Minggu, 19 April 2020

Ini Kedai Kopi Serba Pink Langganan Selebgram Medan

 Sekarang banyak bermunculan coffee shop di setiap sudut kota medan. Kehadiran selebgram membuat tempat berbagai kafe instagramable lebih dikenal.
Tak heran jika salah satu coffee shop di Medan ini jadi tempat langganan para selebgram dan fotografer. Cafe ini menawarkan tempat yang sangat nyaman, bergaya vintage, rustic, minimalis dan instagramable. Di sini juga sering dijadikan tempat foto prawedding, foto endorsment oleh selebgram, maupun untuk workshop.

Sensuri Coffe sendiri awal berdiri di Singapura, dan membuka cabang di Indonesia terutama di Medan. Sensuri coffe telah membuka cabang sebanyak 5 lokasi di kota ini. Sesuai namanya, coffee shop ini menawarkan tema yang berbeda-beda di setiap cabangnya.

Saya sering mengunjungi sensuri coffee worshop cabang Sei Kera, yang menarik pertama kali ketika melintas adalah bangunan berwarna pink, di sini juga tersedia parkir namun tidak terlalu luas.

Ketika masuk, traveler akan langsung menghirup aroma kopi yang menenangkan, ruangan disini full AC dan tidak ada area merokok. Untuk pemesanan, traveler dapat langsung bertemu barista-barista yang ramah untuk memesan coffee.

Setelah itu, traveler dapat mencari tempat duduk. Coffee yang kalian pesan selanjutnya akan di antar ke meja kalian.

Untuk jenis kopi, disini sangat beragam mulai dari kopi arabika, robusta asal Papua, Timor Leste, Kenya, Kuba dll. Mereka juga roasting sendiri biji kopinya.

Menu kopi yang di tawarkan juga beragam, dari Amiricano, espresso, java chip, Mocha, Chocolate, Green Tea, Cafe Latte, Vanila Latte, Cappucino latte, dll. Harga mulai Rp. 25.000- 45.000. Selain kopi, disini juga menyajikan cake-cake imut. Untuk cake, harganya mulai dari Rp 25.000. Kafe buka dari pukul 11.00-22.00, kecuali cabang Sensuri Coffe di Uno Capsule Jl. H.M Yamin yang buka hingga 24 jam.

Yuk kunjungi Sensuri Cafe setelah wabah Corona berakhir. Tetap jaga kesehatan ya traveler!

Mengenal Candi Arjuna, Wisata Favorit Milenial di Dieng

Dataran Tinggi Dieng memiliki kawasan candi kurang lebih seluas 90 hektare. Kompleks Candi Arjunalah merupakan yang terluas dan terhits.
Terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Kompleks Candi Arjuna memiliki luas sekitar 1 hektare. Di kompleks ini, terdapat lima bangunan candi, yaitu Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra. Selain Candi Semar, keempat candi lain merupakan candi utama yang digunakan sebagai tempat bersembahyang.

Melihat dari bentuk serta ornamen yang terdapat pada setiap candi, diperkirakan keempat candi tersebut dibangun pada masa yang berbeda. Candi Arjuna merupakan yang dibangun paling awal, sementara Candi Sembadra merupakan yang dibangun paling akhir.

Perkiraan ini didasarkan pada perbedaan gaya bangunan candi. Candi Arjuna masih sangat kental dengan gaya candi-candi dari India. Sementara pada Candi Sembadra sudah terlihat pengaruh kebudayaan lokal yang sangat kuat. Pengaruh ini salah satunya dapat dilihat dari relung yang ada pada candi. Candi-candi bergaya India memiliki relung yang menjorok ke dalam, sementara pengaruh kebudayaan lokal akan memiliki relung yang menjorok ke luar.

Kompleks candi ini pertama kali ditemukan pada abad 18 oleh seorang tentara Belanda, Theodorf Van Elf. Saat pertama kali ditemukan, kondisi candi tergenang air. Upaya penyelamatan candi pertama kali dilakukan oleh HC Corneulius yang berkebangsaan Inggris sekitar 40 tahun setelah pertama kali candi ini ditemukan. Usahanya kemudian dilanjutkan oleh seorang berkebangsaan Belanda bernama J Van Kirnbergens.

Secara garis besar, keempat candi utama di kompleks ini memiliki ornamen yang sama. Di setiap candi, dapat ditemukan penil atau ornamen pada bagian tangga, seperti pegangan, serta kala yaitu wajah raksasa tanpa rahang bawah yang terdapat di bagian atas pintu.

Ada juga jalatmara, yaitu saluran air untuk mengalirkan air darin dalam candi ke salah satu sisi dan masih banyak ornamen-ornamen lainnya.

