Mark Zuckerberg angkat suara soal peluncuran Messenger Rooms, layanan video yang mengincar Zoom. Ia tak ragu melontarkan serangan langsung pada Zoom yang popularitasnya meledak seiring pandemi corona mengharuskan banyak orang tetap di rumah.
Seperti diberitakan, Zoom mengalami beragam masalah keamanan, terutama isu Zoombombing di mana partisipan tak dikenal mendadak nimbrung, seringkali melontarkan pesan atau gambar tidak pantas. Zuck tak ragu menyinggungnya dan menyebut Messenger Rooms berbeda.
"Banyak waktu saya habiskan untuk soal privasi, sekuriti dan integritas dan bagaimana kami memastikan banyaknya kasus penggunaan yang problematik di Zoom tidak akan menjadi sesuatu yang diulangi di sini," cetus sang pendiri Facebook.
Dikutip detikINET dari The Verge, Zuck mengklaim Messenger Rooms dibekali kontrol privasi yang kuat. Facebook juga diklaim tidak akan menyadap pembicaraan apapun yang dilakukan, sedangkan kreator meeting bisa menendang partisipan sewaktu-waktu.
Meski terkesan mengincar Zoom, Zuck mengklaim kehadiran Messenger Rooms sesuai dengan keinginan perusahaan untuk membuat layanan messaging yang lebih privat.
"Video bukan area baru bagi kami. Tapi ini adalah area di mana kami ingin lebih mendalam lagi dan sesuai dengan tema keseluruhan, maka kami mengalihkan lebih banyak sumber daya untuk fokus pada komunikasi privat," cetusnya.
Messenger Rooms dapat digunakan di Messenger maupun Facebook. Rencananya, fitur tersebut akan menyambangi Instagram Direct, WhatsApp dan Portal.
Ini Bukti Facebook Mengancam Zoom
Peluncuran layanan video call terbaru Facebook yang diberi nama Messenger Rooms dianggap beberapa pihak merupakan pesaing serius bagi Zoom. Buktinya, harga saham Zoom langsung turun begitu Messenger Rooms diumumkan sedangkan Facebook sebaliknya.
Dikutip detikINET dari Yahoo Finance, harga saham Facebook naik 2,7% saat Messenger Rooms diumumkan. Adapun harga saham Zoom mengalami penurunan cukup besar sebanyak 6%.
Messenger Rooms memang terlihat cukup menjanjikan. Jumlah partisipannya bisa mencapai 50 orang dan fiturnya lumayan lengkap. Maka, investor menilai Messenger Rooms adalah ancaman potensial bagi Zoom.
Kreator Rooms bisa memutuskan apakah meeting akan dilakukan terbuka atau dikunci untuk mencegah tamu tak diundang. Kreator juga bisa sewaktu-waktu 'menendang' partisipan.
Saat meeting, peserta bisa memanfaatkan filter augmented reality Facebook dan mengubah background menjadi virtual. Percakapan di Rooms memang tidak disandi menyeluruh, akan tetapi Facebook mengklaim tidak akan melihat atau mengupingnya.
"Belakangan ini, Facebook merasakan ada permintaan untuk video real time. Di WhatsApp dan Messenger, lebih dari 700 juta akun berpartisipasi dalam fitur panggilan setiap hari," cetus Facebook mengenai alasan peluncuran Messenger Rooms.
Untuk saat ini, dengan 300 juta meeting dilakukan setiap hari di layanannya, Zoom masih populer. Tapi ancaman dari nama besar semacam Facebook dan juga raksasa lain seperti Google dan Microsoft kian mengintai layanan yang didirikan Eric Yuan ini.