Senin, 11 Mei 2020

Airbus Bikin Kamera Pendeteksi Virus Corona

Pabrikan pesawat Airbus tidak ketinggalan mengembangkan teknologi lawan virus Corona. Mereka membuat kamera pendeteksi COVID-19.

Airbus selama ini mengembangkan kamera pendeteksi bau yang sangat sensitif. Teknologi ini dikembangkan sejak 2017 dengan tujuan awal mengendus bau bahan peledak.

Diberitakan Daily Mail Inggris, yang dilihat Senin (11/5/2020) sensor yang inovatif menggunakan mikroprosesor yang dibuat dari sel biologis untuk mengidentifikasi kimia atau mikroba tertentu yang terbang di udara.

Teknologi ini juga sudah dipakai untuk mendeteksi kanker dan influenza. Oleh karena itu, tim pengembang mempertimbangkan kamera canggih ini untuk dipakai melawan pandemi virus Corona.

Tim tersebut adalah Koniku, sebuah start up neuroteknologi yang digandeng Airbus untuk bikin kamera pengendus. Founder dan CEO Koniku, Osh Agabi mengatakan pihaknya bersama Airbus sudah bekerja sama sejak 2017 mengembangkan solusi bioteknologi untuk mendeteksi kimia dan peledak di dalam pesawat atau bandara.

"Sekarang kita mengadaptasi pengembangan kami untuk memasukkan deteksi dan identifikasi ancaman biologi termasuk patogen seperti SARS-CoV-2. COVID-19 adalah ancaman besar dan tidak bisa disikapi biasa," kata Agabi.

Airbus mengatakan penerima pada sensor akan membunyikan alarm jika mendeteksi molekul tertentu. Sistem ini contactless, lebih cepat, lebih murah dan lebih bisa diandalkan daripada anjing pelacak.

"Teknologi ini punya respons cepat di bawah 10 detik dalam kondisi terbaik. Ini hasil yang luar biasa dan harapannya bisa berkembang seiring waktu," kata Julien Touzeau dari Airbus.

Kopi Biji Salak Bisa Mengandung Unsur Tidak Halal

Hasil olahan buah salak yang sudah dikenal masyarakat berupa keripik salak, manisan salak, dan sirup salak. Kini populer olahan berupa kopi biji salak.
Buah salak atau snake fruit merupakan salah satu jenis buah tropis yang populer di Asia Tenggara. Punya nama Latin Salacca zalacca dan merupakan keluarga palem. Kulitnya keras bersisik mirip ular tetapi punya daging buah renyah manis dengan aroma harum. Bijinya berwarna cokelat tua dan keras.

Biji salak ini tidak dibuang bersama kulitnya tetapi mulai dimanfaatkan menjadi kopi biji salak. Limbah biji salak di berbagai daerah penghasil salak di pulau Jawa mulai diolah menjadi produk bernilai ekonomi yaitu kopi biji salak.

Kopi biji salak adalah biji salak yang diolah sama persis seperti pengolahan biji kopi menjadi kopi bubuk dan tidak dilakukan pencampuran dengan kopi. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa proses pengolahan kopi biji salak dilakukan pada skala UMKM.

Beberapa tahapan proses diperlukan untuk mengolah biji salak menjadi kopi biji salak yang bermutu. Pertama, biji salak dipisahkan dari buah salak, dicuci, dan dipotong menjadi 2 atau 4 bagian.

Kemudian, potongan biji salak dijemur di bawah sinar matahari ataupun dengan bantuan alat pengering sampai kadar air 10-12%. Setelahnya, biji salak yang sudah kering disangrai di atas wajan sampai matang dan tidak sampai gosong.

Biji salak sangrai yang dihasilkan langsung digiling dan diayak. Lalu, dilanjutkan dengan proses pengemasan untuk meningkatkan umur simpan kopi biji salak.

Kopi biji salak yang dihasilkan memiliki aroma yang mirip dengan kopi, namun rasa yang dihasilkan masih terdeteksi rasa khas salak. Selain itu, uji laboratorium menunjukkan kopi biji salak tidak mengandung kafein sehingga aman dikonsumsi bagi konsumen yang sensitif terhadap kafein.

Dimana potensi tidak halalnya pada produk kopi biji salak?
Secara substansial, biji salak termasuk bahan nabati yang termasuk dalam kategori positive list atau bahan yang sudah pasti halal. Namun perlu dicermati pada fasilitas produksi yang digunakan dan proses pencucian.

