Penyandang diabetes harus menjaga kadar gula darah termasuk pada saat menjelang puasa Ramadan di tengah pandemi COVID-19 ini. Sebab, menurut Medical Marketing Manager Kalbe Nutritionals dr Adeline Devita, ada penyandang diabetes yang boleh berpuasa dan ada yang tidak diperbolehkan.
"Ada kondisi bagi diabetesi yang tidak disarankan berpuasa yaitu jika diabetesi mengalami diabetes tipe 1 yang sulit terkendali, diabetesi yang sedang hamil, usia lanjut ataupun penyakit komplikasi yang berat seperti gagal ginjal, stroke maupun tekanan darah yang tidak terkontrol," ujar dr Adeline kepada detikHealth, Kamis (16/4/2020).
dr Adeline menjelaskan risiko utama yang berhubungan dengan puasa pada diabetesi adalah hipoglikemia, hiperglikemia, ketoasidosis diabetic, dehidrasi, serta thrombosis. Selain itu, penyandang diabetes juga rentan terkena paparan virus, termasuk COVID-19.
"CDC (Centers for Disease Control) telah menentukan bahwa COVID-19 adalah ancaman kesehatan masyarakat yang serius, dan orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan kondisi medis kronis yang serius, termasuk diabetes," jelas dr Adeline.
Maka dari itu, penting untuk menjaga kadar gula darah menjelang puasa. dr Adeline juga menyebut sebaiknya konsultasi dengan dokter 2 minggu sebelum puasa untuk memastikan kondisi kesehatan. Selain itu, perhatikan beberapa hal berikut ini untuk penyandang diabetes agar puasa tetap lancar:
1. Perbanyak Minum Air Putih
Minuman manis seperti soda telah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan diabetes autoimun laten orang dewasa. Mereka yang mengonsumsi 2 porsi minuman yang mengandung gula per hari memiliki risiko 99% lebih tinggi terkena Latent autoimmune diabetes in adults (LADA).
Sebaliknya, mengonsumsi air putih memberi manfaat dapat menyebabkan kontrol gula darah dan respon insulin yang lebih baik. Sangat baik untuk mengurangi minuman manis dan memperbanyak air putih menjelang puasa Ramadan.
2. Hentikan Kebiasaan Merokok
Merokok telah terbukti menyebabkan berbagai penyakit serius, salah satunya adalah penelitian yang menghubungkan diabetes tipe 2 dapat terjadi pada perokok aktif maupun pasif.
Sebuah studi pada pria paruh baya membuktikan, setelah 5 tahun berhenti merokok, risiko diabetes mereka berkurang 13% dan setelah 20 tahun kondisi mereka sama seperti kondisi orang yang tidak pernah merokok.
3. Atur Pola Makan
Mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan gula meningkatkan kadar gula darah dan insulin yang menyebabkan terjadinya diabetes seiring waktu. Menghindari makanan ini dapat membantu mengurangi risiko diabetes.
"Pastinya harus perhatikan asupan kalori harian sesuai dengan jumlah kebutuhan harian, perbanyak sayur dan buah, hindari gorengan dan makanan berlemak lainnya, dan asupan cairan harus cukup minimal 8 gelas total dalam 1 hari," ujar dr Adeline.
Selain itu, Anda juga dapat mengonsumsi Diabetasol untuk mendukung proses penurunan kadar gula darah agar gula darah tetap normal dan menjaga daya tahan tubuh termasuk untuk menghindari paparan COVID-19. Adapun pola makan sehat untuk diabetesi pada waktu puasa dapat mengikuti pola makan sesuai informasi berikut.
Menjaga kadar gula darah tetap normal sebelum berpuasa dan menjaga pola makan sehat untuk diabetesi pada waktu berpuasa bisa membuat puasa Ramadan dapat dijalankan dengan baik.