

Sebelum Tutup Kasino, Perdana Menteri Kamboja: Kalau Mau Judi Sekarang!

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen memerintahkan semua kasino tutup untuk menyetop penyebaran virus Corona. Dia memberikan peringatan kepada para penjudi.
Kamboja melaporkan empat kasus baru virus Corona pada hari Senin (30/3/2020). Dengan tambahan itu, jumlah kasus mencapai 107.

Kasus baru itu muncul salah satunya dari seorang pria berusia 30 tahun yang bekerja di sebuah kasino dan klub karaoke di Provinsi Banteay Meanchey, dekat perbatasan dengan Thailand.

Untuk mereduksi penyebaran virus Corona, Sen pun bakal menutup kasino di Kamboja mulai 1 April mulai pukul 23.59.

"Saya ingatkan kepada berbagai penjudi bahwa jika kalian ingin berjudi, lakukanlah malam ini. Masih ada malam ini dan besok malam," kata Sen seperti dikutip Reuters.

Masalahnya, Kamboja merupakan surga perjudian di Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir. Mereka memiliki lebih dari 125 kasino beroperasi pada Desember 2019.

Dengan penutupan kasino, industri wisata Kamboja bakal turut redup. Apalagi, Industri itu mengalami pukulan telak akhir tahun lalu ketika Hun Sen melarang perjudian online. Larangan tersebut mengakibatkan ribuan PHK dan puluhan kasino ditutup.

Tapi, pemerintah Kamboja telah memiliki solusi. Pemerintah Kamboja, melalui kementerian Keuangan, akan memberikan penangguhan pajak kepada kasino-kasino itu.

Pemerintah Kamboja sempat menganggap remeh virus Corona. Tapi, setelah kasus Covid-19 mulai meningkat, pemerintah mengambil langkah untuk menutup tempat berkumpul, di antaranya restoran dan bar. Kamboja juga membatasi visa bagi orang asing.

Australia Lockdown, Pelanggar Bisa Kena Denda Rp 16 Juta dan Penjara 6 Bulan

 Pemerintah Australia mengancam hukuman denda hingga penjara bagi warga yang melanggar aturan selama lockdown. Itu karena terjadi lonjakan angka kematian akibat virus Corona di Negeri Kanguru tersebut.
Lockdown di Australia dimulai Senin (30/3/2020) dan direncanakan bergulir dalam tempo tiga pekan. Lockdown di Negeri Kanguru itu dimaknai dengan membatasi pertemuan antara dua orang hingga beramai-ramai.

Hukuman bagi yang melanggar aturan lockdown ini akan mulai diberlakukan di dua negara bagian Australia yakni New South Wales dan Victoria yang penduduknya terpadat di Australia. Dilansir dari Channel News Asia, hukuman denda akan mulai berlaku hari ini pada tengah malam waktu setempat. Keputusan itu sejalan dengan aturan pemerintah federal yang disahkan pada Minggu (29/3).

"Hanya dalam keadaan luar biasa saja Anda dapat meninggalkan rumah," ujar Perdana Menteri New South Wales, Gladys Berejiklian.

"Kami akan melewati ini (pandemi Corona). Kami berada dalam posisi yang memungkinkan untuk mengontrol penyebaran sebanyak mungkin," dia menambahkan.

New South Wales dan Victoria akan mendenda warganya antara 1000-1600 dolar Australia (sekitar Rp 10-16 juta) bagi yang melanggar. Tak hanya itu, di New South Wales, orang-orang juga bisa dihukum penjara selama 6 bulan.

Peraturan lockdown itu juga berlaku di pulau kecil Tasmania, pemerintah juga membatasi pertemuan antara dua orang atau publik. Tasmania juga menjadi negara bagian pertama yang melarang orang yang punya lebih dari satu rumah untuk berpindah antara rumah satu ke rumah lainnya.

Kemudian, bagi warga Australia yang baru kembali menggunakan pesawat, diimbau untuk melakukan karantina mandiri di hotel atau fasilitas lainnya selama 14 hari. Perbatasan Australia juga telah ditutup, kecuali untuk warga negara Australia yang ingin pulang dan warga yang menetap di Australia.

Di sisi lain, ratusan penumpang kapal pesiar Vasco da Gama yang berlabuh di Australia Barat telah dibawa ke Pulau Rottnest untuk dikarantina. Hal ini dilakukan usai penumpang Kapal Ruby Princess diizinkan turun dari kapal dan dinyatakan positif Corona.

