Bagi traveler yang pernah menonton film Guardian of The Galaxy, tentu tidak asing dengan karakter Rocket, rakun yang terlihat imut dan menggemaskan. Rakun merupakan hewan asli Amerika Utara namun untuk menyaksikannya secara langsung tidak perlu harus pergi jauh ke luar negeri, karena rakun juga bisa kita temui di Batu Secret Zoo.
Tingkah rakun ini sungguh menggemaskan, traveler. Saat kita membawa makanan apapun mendekati kandang, rakun mengetahuinya dan segera bergerak bergerombol mengikuti pergerakan kita. Tapi hati-hati ya, sebaiknya tetap ikuti aturan dari pengelola kebun binatang untuk tidak sembarangan memberi makanan pada satwa termasuk rakun ini.
Rakun memiliki rambut abu-abu yang tebal untuk mencegah hawa dingin masuk ke dalam tubuh. Walaupun di Indonesia, rakun ini tak akan merasa kepanasan, sebab hawa udara di kota Batu dan sekitarnya sejuk dan segar sepanjang tahun.
Rakun merupakan hewan omnivora dan termasuk kategori hewan nokturnal yang biasanya lebih aktif saat di malam hari. Salah satu keunikan dari rakun adalah wajahnya sering dijadikan sebagai bentuk topeng suku asli Amerika, karena rakun termasuk sebagai salah satu tema metologi yang diyakini masyarakat di sana.
Artikel ini merupakan pengalaman berlibur saya sebelum pendemi COVID-19 ya, traveler. Untuk sementara selama masih masa tanggap darurat, ada baiknya rencana untuk berlibur dan berpergian ditunda dulu. Bersama kita bisa mencegah penyebaran virus COVID-19.
Turki Tutup Pariwisata Hingga Mei, Berharap Normal Juni
Wabah pandemi Corona masih terus merongrong pariwisata dunia. Turki tak sabar ingin pariwisatanya kembali dibuka.
Di awal-awal virus Corona, Turki menjadi negara yang terbilang santai menanggapinya. Bahkan kunjungan wisata ke negara ini masih terbilang ramai. Saat itu, Turki masih bebas dari virus Corona. Traveler dunia berbondong-bondong mengubah tujuannya ke Turki.
Namun kini, Turki memasuki babak panas. Sudah ada 20.921 kasus Corona yang dikonfirmasinya. Bahkan warganya minta untuk lockdown.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki, Mehmet Nuri Ersoy, akan menunda semua kegiatan wisata hingga akhir Mei. "Mudah-mudahan kita bisa melihat lagi aktivitas pariwisata selama Ramadhan," ujarnya.
Ersoy juga menambahkan bahwa kegiatan wisata akan dimulai dari wisatawan domestik. Dari pariwisata tahun lalu, Turki berhasil memperoleh USD 34,5 miliar. Adanya pandemi Corona membuat wisata harus tutup sementara. Mehmet mendesak perusahaan pariwisata untuk mengambil pekerjaan jangka pendek yang ditawarkan oleh pemerintah.
Jika operasi perusahaan ditangguhkan karenaforce majeure COVID-19, maka gaji karyawannya akan dibayar oleh pemerintah.
"Saya berharap penerbangan akan kembali normal pada akhir Juni," ucap Ersoy.
Lalu lintas udara yang akan dibuka terlebih dahulu kemungkinan adalah Asia, kemudian diikuti Rusia, Balkan dan Eropa.
Maskapai milik Turki, Turkish Airline juga telah memperpanjang penyetopan penerbangan dari 17 April hingga 1 Mei. Penerbangan domestik tetap dilakukan dengan jumlah terbatas.