Berkunjung ke Kompleks Candi Arjuna, Anda tidak akan menemukan arca yang biasanya menghiasi bangunan candi. Anda hanya akan melihat ruang-ruang kosong yang biasanya dijadikan tempat meletakkan arca.

Sebagian besar arca yang berasal dari kompleks candi ini disimpan di Museum Kailasa, yang letaknya tidak jauh dari kompleks candi. Sementara, sebagian yang lain sudah hilang.

Dari empat candi utama yang ada di kompleks ini, hanya Candi Arjuna yang memiliki candi sarana, yaitu Candi Semar. Candi sarana merupakan candi yang digunakan sebagai tempat berkumpul atau menunggu para umat sebelum masuk ke candi utama.

Candi Arjuna, sebagai candi utama di kompleks ini juga diperkirakan sebagai candi tertua, diperkirakan dibangun pada abad 8 Masehi oleh Dinasti Sanjaya dari Mataram Kuno.

Afrika Selatan Lockdown, Singa-singa Tidur Pulas di Jalanan

Ada yang unik dari lockdown di Afrika Selatan. Mumpung manusia sedang di rumah saja, singa-singa bisa bebas rebahan di jalanan.
Dilansir dari BBC, Sabtu (18/4/2020), momen singa-singa afrika tidur siang di jalan ini berhasil diabadikan petugas Taman Nasional Kruger, Richard Sowry pada Rabu (15/4/2020). Kala itu dirinya yang tetap bekerja di tengah pandemi hendak memeriksa kondisi satwa di taman nasional lalu mendapati singa-singa yang justru santai tidur melintang di jalanan taman nasional.

Singa-singa ini tampaknya memanfaatkan momen kebebasan mereka sebab mulai 25 Maret lalu, Taman Nasional Kruger telah ditutup dari kunjungan manusia guna mencegah penularan Corona. Sebelum taman nasional ditutup, biasanya Sowry hanya akan melihat singa jalan-jalan atau tidur di jalanan saat malam hari.

Sowry yang tak ingin melewatkan momen langka ini segera memotretnya. Saat itu jaraknya hanya sekitar 5 meter dari kawanan singa yang tidur. Namun pemotretan dengan kamera ponsel itu sama sekali tak mengusik lelapnya tidur siang mereka.

"Singa sudah terbiasa dengan orang dalam kendaraan,"kata Sowry.

"Semua hewan memiliki lebih banyak rasa takut naluriah dari orang-orang yang berjalan kaki, jadi jika saya berjalan, mereka tidak akan pernah membiarkan saya mendekati mereka," imbuhnya.

Namun Sowry khawatir bila singa-singa ini terlena dengan kondisi saat ini dan menganggap jalanan adalah tempat yang aman untuk mereka berdiam diri seperti tidur.

Sementara itu petugas media Taman Nasional Kruger, Isaac Phala menjelaskan perilaku singa yang unik tersebut.

"Biasanya mereka akan berada di semak-semak karena lalu lintas manusia tetapi mereka sangat cerdas dan sekarang mereka menikmati kebebasan taman tanpa kita (manusia),"ujarnya.

Kruger National Park
@SANParksKNP
 · 13 Apr 2020
Even as the sun rises, without all our human visitors, the urge to sing the 'lion sleeps tonight' is just a whim away, a whim away, a whim away!
📸 ©️ Jean Rossouw; Skukuza Golf Club , Kruger National Park@SANParks

Video terlekat

Kruger National Park
@SANParksKNP
Lihat gambar di TwitterLihat gambar di TwitterLihat gambar di TwitterLihat gambar di Twitter
610
19.54 - 13 Apr 2020
Info dan privasi Iklan Twitter
165 orang memperbincangkan tentang ini

Ia juga menjelaskan, singa-singa itu memilih aspal sebagai alas tidur karena semalam sebelumnya turun hujan deras yang membasahi padang rumput tempat singa beraktivitas. Oleh sebab itu, singa-singa mencari tempat yang lebih kering yaitu di jalan beraspal.

Di sisi lain, sampai saat ini, Sowry menjelaskan secara umum belum ada perubahan signifikan terhadap perilaku hewan di Taman Nasional Kruger saat masa lockdown ini berlangsung.

"Kruger adalah tempat yang sangat liar. Sudah liar dan masih liar,"katanya.

Ia membagikan foto-foto ini dengan harapan dapat memberikan kegembiraan pada orang-orang yang belum bisa mengunjungi taman nasional.

"Ini adalah masa-masa sulit bagi semua orang dan niatnya adalah untuk membawa sukacita bagi orang-orang," katanya.

Masa lockdown di Afrika Selatan telah diperpanjang selama dua minggu ke depan mulai Rabu (15/4). Di negara itu telah ditemukan 2.506 kasus positif Corona dimana 34 orang meninggal. Afrika Selatan pun menjadi negara dengan pasien Corona terbanyak di Benua Afrika.