Minggu, 26 April 2020

3 Ciri Corona dan Gejala Awal dari Hari ke Hari yang Perlu Diketahui

Coronavirus atau COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 800 ribu orang di seluruh dunia. Masyarakat pun diminta waspada dengan mengetahui ciri corona dan gejala awalnya.
Virus corona adalah penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia, yakni paru-paru. Orang yang terinfeksi pun akan mengalami kesulitan berpanas atau sesak.

Ciri Corona Berdasarkan WHO:
1. Batuk
Seseorang yang terinfeksi virus corona akan mengalami batuk disertai kering pada tenggorokan. Kondisi ini juga bisa disertai dengan gejala bibir atau wajah kebiru-biruan.

2. Demam
Selain batuk, pasien positif virus corona akan mengalami demam. Tingkat demam dibagi menjadi tiga kategori, yakni 38 derajat untuk kategori demam, 39,5 derajat kategori demam tinggi, dan 41 derajat demam yang sangat tinggi.

3. Sesak Napas
Ciri corona terakhir menurut WHO, pasien mengalami sesak napas disertai rasa nyeri atau tekanan pada dada. Orang dengan virus corona juga akan mengalami kebingungan.

Sementara itu, gejala virus corona pada balita atau anak sulit dibedakan. Pasalnya, masalah pernapasan pada anak memiliki gejala yang sama sehingga orang tua harus mengenali betul perbedaannya.

Anak harus segera dibawa ke dokter ketika mengalami ciri awal, seperti demam, batuk, dan sesak napas. Selain itu, anak juga mengalami napas cepat dengan perhitungan 60 kali per menitnya untuk usia 0-2 bulan. Pada anak usia 2-12 bulan napas cepat di angka 50 kali per menit. Sedangkan, di usia 1-5 tahun di ukuran 40 kali per menit.

Semua ciri di atas akan muncul dalam waktu 2-14 hari setelah terpapar virus corona. Walaupun begitu, laporan baru menunjukkan infeksi corona tanpa gejala sakit.

Pemerintah Indonesia melalui juru bicara penanganan wabah virus corona Achmad Yurianto membenarkan hal itu. Menurutnya, beberapa kasus positif virus corona di Indonesia terjadi tanpa gejala.

"Kita temukan kasus positif, confirmed laboratoriumnya, tapi tanpa gejala sama sekali. Pola-pola seperti ini harus kita cermati betul, WHO juga melakukan penelitian yang lebih dalam tentang ini," kata pria yang akrab disapa Yuri ini di Kompleks Istana, Selasa (3/3/2020).

Maka dari itu, Yuri menekankan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan diri dan melakukan kegiatan di dalam rumah. Bila terpaksa berkegiatan di luar rumah harus melakukan physical distancing atau menjaga jarak fisik.

Ciri Corona dari Hari ke Hari:
Hari ke-1
Orang yang terinfeksi virus corona akan mengalami demam, batuk kering, nyeri otot, kelelahan, hingga diare pada hari pertama.

Hari ke-5
Pada hari ke-5, pasien virus corona akan merasakan kesulitan bernapas. Gejala akan bertambah parah bila pasien sebelumnya memiliki riwayat penyakit lain.

Hari ke-7 dan ke-8
Kondisi pasien di hari ke-7 dan ke-8 akan semakin memburuk sehingga harus dirawat di rumah sakit. Sebab, pasien akan mengalami gangguan pernapasan akibat cairan yang masuk ke paru-paru.

Hari ke-10
Pada tahap ini, pasien diharuskan melakukan perawatan intensif atau ICU. Semakin berat gejala, pasien akan mengalami sakit di bagian perut sehingga mengurangi nafsu makan.

Hari ke-17
Ciri corona biasanya akan membaik di tahap ini atau dirawat setelah 2,5 minggu. Pasalnya, sistem imun pasien akan meningkat dan melawan infeksi dari coronavirus.

