Jumat, 24 April 2020

Saran Trump Suntik Disinfektan untuk Lawan Corona Disebut Metode Bunuh Diri

 Presiden Donald Trump menyarankan suntik disinfektan untuk 'membersihkan' tubuh dari virus Corona COVID-19. Hal ini ia ungkapkan saat melakukan temu media rutin proses penanganan wabah corona di Amerika Serikat (AS).
"Saya melihat disinfektan bisa merubuhkan virus Corona dalam hitungan menit. Hanya satu menit. Apakah kita bisa melakukan sesuatu terkait ini, seperti dengan menyuntikkan disinfektan ke dalam tubuh atau seperti membersihkan sesuatu?" kata Trump.

"Menarik untuk dicek," lanjutnya.

Pernyataan Trump mendapat kecaman oleh komunitas tenaga medis di Amerika Serikat (AS). Pulmunolog Dr Vin Gupta menyebut apa yang disarankan Trump sangat berbahaya dan tidak bertanggung jawab.

"Ini adalah metode yang biasanya dilakukan orang-orang untuk bunuh diri," kata Dr Gupta seperti dikutip dari BBC, Jumat (24/4/2020).

Sementara itu pulmunolog John Balmes dari Zuckerberg San Francisco General Hospital mengatakan menghirup disinfektan seperti klorin saja sudah berbahaya karena bisa mengiritasi saluran napas. Dampaknya sangat buruk untuk paru-paru.

"Bahkan pemutih atau isopropil alkohol yang sudah sangat diencerkan saja masih tidak aman. Ini benar-benar ide yang gila," pungkas John.

3 Siswi SMA Buka Bra Disebut Adu Adrenalin, Apa itu?

Polisi menduga aksi 3 siswi SMA di Kalimantan Tengah (Tengah) buka bra saat live Instagram (IG) berawal dari iseng. Keisengan itu lalu diikuti 2 rekannya yang lain.
"Sepertinya dia itu keisengan, kemudian adu adrenalin, satu kesenangan yang terlalu berlebihan dia buka baju, yang lainnya merasa tertantang. Guyon-guyon," kata Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Hendra Rochmawan saat dihubungi detikcom, Jumat (24/4/2020).

Menanggapi hal tersebut, psikolog Veronica Adesla dari Personal Growth menjelaskan adrenalin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal dan otak saat seseorang menghadapi bahaya yang mengancam.

"Hormon ini memiliki peranan penting dalam fight or flight response, yang dilepaskan oleh tubuh saat mengalami stres berat, tertekan, berhadapan dengan situasi yang menakutkan, menegangkan, berbahaya ataupun mengancam," ujar Veronika saat dihubungi , Jumat (24/4/2020).

"Adu adrenalin mengacu pada berlomba-lomba untuk melakukan aktivitas yang dapat memicu rasa takut, deg-degan, hingga pada aktivitas ekstrim yang dapat mengancam nyawa," lanjutnya.

Veronica menjelaskan beberapa orang ada yang suka merasakan sensasi saat tubuhnya terpacu adrenalin. Orang yang melakukannya akan merasakan sensasi di tubuh seperti jantung berdetak kencang, nafas menjadi cepat, darah mengalir ke otak, berkeringat, indera penglihatan dan pendengaran menjadi lebih tajam.

Kata Ahli Soal Saran Trump Suntik Disinfektan untuk 'Bersihkan' Paru-paru

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyarankan injeksi disinfektan ke pasien virus Corona sebagai langkah untuk mengobati COVID-19. Trump membuat pernyataan ini setelah Bill Bryan, pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri dan ketua Departemen Sains dan Teknologi memberikan presentasi tentang penelitian timnya yang menunjukkan virus tidak hidup selama dalam suhu lebih hangat dan lebih lembab.
"Saya melihat disinfektan bisa merobohkan (virus Corona) dalam satu menit. Ada cara kita bisa melakukan hal yang sama seperti itu dengan menyuntikkannya (disinfektan) ke dalam tubuh untuk membersihkannya," sebut Trump dikutip dari NBC News.

Seorang pejabat kesehatan senior kemudian mengatakan laboratorium federal tidak mempertimbangkan atau mencoba mengembangkan opsi perawatan semacam itu. Juga, Robert Reich, seorang profesor kebijakan publik di University of California di Berkeley mengatakan melalui akun sosial media miliknya bahwa saran yang disebutkan oleh Trump sangat berbahaya.

"Briefing Trump secara aktif membahayakan kesehatan masyarakat. Boikot propaganda. Dengarkan para ahli. Dan tolong jangan minum desinfektan," kata Reich.

