Sabtu, 09 Mei 2020

Cara Kerja Teknologi Bluetooth Lacak Pasien Covid-19

Saat ini banyak perusahaan teknologi yang memanfaatkan teknologi bluetooth untuk disematkan ke sistem pelacakan pasien positif virus corona Covid-19.

Sebut saja Google dan Apple, dua perusahaan raksasa teknologi AS ini mengklaim bahwa metode ini sebagai solusi terbaik untuk melakukan pelacakan dan penelusuran pasien virus corona baru.

Google dan Apple telah menerbitkan API (Application Programming Interface) yaitu perangkat lunak yang mengizinkan dua aplikasi terhubung satu sama lain.


Nantinya pengguna diharuskan untuk mengaktifkan Bluetooth, lalu pengelola akan mengumpulkan data dari perangkat Bluetooth lain yang dekat dengan pengguna. Jika ada masyarakat yang terjangkit Covid-19, maka pengelola akan memberikan sinyal peringatan untuk mengkarantina diri selama 14 hari.

Sebetulnya, bagaimana teknologi bluetooth bekerja pada sebuah sistem?

Bluetooth pada dasarnya bekerja dengan menggunakan teknologi komunikasi nirkabel jarak pendek untuk menghubungkan dua perangkat secara bersamaan.

Berkat teknologi ini, Anda dapat mentransfer data dari ponsel ke laptop hingga menghubungkannya ke speaker nirkabel untuk mendengarkan musik.

Secara teknis, koneksi nirkabel antara dua perangkat bluetooth dikenal sebagai tautan radio jarak pendek, frekuensi, dan ad hoc (jenis jaringan komputer berbasis wireless yang menghubungkan dua atau lebih perangkat).

Perangkat bluetooth ini dikelola menggunakan topologi RF atau yang lebih dikenal dengan 'star topology' atau topologi bintang, seperti dikutip North PS.

Berdasarkan tipologi bintang, akan ditunjuk satu Master dan tujuh budak (anak buah) yang aktif. Seorang Master bertanggung jawab untuk menyediakan sinkronisasi ke semua bawahannya (piconet).

Piconet merupakan istilah dari jaringan bluetooth yang dihasilkan oleh komunikasi antar peralatan bluetooth. Perangkat apa pun dapat menjadi bagian dari satu atau beberapa piconet. Ini yang membuat bluetooth semakin kuat.

Seperti dilansir Digital Trends, chip bluetooth memiliki standar minimum untuk menjangkau perangkat lain yaitu sekitar 10 meter. Selain itu, kecepatan transfer data bluetooth sebenarnya tidak begitu tinggi.

Artinya, ketika kita melakukan transfer data dalam jumlah yang besar maka akan memakan waktu lama.

Corona, Penjual Tradisional Jabar Diminta Pakai Pasar Digital

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto meluncurkan Pasar Digital Jawa Barat. Emil meminta para pedagang pasar untuk menyesuaikan diri dengan sistem perdagangan era industri 4.0 ini.

Emil menjelaskan pasar digital bertujuan untuk memperkuat perdagangan secara elektronik atau digital, terutama di tengah pandemi global virus corona Covid-19 agar ekonomi tetap berjalan.

"Memang perdagangan digital ini sudah umum terjadi, tapi masih di kelompok menengah ke atas. Pasar digital ini melatih the new normal, sehingga pasar tradisional pun harus sudah mulai melakukan yang namanya perdagangan digital," katanya di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (8/5). 


Selain itu, Emil menilai pasar tradisional yang bertransaksi dalam jaringan (online) bisa menjadi kebiasaan baru khususnya bagi warga Jabar.

"Bagi mereka yang masih gagap teknologi, tugas negara melatih, memfasilitasi supaya lini ekonomi dari pasar tradisional sampai mal juga memaksimalkan konsep digital," ucapnya.

Emil juga mengatakan bahwa pandemi saat ini memaksa semua pihak untuk bisa menyesuaikan diri. Dalam pasar digital pun, tetap diperlukan edukasi baik kepada penjual maupun pembeli agar perdagangan digital bisa dilakukan secara optimal.

