Senin, 13 April 2020

5 Cara Mengobati Gejala Virus Corona Ringan di Rumah

Kebanyakan orang yang mengidap virus corona akan mengalami gejala ringan, disebutkan sekitar 70 persen pasien COVID-19 mengidap kondisi ringan dan bisa dirawat di rumah. Beberapa di antaranya memiliki kondisi seperti flu termasuk batuk kering dan demam 37,8-38 derajat celcius.
Saat ini otoritas kesehatan menyarankan untuk tidak ke rumah sakit atau klinik agar mengurangi penyebaran penyakit. Perlu diketahui juga bahwa meski memiliki gejala ringan, pasien virus corona tetap bisa menularkan.

Hingga kini belum ada vaksin atau obat untuk virus corona dan dokter menyebut pasien gejala ringan-sedang bisa dirawat di rumah. Begini cara mengobatinya dikutip dari The Sun.

1. Tetap terhidrasi
Disarankan untuk minum banyak air putih agar tubuh tetap terhidrasi. Beberapa pedoman menyarankan sekitar 2 liter sehari namun kebutuhan cairan tiap orang bervariasi jadi tetap minum ketika merasa haus.

Anda bisa menggunakan urine sebagai indikator hidrasi. Jika berwarna kuning terang dan jernih maka tubuh terhidrasi dengan baik. Hindari soda dan alkohol karena akan membuat Anda lebih mudah dehidrasi.

2. Minum parasetamol
Jika mengalami kondisi ringan, pasien bisa mengonsumsi parasetamol untuk mengurangi gejala yang disebabkan oleh infeksi seperti demam. Beberapa pakar lebih menyarankan parasetamol daripada ibuprofen sebagai penurun demam sebab ada kekhawatiran dapat memperburuk gejala.

3. Istirahat yang cukup
Tidur sangat penting untuk mengembalikan energi dan memperbaiki kondisi tubuh saat sakit. Ketika tubuh terinfeksi virus, Anda akan merasakan mudah lelah dan mengantuk karena sistem imun berjuang melawan infeksi.

Jika tidak beristirahat yang cukup, tubuh bisa terserang demam. Disarankan untuk tidak berolahraga berat namun bisa beraktivitas ringan karena dapat membantu untuk tidur di malam hari.

4. Selalu pantau gejala
Anda harus mengawasi gejala dan mencari pertolongan medis saat tidak ada perbaikan dan kondisi menurun secara signifikan. Adapun tanda-tandanya termasuk kesulitan bernapas, nyeri atau tekanan terus menerus di dada, lemah, dan kebiruan di bibir.

Apabila sangat mendesak, hubungi hotline segera dan penanganan operator COVID-19.

5. Mengisolasi diri
Jika mengalami gejala, harus segera mengisolasi diri dan tidak keluar rumah selama 14 hari. Jika memungkinkan, bedakan kamar tidur dan toilet yang terpisah. Hindari menggunakan alat makan yang sama dengan anggota keluarga lain saat sedang isolasi.

Vanessa Angel Simpan 20 Butir Xanax, Obat Apa Sih Itu?

Polres Metro Jakarta Barat menetapkan tersangka dan menahan Vanessa Angel di kasus psikotropika. Vanessa Angel disebut tanpa hak menyimpan psikotropika Golongan IV.
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat Kompol Ronaldo Maradona mengatakan bahwa Vanessa Angel mengaku memiliki resep dokter untuk membeli Xanax tersebut. Akan tetapi, dosis Xanax yang dimiliki Vanessa Angel tidak sesuai dengan resep dokter.

"Tanpa hak menyimpan, memiliki bisa dipidana, ada ancaman hukumannya. Jadi bukan resep yang palsu dan dokter beri keterangan bahwa salah satu dulu ada resep, itu yang diberikan dan ada di tangan VA itu berbeda, yang satu di resep dokter itu 0,5 mg, (sedangkan) yang kami sita dari Saudari VA 1 mg," kata Kompol Ronaldo dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (9/4/2020).

Namun apa sebenarnya Xanax? Termasuk 'narkoba' jenis apakah Xanax tersebut?

Xanax merupakan salah satu psikotropika golongan IV yang berfungsi sebagai obat penenang. Termasuk golongan alprazolam yang kerap disalahgunakan. dr Andri SpKJ, FAPM, psikiater dari RS Omni Alam Sutera pernah menjelaskan bahwa Xanax mudah menyebabkan ketergantungan apalagi bagi mereka yang sering mengonsumsi alkohol dan narkoba.

"Hati-hati pakai obat Xanax ini. Pada orang yang minum alkohol atau pengguna narkoba, mereka akan lebih mudah ketergantungan terhadap pemakaian obat," kata dr Andri beberapa waktu lalu.

