Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa virus Corona masih akan terus berada di dunia untuk waktu yang lama. WHO menyatakan bahwa kebanyakan negara saat ini masih berada dalam tahap awal pandemi.
"Sebagian besar negara masih dalam tahap awal epidemi mereka. Dan beberapa yang terdampak di awal pandemi sekarang mulai melihat kemunculan kembali kasus-kasus," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers virtual di Jenewa, Swiss.
"Jangan salah, kita masih harus menempuh jalan panjang. Virus ini akan bersama kita untuk waktu yang lama," imbuhnya seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (23/4/2020).
Dia mengatakan sebagian besar epidemi di Eropa barat tampaknya stabil atau menurun.
"Namun meski angkanya rendah, kami melihat tren kenaikan yang mengkhawatirkan di Afrika, Amerika Tengah dan Amerika Selatan, serta Eropa timur," imbuhnya.
Saat ini lebih dari 2,5 juta kasus positif Corona telah dilaporkan di dunia sejak wabah ini pertama kali muncul di China pada Desember 2019 lalu.
Pemerintah Amerika Serikat telah menuding WHO sangat terlambat mengingatkan bahaya virus tersebut, juga terlalu lunak pada Beijing dan bahkan menutup-nutupi wabah ini.
Namun Tedros menegaskan bahwa badan kesehatan PBB itu mengumumkan pandemi di waktu yang tepat.
"Melihat ke belakang, saya pikir kami mengumumkan keadaan darurat pada waktu yang tepat dan ketika dunia memiliki cukup waktu untuk merespons," cetusnya.
Negara Bagian AS Gugat China, Australia Cari Dukungan Selidiki Asal Corona
Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison mencari dukungan untuk penyelidikan internasional atas pandemi virus Corona, dengan menelepon para pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Seperti diberitakan Reuters, Rabu (22/4/2020), kantor PM Australia menyatakan bahwa Morrison juga menelepon pemimpin Jerman dan Prancis untuk membahas hal tersebut. Pembicaraan telepon tersebut dilakukan seiring gencarnya upaya Australia untuk mendorong adanya penyelidikan independen atas asal-usul dan penyebaran wabah Corona, termasuk respons Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom hari ini, Rabu (22/4/2020):
- Presiden Korsel Telepon Jokowi, Yakin Indonesia Segera Atasi Wabah Corona
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menelepon Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk memberi dukungan terkait penanganan Corona (COVID-19). Presiden Moon yakin Indonesia pasti bisa melewati wabah ini.
Percakapan Jokowi dengan Presiden Moon ini diungkapkan oleh Juru Bicara Kantor Kepresidenan Cheongwadae Kang Min-seok. Pernyataan tertulis berbahasa Korea tersebut diterjemahkan oleh Kedutaan Besar Korea Selatan untuk Indonesia dan diunggah melalui akun Instagram kedutaan.
"Atas permintaan dari Presiden Joko Widodo, Republik Indonesia, Presiden Moon Jae-in dan Presiden Jokowi telah melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon pada 21 April 2020. Pembicaraan tersebut selama 20 menit dari pukul 15.25 sore," kata Jubir Kang Min-seok dalam keterangannya, Rabu (22/4).
Semenjak wabah virus Corona (COVID-19) merebak, jumlah pemakaman jenazah di DKI Jakarta meningkat. Media asing pun menyoroti hal ini dan mengangkat kisah seorang penggali kubur di Jakarta, yang menceritakan kisahnya yang hampir tak pernah beristirahat karena situasi ini.
Media Singapura, Channel News Asia mengangkat kisah Minar (54), seorang penggali kubur di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur. Sepanjang pengalamannya sebagai penggali kubur selama 33 tahun, Minar mengatakan dirinya tak pernah sesibuk ini.
"Pekerjaan saya sekarang sangat berbeda... Saya hampir tak bisa istirahat," kata Minar seperti ditulis Channel News Asia, Rabu (22/4/2020).
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berharap pemimpin Korea Utara Kim Jong Un baik-baik saja usai dikabarkan dalam kondisi bahaya setelah menjalani operasi.