Rabu, 08 April 2020

Festival Bunga Korea Selatan Terancam Batal karena Corona

Walau dikabarkan telah membaik, tapi Korea Selatan masih berjuang menghadapi pandemi corona. Festival bunga musim semi di sana pun terancam batal.
Seperti Negeri Sakura Jepang, Korea Selatan juga punya festival bunga yang menandai munculnya musim semi di Negeri Ginseng. Hanya saja akibat virus Corona, festival yang dikenal dengan nama Blossom Festival ini akan dibatalkan tahun ini.

Diberitakan detikcom dari berbagai sumber, Rabu (8/4/2020), Kota Changwon di Provinsi Gyeongsang Selatan dikabarkan telah membatalkan festival bunga musim semi di kotanya pekan lalu seperti diberitakan media Yonghap News Agency. Sejatinya, festival bertajuk Jinhae Gunhangje itu sudah dimulai sejak 27 Maret lalu.

"Kami memutuskan kalau prioritas utama adalah melindungi nyawa dan keselamatan warga kami, termasuk mencegah penyebaran COVID-19," ujar Wali Kota Changwon, Huh Sung-moo.

Kota Changwon pun menjadi yang pertama membatalkan rangkaian festival bunga musim semi di Korea Selatan. Padahal, festival tersebut merupakan salah satu festival outdoor terbesar selama 58 tahun keberlangsungannya.

Dalam perayaannya, festival yang juga melibatkan armada angkatan laut Korea Selatan itu selalu menarik sekitar 4 juta pengunjung dari dalam dan luar Korea Selatan setiap tahunnya.

Pembatalan lainnya juga datang dari Festival Cherry Blossom di Jeju untuk tahun 2020 ini. Berdasarkan info dari Korea Tourism Organization (KTO), festival tersebut telah dibatalkan untuk mencegah penyebaran corona.

Kemudian, juga ada pembatalan Festival Sansuyu yang kerap diadakan di Gurye, Provinsi Jeolla Selatan yang sejatinya dilangsungkan setiap bulan Maret.

Menurut situs pemantau Coronavirus COVID-19 untuk CSSE, hingga saat ini tercatat ada sekitar 10.331 kasus positif virus corona di Korea Selatan.

Sepi Akibat Corona, Pantai Ini Diserbu Ubur-ubur Pink

Virus Corona turut membuat sepi pantai di Palawan, Filipina. Hanya yang unik, kini pantai itu tengah diserbu ubur-ubur berwarna pink.
Sebelum corona menyerang, kawasan pantai di Palawan kerap disambangi oleh traveler lokal hingga turis asing. Namun, pandemi virus Corona telah mengubah pantai populer itu menjadi sepi.

Di tengah sepinya pantai Palawan, sebuah fenomena unik malah terjadi di sana. Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Rabu (8/4/2020), belakangan pantai tersebut malah diinvasi oleh ubur-ubur pink dalam jumlah yang tak terhitung seperti diberitakan media Daily Mail.

Ubur-ubur merah muda di Pantai Palawan itu diketahui lewat rekaman video Sheldon Rey Boco, kandidat gelar profesor dalam biologi kelautan di Universitas Griffith, Australia. Diketahui, ia merekam fenomena menakjubkan itu pada 23 Maret lalu di Pantai Corong-corong, El Nido, Palawan di Filipina. seperti diberitakan media Newsweek.


Sheldon Rey Boco
@SheldonRey
Jellyfish certainly are not affected by #COVID19 restrictions. Here is a bloom of #jellyfish medusae of the tomato 🍅 jelly, Crambione cf. mastigophora in El Nido, S. Philippines 🇵🇭 
🎥 Alimar Amor 23 March 2020

Video terlekat
32,1 rb
12.21 - 28 Mar 2020
Info dan privasi Iklan Twitter
8.789 orang memperbincangkan tentang ini

Menggunakan perahu, Boco merekam 'lautan' ubur-ubur berwarna pink yang saling berhimpit satu sama lain. Seisi laut bahkan seakan tertutup oleh ubur-ubur.

"Ubur-ubur sama sekali tidak terdampak oleh larangan #COVID19," cuit Boco.

Menurut Boco, munculnya ubur-ubur pink dalam jumlah banyak itu terjadi akibat angin, arus dan kondisi gelombang laut. Ubur-ubur pink sendiri disebutnya hanya muncul setiap bulan Maret di Palawan, ujar Boco seperti dikutip dari Manila Bulletin.