Tambah 337, Penambahan Kasus di RI Termasuk yang Tertinggi di Asia Tenggara

 Jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Terdapat lonjakan kasus yang cukup signifikan sejak pertama kali diumumkan positif Corona pada 2 Maret lalu. Hingga hari ini, Kamis (9/4/2020) tercatat 3.293 kasus positif, 252 sembuh, dan 280 meninggal.
"Terdapat penambahan kasus baru sebanyak 337, sehingga jumlah menjadi 3.293 kasus. Terdapat 30 pasien yang sudah sembuh menjadi 252 kasus terdapat 40 kasus pasien yang meninggal dari konfirmasi positif sehingga menjadi 280 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Kamis (9/4/2020).

Penambahan 337 kasus positif Corona membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang melaporkan penambahan kasus terbanyak jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara lainnya.

Berikut perbandingan jumlah penambahan kasus positif virus Corona pada Kamis (9/4/2020) di negara Asia Tenggara yang dirangkum detikcom.

Malaysia
Negara ini mengumumkan penambahan 109 kasus baru yang terinfeksi virus Corona COVID-19. Dengan penambahan ini Malaysia mencatat sebanyak 4.228 kasus, 67 orang dilaporkan meninggal. Total yang sembuh mencapai 1.607 kasus.

Thailand
Pemerintah Thailand melaporkan 54 kasus baru, menjadi 2.423. Jumlah tersebut tersebar di 67 provinsi. Total kematian akibat virus Corona sebanyak 32 orang. Sedangkan 940 orang dinyatakan sembuh.

Filipina
Filipina mencatat jumlah penambahan kasus yang signifikan sebanyak 206 kasus, total menjadi 4.076 orang yang dinyatakan positif virus Corona COVID-19. Kasus meninggal mencapai 203 orang dan 124 orang dilaporkan sembuh.

Laos
Negara ini melaporkan penambahan satu kasus baru total menjadi 16 orang yang terinfeksi virus Corona COVID-19. Belum ada laporan kematian dan kesembuhan di negara tersebut.

Sementara itu, Singapura dan Vietnam belum melaporkan penambahan kasus positif Corona terbaru. Singapura diketahui memiliki 1.623 orang yang dinyatakan positif Corona, 6 orang di antaranya meninggal dan 406 dinyatakan sembuh. Sedangkan kasus positif Corona di Vietnam mencapai 251 orang dan 128 di antaranya berhasil sembuh.

5 Cara Mengobati Gejala Virus Corona Ringan di Rumah

Kebanyakan orang yang mengidap virus corona akan mengalami gejala ringan, disebutkan sekitar 70 persen pasien COVID-19 mengidap kondisi ringan dan bisa dirawat di rumah. Beberapa di antaranya memiliki kondisi seperti flu termasuk batuk kering dan demam 37,8-38 derajat celcius.
Saat ini otoritas kesehatan menyarankan untuk tidak ke rumah sakit atau klinik agar mengurangi penyebaran penyakit. Perlu diketahui juga bahwa meski memiliki gejala ringan, pasien virus corona tetap bisa menularkan.

Hingga kini belum ada vaksin atau obat untuk virus corona dan dokter menyebut pasien gejala ringan-sedang bisa dirawat di rumah. Begini cara mengobatinya dikutip dari The Sun.

1. Tetap terhidrasi
Disarankan untuk minum banyak air putih agar tubuh tetap terhidrasi. Beberapa pedoman menyarankan sekitar 2 liter sehari namun kebutuhan cairan tiap orang bervariasi jadi tetap minum ketika merasa haus.

Anda bisa menggunakan urine sebagai indikator hidrasi. Jika berwarna kuning terang dan jernih maka tubuh terhidrasi dengan baik. Hindari soda dan alkohol karena akan membuat Anda lebih mudah dehidrasi.

2. Minum parasetamol
Jika mengalami kondisi ringan, pasien bisa mengonsumsi parasetamol untuk mengurangi gejala yang disebabkan oleh infeksi seperti demam. Beberapa pakar lebih menyarankan parasetamol daripada ibuprofen sebagai penurun demam sebab ada kekhawatiran dapat memperburuk gejala.

3. Istirahat yang cukup
Tidur sangat penting untuk mengembalikan energi dan memperbaiki kondisi tubuh saat sakit. Ketika tubuh terinfeksi virus, Anda akan merasakan mudah lelah dan mengantuk karena sistem imun berjuang melawan infeksi.

Jika tidak beristirahat yang cukup, tubuh bisa terserang demam. Disarankan untuk tidak berolahraga berat namun bisa beraktivitas ringan karena dapat membantu untuk tidur di malam hari.

4. Selalu pantau gejala
Anda harus mengawasi gejala dan mencari pertolongan medis saat tidak ada perbaikan dan kondisi menurun secara signifikan. Adapun tanda-tandanya termasuk kesulitan bernapas, nyeri atau tekanan terus menerus di dada, lemah, dan kebiruan di bibir.

Apabila sangat mendesak, hubungi hotline segera dan penanganan operator COVID-19.

5. Mengisolasi diri
Jika mengalami gejala, harus segera mengisolasi diri dan tidak keluar rumah selama 14 hari. Jika memungkinkan, bedakan kamar tidur dan toilet yang terpisah. Hindari menggunakan alat makan yang sama dengan anggota keluarga lain saat sedang isolasi.