Duh! Penyebaran Corona Meningkat di Jerman Usai Pelonggaran Lockdown

Tingkat penyebaran virus corona di Jerman meningkat beberapa hari setelah negara itu melonggarkan aturan karantina wilayah atau lockdown.
Berdasarkan pemantauan Robert Koch Institute (RKI), tingkat reproduksi (perkiraan jumlah orang yang tertular pasien positif corona) melampaui 1.

Itu artinya jumlah penularan meningkat di Jerman.

Laporan ini mengemuka setelah Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengumumkan pelonggaran pembatasan nasional secara menyeluruh seusai bertemu dengan para pemimpin 16 negara bagian di Jerman, pada Rabu (06/05).

Melalui pelonggaran itu, semua toko diizinkan kembali buka, murid-murid kembali ke sekolah secara bertahap dan Bundesligaliga sepakbola utama Jermandimulai lagi pekan depan.

Namun, pada Sabtu (09/05), ribuan warga Jerman berkumpul menyerukan diakhirinya karantina wilayah.

Jerman adalah negara ketujuh dalam daftar kasus positif virus corona terbanyak di dunia. Menurut data RKI pada Minggu (10/05), jumlah kasus positif di Jerman mencapai 169.218 dan kematian sebanyak 7.395 orang.

Apa yang disebutkan dalam laporan RKI?
Angka reproduksi adalah cara menghitung penyebaran Covid-19. Angka ini bisa berubah, tergantung dari perubahan perilaku atau perkembangan kekebalan tubuh pada masyarakat.

Angka tersebut adalah satu dari tiga alat ukur pemantauan wabah. Dua lainnya adalah keparahan gejala-gejala dan jumlah kasus.

Laporan dari badan kesehatan masyarakat Jerman yang dirilis pada Sabtu (09/05) menyebut estimasi angka reproduksi mencapai 1,1. Kemudian, pada Minggu (10/05) angka bertambah menjadi 1,13. Padahal, selama tiga pekan terakhir angka reproduksi di Jerman selalu berada di bawah 1.

Robert Koch Institute menyatakan estimasi ini melibatkan "tingkat ketidakpastian" dan hal ini akan dipantau lebih dekat dalam beberapa hari mendatang.

Lembaga itu menambahkan, sampai saat ini belum mungkin untuk meneliti "apakah tren penurunan jumlah kasus insiden yang dipantau selama beberapa pekan terakhir akan berlanjut atau apakah jumlah kasus akan meningkat lagi".

Jerman mendapat apresiasi atas responsnya dalam menghadapi wabah Covid-19. Uji massal dan kebijakan lockdown membuat jumlah kematian akibat virus corona di Jerman lebih rendah dari negara-negara lain di Eropa.

Namun, kebijakan Merkel untuk melonggarkan karantina wilayah dikritik sejumlah kalangan.

Merkel juga menerapkan "rem darurat", yaitu menyerahkan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk kembali mengetatkan aturan jika kasus positif naik di atas 50 per 100.000 jiwa.

Wabah di pabrik pengolahan daging di Negara Bagian North Rhine-Westphalia dan Schleswig-Holstein dilaporkan sudah menembus batas dan memaksa pejabat daerah bertindak.

Kemudian sebuah di distrik di Negara Bagian Thuringia dilaporkan mencatat lebih dari 80 kasus per 100.000 jiwa.

Bagaimana warga Jerman menanggapi kebijakan terkini?
Walau ada yang khawatir bahwa pelonggaran ditetapkan terlalu dini, lainnya menuntut agar lockdown segera diakhiri.

Segelintir orang menggelar demonstrasi selama beberapa pekan terakhir, namun jumlahnya membesar hingga mencapai ribuan orang di beberapa kota pada Sabtu (09/05), termasuk di Berlin, Frankfurt, Munich, dan Stuttgart.

Aparat di Berlin menahan sekitar 30 orang di luar gedung parlemen atau Reichstag pada Sabtu (09/05) atas tuduhan tidak mematuhi aturan menjaga jarak. Pihak berwenang mengatakan sejumlah demonstran melempar botol ke arah petugas.

Sejumlah kelompok sayap kanan dan pendukung teori konspirasi juga ikut ambil bagian dalam rangkaian demonstrasi ini.