Trump telah berulang kali menggembar-gemborkan perawatan yang tidak terbukti selama briefing untuk COVID-19. Beberapa waktu lalu ia menyatakan hydroxychloroquine sebagai 'game changer' yang potensial dalam pertempuran melawan virus Corona, namun para tenaga medis sangat menentangnya.

Terlebih saat pria di Arizona meninggal pada Maret lalu setelah mengonsumsi klorokuin dan percaya akan melindunginya dari terinfeksi COVID-19. Istri pria itu mengatakan kepada NBC News bahwa dia telah menonton briefing yang disiarkan televisi di mana Trump berbicara tentang manfaat potensial klorokuin.

Update Corona di Indonesia 24 April: 8.211 Positif, 1.002 Sembuh, 689 Meninggal

Pemerintah Indonesia mengumumkan data terbaru virus Corona COVID-19. Hingga Jumat (24/4/2020), tercatat 8.211 positif, 1.002 sembuh, dan 689 meninggal.
"Sudah 45 laboratorium yang operasional," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Jumat (24/4/2020).

Jumlah pasien positif bertambah 436 sehingga total akumulatif menjadi 8.211 kasus.

Pasien yang dinyatakan sembuh setelah mendapatkan hasil negatif dalam 2 kali pemeriksaan bertambah 42 menjadi 1.002.

Kasus meninggal dunia bertambah 42 menjadi 689.

Saran Trump Suntik Disinfektan untuk Lawan Corona Disebut Metode Bunuh Diri

 Presiden Donald Trump menyarankan suntik disinfektan untuk 'membersihkan' tubuh dari virus Corona COVID-19. Hal ini ia ungkapkan saat melakukan temu media rutin proses penanganan wabah corona di Amerika Serikat (AS).
"Saya melihat disinfektan bisa merubuhkan virus Corona dalam hitungan menit. Hanya satu menit. Apakah kita bisa melakukan sesuatu terkait ini, seperti dengan menyuntikkan disinfektan ke dalam tubuh atau seperti membersihkan sesuatu?" kata Trump.

"Menarik untuk dicek," lanjutnya.

Pernyataan Trump mendapat kecaman oleh komunitas tenaga medis di Amerika Serikat (AS). Pulmunolog Dr Vin Gupta menyebut apa yang disarankan Trump sangat berbahaya dan tidak bertanggung jawab.

"Ini adalah metode yang biasanya dilakukan orang-orang untuk bunuh diri," kata Dr Gupta seperti dikutip dari BBC, Jumat (24/4/2020).

Sementara itu pulmunolog John Balmes dari Zuckerberg San Francisco General Hospital mengatakan menghirup disinfektan seperti klorin saja sudah berbahaya karena bisa mengiritasi saluran napas. Dampaknya sangat buruk untuk paru-paru.

"Bahkan pemutih atau isopropil alkohol yang sudah sangat diencerkan saja masih tidak aman. Ini benar-benar ide yang gila," pungkas John.

3 Siswi SMA Buka Bra Disebut Adu Adrenalin, Apa itu?

Polisi menduga aksi 3 siswi SMA di Kalimantan Tengah (Tengah) buka bra saat live Instagram (IG) berawal dari iseng. Keisengan itu lalu diikuti 2 rekannya yang lain.
"Sepertinya dia itu keisengan, kemudian adu adrenalin, satu kesenangan yang terlalu berlebihan dia buka baju, yang lainnya merasa tertantang. Guyon-guyon," kata Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Hendra Rochmawan saat dihubungi detikcom, Jumat (24/4/2020).

Menanggapi hal tersebut, psikolog Veronica Adesla dari Personal Growth menjelaskan adrenalin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal dan otak saat seseorang menghadapi bahaya yang mengancam.

"Hormon ini memiliki peranan penting dalam fight or flight response, yang dilepaskan oleh tubuh saat mengalami stres berat, tertekan, berhadapan dengan situasi yang menakutkan, menegangkan, berbahaya ataupun mengancam," ujar Veronika saat dihubungi , Jumat (24/4/2020).

"Adu adrenalin mengacu pada berlomba-lomba untuk melakukan aktivitas yang dapat memicu rasa takut, deg-degan, hingga pada aktivitas ekstrim yang dapat mengancam nyawa," lanjutnya.

Veronica menjelaskan beberapa orang ada yang suka merasakan sensasi saat tubuhnya terpacu adrenalin. Orang yang melakukannya akan merasakan sensasi di tubuh seperti jantung berdetak kencang, nafas menjadi cepat, darah mengalir ke otak, berkeringat, indera penglihatan dan pendengaran menjadi lebih tajam.