"Dengan keterpaksaan situasi ini, kita mengedukasi dimulai dari sisi konsumennya dan saya kira sudah diimplementasikan. Kalau kita lihat di Kota Bandung itu sudah lebih dari 10 pasar mendeklarasikan siap dan sudah melaksanakan yang namanya pasar digital," ungkapnya.

Salah Kaprah Puasa Jadi Diet untuk Turunkan Berat Badan

 Puasa merupakan salah satu ibadah wajib bagi umat Islam di bulan Ramadan. Berpuasa diklaim bisa menurunkan berat badan atau membersihkan tubuh dari racun.

Tidak dimungkiri puasa yang mengharuskan seseorang untuk tak makan dan minum nyaris seharian bisa menurunkan bobot tubuh dalam waktu singkat. Namun hati-hati, saat puasa Anda juga harus menjaga pola makan dan pola hidup sehat. Jika tidak, akhirnya puasa memberikan efek negatif bagi tubuh.

Dalam hakikatnya, puasa adalah menahan hawa nafsu baik lapar maupun haus selama 12-13 jam sehari. Di zaman yang terus berkembang puasa bisa digunakan untuk kepentingan medis dan diawasi oleh dokter.


Puasa yang berlangsung satu atau dua hari tidak memberikan efek berbahaya bagi orang dewasa yang sehat. Tidak semua dianjurkan untuk berpuasa untuk orang yang berisiko tinggi seperti orang tua, orang yang memiliki riwayat penyakit kronis,ibu hamil dan anak-anak.

Bahaya Puasa untuk Menurunkan Berat Badan

Puasa membuat seseorang mengurangi asupan kalori secara drastis dan secara tidak langsung akan menurunkan berat badan. Namun hal itu juga bisa menimbulkan masalah kesehatan yang lain seperti kehilangan massa otot. Apabila tidak diimbangi dengan olahraga maka tubuh akan bekerja lamban memengaruhi pembakaran kalori.

Saat puasa berat badan mengalami penurunan karena tubuh hanya kehilangan cairan dan lemak masih berada di dalam tubuh. Maka dari itu saat Anda berbuka puasa maka berat badan akan kembali sedia kala.

Namun tidak semua orang mengalami hal yang serupa, sebagian orang mengalami kenaikan berat badan karena metabolisme dalam bekerja lambat. Hal ini menyebabkan orang bisa bertambah berat saat puasa.

Di awal-awal, puasa mungkin juga memberikan efek samping seperti pusing, gula darah rendah, nyeri otot, lemah dan merasa kelelahan. Puasa dalam jangka waktu lama juga mengakibatkan anemia, daya tahan tubuh menurun, masalah hati dan ginjal serta detak jantung tidak teratur. Tidak hanya itu, tubuh juga akan kekurangan vitamin dan mineral, kerusakan otot hingga diare.

Tidak Membutuhkan Diet Detoks

Puasa dapat membersihkan tubuh dari zat-zat berbahaya yang dapat menyebabkan obesitas memang terdengar logis. Akan tetapi semua belum ada bukti ilmiah bahwa berpuasa akan membersihkan tubuh dari racun.

Tanpa disadari organ dalam tubuh seperti ginjal, hati, paru-paru, usus besar dan kulit sudah mengeluarkan racun dari tubuh. Jadi tak perlu memasukkan puasa sebagai salah satu metode diet.  

Kebenaran Tentang Puasa

Para ahli gizi sepakat bahwa puasa tidak terlalu efektif untuk menurunkan berat badan bahkan berpotensi berbahaya untuk tubuh.

Alih-alih puasa, lebih baik memilih rencana makanan sehat dan pola hidup yang sehat untuk mendapatkan berat badan ideal. Anda bisa memilih diet sehat jangka panjang dengan menyediakan 1.200 kalori setiap harinya.

Siapkan buah, sayuran, biji-bijian, susu rendah lemak, protein tanpa lemak, dan lemak sehat tersaji di menu diet Anda. Jangan lewatkan untuk berolahraga atau aktivitas fisik agar berat badan turun lebih optimal.

Jadi Anda perlu 'mencoret' puasa sebagai salah satu metode diet demi menurunkan berat badan. Alih-alih mendapatkan berat badan ideal, Anda tidak bisa khusyuk menjalan ibadah di bulan Ramadan.