Bagaimana Virus Menginfeksi Sel? Ini Penampakan 'Live' di Bawah Mikroskop

 Virus corona COVID-19 diketahui menyerang sel pernapasan. Orang yang terinfeksi bisa mengalami peradangan paru-paru ringan sampai berat hingga akhirnya berujung pada gagal pernapasan.
Terkait hal tersebut, ahli spektroskopi Dr Tatas Brotosudarmo dari University of Bayreuth, Jerman, menunjukkan bagaimana persisnya virus menyerang sel di dalam tubuh.

Tatas menjelaskan bahwa di permukaan virus terdapat molekul reseptor yang berfungsi untuk menempel pada dinding sel sehat. Pada virus corona, reseptor ini bentuknya seperti 'paku' mengelilingi virus.

"Molekul reseptor inilah yang akan mengikat membran sel sehat. Ini sangat penting karena menentukan bagaimana virus dapat menginfeksi sel sehat tersebut. Apabila berhasil maka virus akan menembus membran sel sehat, masuk dan kemudian membajak sel sehat," papar Tatas.

Tatas memberi contoh dengan menggunakan human immunodeficiency virus (HIV) dan sel HeLa. Keduanya diberi pewarna berfluoresen sehingga bisa berpendar bila disinari laser dan mudah diamati di bawah mikroskop.

"Kira-kira sama (dengan corona)... Paling tidak polanya akan mirip," kata Tata pada detikcom, Kamis (2/4/2020).

Dalam video virus yang berpendar tampak meliuk-liuk di sekitar sel sehat. Hanya dalam hitungan detik virus berhasil menembus sel.

Berikut videonya:

3 Ciri Corona dan Gejala Awal dari Hari ke Hari yang Perlu Diketahui

Coronavirus atau COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 800 ribu orang di seluruh dunia. Masyarakat pun diminta waspada dengan mengetahui ciri corona dan gejala awalnya.
Virus corona adalah penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia, yakni paru-paru. Orang yang terinfeksi pun akan mengalami kesulitan berpanas atau sesak.

Ciri Corona Berdasarkan WHO:
1. Batuk
Seseorang yang terinfeksi virus corona akan mengalami batuk disertai kering pada tenggorokan. Kondisi ini juga bisa disertai dengan gejala bibir atau wajah kebiru-biruan.

2. Demam
Selain batuk, pasien positif virus corona akan mengalami demam. Tingkat demam dibagi menjadi tiga kategori, yakni 38 derajat untuk kategori demam, 39,5 derajat kategori demam tinggi, dan 41 derajat demam yang sangat tinggi.

3. Sesak Napas
Ciri corona terakhir menurut WHO, pasien mengalami sesak napas disertai rasa nyeri atau tekanan pada dada. Orang dengan virus corona juga akan mengalami kebingungan.

Sementara itu, gejala virus corona pada balita atau anak sulit dibedakan. Pasalnya, masalah pernapasan pada anak memiliki gejala yang sama sehingga orang tua harus mengenali betul perbedaannya.

Anak harus segera dibawa ke dokter ketika mengalami ciri awal, seperti demam, batuk, dan sesak napas. Selain itu, anak juga mengalami napas cepat dengan perhitungan 60 kali per menitnya untuk usia 0-2 bulan. Pada anak usia 2-12 bulan napas cepat di angka 50 kali per menit. Sedangkan, di usia 1-5 tahun di ukuran 40 kali per menit.

Semua ciri di atas akan muncul dalam waktu 2-14 hari setelah terpapar virus corona. Walaupun begitu, laporan baru menunjukkan infeksi corona tanpa gejala sakit.

Pemerintah Indonesia melalui juru bicara penanganan wabah virus corona Achmad Yurianto membenarkan hal itu. Menurutnya, beberapa kasus positif virus corona di Indonesia terjadi tanpa gejala.

"Kita temukan kasus positif, confirmed laboratoriumnya, tapi tanpa gejala sama sekali. Pola-pola seperti ini harus kita cermati betul, WHO juga melakukan penelitian yang lebih dalam tentang ini," kata pria yang akrab disapa Yuri ini di Kompleks Istana, Selasa (3/3/2020).

Maka dari itu, Yuri menekankan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan diri dan melakukan kegiatan di dalam rumah. Bila terpaksa berkegiatan di luar rumah harus melakukan physical distancing atau menjaga jarak fisik.