Ungkapan 'Indonesia Terserah' meramaikan dunia media sosial beberapa waktu lalu. Tak hanya hastag, postingan yang menggunakan ungkapan tersebut kebanyakan melontarkan komentar rasa kecewa terhadap penanganan untuk mencegah penyebaran virus Corona di Indonesia.
Psikolog klinis dari Personal Growth Veronica Adesla mengatakan sebaiknya hal ini dimaknai dari segi positifnya. Menurutnya, ungkapan 'Indonesia Terserah' ini sebagai ajakan untuk saling melakukan refleksi diri.
"Jadikan ini sebagai ajakan untuk merefleksi diri, apakah kontribusi yang sudah dan sedang dilakukan sebagai bentuk ke-kooperatifan dalam menghentikan pandemi covid-19? Dan apakah ada sikap dan perilaku yang harus diubah karena menunjukkan ketidak-kooperatifan dan empati dalam bersama-sama menghadapi situasi ini," jelasnya pada detikcom, Senin (18/5/2020).
Selain itu, Veronica juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga pikiran selama pandemi ini agar tetap jernih dan objektif dalam menilai serta menyikapi suatu persoalan. Ini untuk menjaga seseorang tetap waras dan sehat mental.
"Jangan sampai muncul tindakan fatalistik yang justru menggerakkan masyarakat bukan untuk ikut berkontribusi dan membantu menghentikan COVID-19. Malah kita sendiri yang tidak berkontribusi," katanya.
Veronica juga mengatakan, bisa saja tanpa disadari tindakan yang dilakukan malah berdampak mendorong seseorang tidak berkontribusi dan membuat keadaan pandemi ini semakin memburuk.
Puasa di Tengah COVID-19, Ini 4 Tips Bantu Jaga Kadar Gula Darah
Saat berpuasa di tengah pandemi COVID-19, penyandang diabetes perlu memperhatikan kesehatannya. Sebab apabila tidak dijaga, akan banyak risiko penyakit yang muncul.
Menurut Medical Marketing Manager Kalbe Nutritionals dr Adeline Devita, berbagai penyakit bisa muncul ketika kadar gula darah tidak dijaga. Mulai dari hipoglikemia, hiperglikemia, ketoasidosis diabetic, dehidrasi, dan thrombosis.
"Walaupun puasa tetap dapat terjadi hiperglikemia karena penurunan dosis obat secara berlebihan, serta ketika berbuka puasa langsung konsumsi banyak makanan, jelas dr Adeline kepada detikHealth baru-baru ini.
Menjaga kadar gula darah erat kaitannya dengan menjaga pola makan. Namun selain itu, ada 4 hal penting yang menurut dr Adleine perlu diperhatikan dalam pengelolaan diabetesi antara lain sebagai berikut.
1. Tata Laksana Obat Sesuai Anjuran Dokter
Saat berkonsultasi dengan dokter, setiap diabetesi memiliki kebutuhan obat yang berbeda-beda. Setiap diabetesi harus mengonsumsi obat sesuai anjuran yang ditetapkan oleh dokter.
2. Pemantauan Teratur pada Kadar Glukosa
Pemantauan terhadap kadar glukosa juga harus rutin dilakukan. Hal ini dilakukan untuk memantau perkembangan kadar gula darah apakah menjadi semakin normal setelah minum obat, atau ada komplikasi lain.
3. Olahraga Namun Tidak Berlebihan
Selama berpuasa, dr Adeline menyebut diabetesi juga perlu memperhatikan rutinitas olahraganya. Meski di rumah saja, namun tetap harus melakukan gerakan tubuh yang berperan positif dalam penurunan kadar gula darah.
4. Membatalkan Puasa saat Muncul Gejala atau Komplikasi
dr Adeline juga mengatakan ketika seseorang mengalami gejala atau komplikasi akibat penyakit diabetes yang diderita, orang tersebut harus segera membatalkan puasanya dan tidak boleh dilanjutkan. Menurutnya, diabetesi sebenarnya tidak hanya disarankan untuk menghindari makan gula saja, melainkan juga memerlukan perhatian khusus pada makanan sehari-hari yang dikonsumsi.