Rekomendasi Oleh-oleh Murah dan Nikmat dari Semarang

Mumpung ke Semarang, saatnya mencicipi kue lapis legit yang terjangkau. Seenak apa ya?

Siapa sih yang tidak mengenal lapis legit? Kue manis dan nikmat ini seting disajikan dalam berbagai kesempatan, dan nikmat dinikmati bersama minuman hangat.

Lapis legit atau disebut juga dengan spekuk terbuat dari berbagai macam rempah, seperti kapulaga, cengkih, buah pala dan adas manis. Ada saja penjual yang menambahkan room butter dalam adonannya sehingga aromanya lebih harum. Sementara, bahan dasarnya adalah tepung terigu, telur, mentega atau margarin dan gula.

Hampir di setiap kota di Indonesia kue ini bisa ditemui dengan mudah. Tapi, untuk lapis legit yang enak, memang harganya tidak murah, bisa mencapai ratusan ribu rupiah.

Ternyata, tidak semua kue lapis legit itu harus mahal, lo traveler. Di Semarang terdapat toko kue menjual kue lapis legit dengan harga yang sangat terjangkau. Toko kue ini bernama Lapis Legit Anggrek yang berlokasi di jalan Majapahit.

Dalam beberapa kesempatan, toko kue ini juga pernah diliput media. Hampir setiap hari toko ini selalu dipadati pembeli, sebab harganya cukup ekonomis. Untuk satu loyan ukuran 20-20 cm harganya hanya Rp 40.000. Rasanya, tidak kalah dengan lapis legit dengan harga yang lebih mahal.

Baru kali ini saya menemukan ada toko kue yang selain menjual kue lapis legit, juga menjual pinggiran kue lapis legit. Tapi, ada saja lho segmen pembelinya.

Jika mencari oleh-oleh yang murah meriah dari Semarang namun nikmat rasanya, tentu saja kamu bisa menjadikan kue lapis legit ini sebagai pilihan.

Toko kue nya sendiri cukup sederhana, namun istimewanya saat saya berkunjung pada jam 06.00 stok kue nya sudah lengkap.

Festival Bunga Korea Selatan Terancam Batal karena Corona

Walau dikabarkan telah membaik, tapi Korea Selatan masih berjuang menghadapi pandemi corona. Festival bunga musim semi di sana pun terancam batal.
Seperti Negeri Sakura Jepang, Korea Selatan juga punya festival bunga yang menandai munculnya musim semi di Negeri Ginseng. Hanya saja akibat virus Corona, festival yang dikenal dengan nama Blossom Festival ini akan dibatalkan tahun ini.

Diberitakan detikcom dari berbagai sumber, Rabu (8/4/2020), Kota Changwon di Provinsi Gyeongsang Selatan dikabarkan telah membatalkan festival bunga musim semi di kotanya pekan lalu seperti diberitakan media Yonghap News Agency. Sejatinya, festival bertajuk Jinhae Gunhangje itu sudah dimulai sejak 27 Maret lalu.

"Kami memutuskan kalau prioritas utama adalah melindungi nyawa dan keselamatan warga kami, termasuk mencegah penyebaran COVID-19," ujar Wali Kota Changwon, Huh Sung-moo.

Kota Changwon pun menjadi yang pertama membatalkan rangkaian festival bunga musim semi di Korea Selatan. Padahal, festival tersebut merupakan salah satu festival outdoor terbesar selama 58 tahun keberlangsungannya.

Dalam perayaannya, festival yang juga melibatkan armada angkatan laut Korea Selatan itu selalu menarik sekitar 4 juta pengunjung dari dalam dan luar Korea Selatan setiap tahunnya.

Pembatalan lainnya juga datang dari Festival Cherry Blossom di Jeju untuk tahun 2020 ini. Berdasarkan info dari Korea Tourism Organization (KTO), festival tersebut telah dibatalkan untuk mencegah penyebaran corona.

Kemudian, juga ada pembatalan Festival Sansuyu yang kerap diadakan di Gurye, Provinsi Jeolla Selatan yang sejatinya dilangsungkan setiap bulan Maret.

Menurut situs pemantau Coronavirus COVID-19 untuk CSSE, hingga saat ini tercatat ada sekitar 10.331 kasus positif virus corona di Korea Selatan.