Polisi menduga aksi 3 siswi SMA di Kalimantan Tengah (Tengah) buka bra saat live Instagram (IG) berawal dari iseng. Keisengan itu lalu diikuti 2 rekannya yang lain.
"Sepertinya dia itu keisengan, kemudian adu adrenalin, satu kesenangan yang terlalu berlebihan dia buka baju, yang lainnya merasa tertantang. Guyon-guyon," kata Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Hendra Rochmawan saat dihubungi detikcom, Jumat (24/4/2020).
Menanggapi hal tersebut, psikolog Veronica Adesla dari Personal Growth menjelaskan adrenalin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal dan otak saat seseorang menghadapi bahaya yang mengancam.
"Hormon ini memiliki peranan penting dalam fight or flight response, yang dilepaskan oleh tubuh saat mengalami stres berat, tertekan, berhadapan dengan situasi yang menakutkan, menegangkan, berbahaya ataupun mengancam," ujar Veronika saat dihubungi , Jumat (24/4/2020).
"Adu adrenalin mengacu pada berlomba-lomba untuk melakukan aktivitas yang dapat memicu rasa takut, deg-degan, hingga pada aktivitas ekstrim yang dapat mengancam nyawa," lanjutnya.
Veronica menjelaskan beberapa orang ada yang suka merasakan sensasi saat tubuhnya terpacu adrenalin. Orang yang melakukannya akan merasakan sensasi di tubuh seperti jantung berdetak kencang, nafas menjadi cepat, darah mengalir ke otak, berkeringat, indera penglihatan dan pendengaran menjadi lebih tajam.
Kata Ahli Soal Saran Trump Suntik Disinfektan untuk 'Bersihkan' Paru-paru
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyarankan injeksi disinfektan ke pasien virus Corona sebagai langkah untuk mengobati COVID-19. Trump membuat pernyataan ini setelah Bill Bryan, pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri dan ketua Departemen Sains dan Teknologi memberikan presentasi tentang penelitian timnya yang menunjukkan virus tidak hidup selama dalam suhu lebih hangat dan lebih lembab.
"Saya melihat disinfektan bisa merobohkan (virus Corona) dalam satu menit. Ada cara kita bisa melakukan hal yang sama seperti itu dengan menyuntikkannya (disinfektan) ke dalam tubuh untuk membersihkannya," sebut Trump dikutip dari NBC News.
Seorang pejabat kesehatan senior kemudian mengatakan laboratorium federal tidak mempertimbangkan atau mencoba mengembangkan opsi perawatan semacam itu. Juga, Robert Reich, seorang profesor kebijakan publik di University of California di Berkeley mengatakan melalui akun sosial media miliknya bahwa saran yang disebutkan oleh Trump sangat berbahaya.
"Briefing Trump secara aktif membahayakan kesehatan masyarakat. Boikot propaganda. Dengarkan para ahli. Dan tolong jangan minum desinfektan," kata Reich.
Trump telah berulang kali menggembar-gemborkan perawatan yang tidak terbukti selama briefing untuk COVID-19. Beberapa waktu lalu ia menyatakan hydroxychloroquine sebagai 'game changer' yang potensial dalam pertempuran melawan virus Corona, namun para tenaga medis sangat menentangnya.
Terlebih saat pria di Arizona meninggal pada Maret lalu setelah mengonsumsi klorokuin dan percaya akan melindunginya dari terinfeksi COVID-19. Istri pria itu mengatakan kepada NBC News bahwa dia telah menonton briefing yang disiarkan televisi di mana Trump berbicara tentang manfaat potensial klorokuin.