Kondisi terkini, jumlah infeksi baru dari virus Corona telah berkurang setengahnya selama sepekan usai diterapkannya pembatasan pergerakan pada 4.200 orang yang positif Corona. Sementara itu angka kematian meningkat menjadi 17 orang, sedangkan yang sembuh berjumlah 244 orang.

Turis Positif Corona di Taman Nasional Afrika

Taman Nasional Kruger (TNK) di Afrika Selatan tetap ramai pengunjung di tengah wabah pandemi Corona. Sampai tiba-tiba salah satu turis positif Corona.

Turis tersebut diketahui berkebangsaan Prancis. Ia datang datang bersama 5 orang temannya dan memesan penginapan di TNK selama 2 malam.

Kelompok turis ini tiba di Afsel tanggal 14 Maret dan berada di TNK sampai tanggal 17 Maret. Sebelum meninggalkan KNP, salah seorang turis berusia 25 tahun merasa tak enak badan.

Pria ini pergi ke dokter dan periksa. Dokter memberikan dugaan awal sebagai infeksi malaria. Karena merasa demam dan sakit tenggorokan, pria tersebut diminta untuk tes COVID-19.

Dokter meminta data perjalanan mereka sehingga mudah untuk dilacak. Ini sesuai dengan peraturan Departemen Kesehatan Nasional Afsel. Dari TNK, kelompok ini bertolak menuju KwaZulu-Natal. Saat tiba di KwaZulu, kelompok turis ini didatangi oleh petugas medis.

Rupanya pria yang diduga sakit malaria positif terkena Corona. Sehingga 5 orang temannya diminta untuk mengkarantina diri.

Pejabat departemen kesehatan Mpumalanga melacak staf TNK yang melakukan kontak dengan kelompok turis ini. Staf yang diidentifikasi sebagai pemandu akan dipantau sampai 14 hari.

"Staf memiliki kontak yang terbatas dengan pengunjung taman nasional. Semua staf mengikuti protokol sanitasi sesuai SOP dari WHO," Persatuan Taman Nasional Afsel.

Melihat lonjakan kasus Corona, Pemerintah Afrika Selatan melakukan lockdown selama 3 pekan, mulai 26 Maret hingga 16 April 2020. Afrika Selatan melaporkan 1.326 kasus Corona, jumlah ini yang tertinggi di Afrika.

Sebelum Tutup Kasino, Perdana Menteri Kamboja: Kalau Mau Judi Sekarang!

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen memerintahkan semua kasino tutup untuk menyetop penyebaran virus Corona. Dia memberikan peringatan kepada para penjudi.
Kamboja melaporkan empat kasus baru virus Corona pada hari Senin (30/3/2020). Dengan tambahan itu, jumlah kasus mencapai 107.

Kasus baru itu muncul salah satunya dari seorang pria berusia 30 tahun yang bekerja di sebuah kasino dan klub karaoke di Provinsi Banteay Meanchey, dekat perbatasan dengan Thailand.

Untuk mereduksi penyebaran virus Corona, Sen pun bakal menutup kasino di Kamboja mulai 1 April mulai pukul 23.59.

"Saya ingatkan kepada berbagai penjudi bahwa jika kalian ingin berjudi, lakukanlah malam ini. Masih ada malam ini dan besok malam," kata Sen seperti dikutip Reuters.

Masalahnya, Kamboja merupakan surga perjudian di Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir. Mereka memiliki lebih dari 125 kasino beroperasi pada Desember 2019.

Dengan penutupan kasino, industri wisata Kamboja bakal turut redup. Apalagi, Industri itu mengalami pukulan telak akhir tahun lalu ketika Hun Sen melarang perjudian online. Larangan tersebut mengakibatkan ribuan PHK dan puluhan kasino ditutup.

Tapi, pemerintah Kamboja telah memiliki solusi. Pemerintah Kamboja, melalui kementerian Keuangan, akan memberikan penangguhan pajak kepada kasino-kasino itu.

Pemerintah Kamboja sempat menganggap remeh virus Corona. Tapi, setelah kasus Covid-19 mulai meningkat, pemerintah mengambil langkah untuk menutup tempat berkumpul, di antaranya restoran dan bar. Kamboja juga membatasi visa bagi orang asing.