Jumat, 29 Mei 2020

Kedua Kalinya China Laporkan Nol Kasus Baru Sejak Wabah Corona Merebak

China kembali melaporkan nol kasus baru virus Corona. Kasus ini menjadi kedua kalinya sejak virus Corona COVID-19 pertama kali mewabah.
Mengutip Channel News Asia, catatan nol kasus baru ini dikonfirmasi pada 28 Mei kemarin. Sementara otoritas kesehatan negara tersebut melaporkan hal ini pada Jumat (29/5/2020).

Sebelumnya, China pertama kali melaporkan nol kasus baru pada 22 Mei lalu. Pertama kali sejak wabah Corona merebak di sana.

Saat itu Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) dalam sebuah pernyataan mengatakan tak ada tambahan kasus infeksi Corona dalam 24 jam terakhir dibandingkan hari sebelumnya yang masih mencatatkan empat kasus penularan baru. Dua di antaranya adalah kasus impor.

Hingga saat ini total pasien Corona yang sembuh di China hampir mendekati 80 ribu orang. Mengutip worldometers, tercatat sebanyak 78.288 sembuh, 4.634 meninggal dari 82.995 orang yang terinfeksi Corona di China.

Daftar Riset Vaksin dan Obat Corona yang Hasilnya Menjanjikan

Uji coba klinis vaksin Corona di beberapa negara membuahkan hasil. Terbaru, vaksin Corona yang diteliti di China berhasil temukan satu kandidat vaksin yang menghasilkan antibodi.
Selain itu, perkembangan uji coba obat Corona di negara lain pun melaporkan laporkan hasil positif. Berikut vaksin dan obat yang dinilai menjanjikan, dirangkum detikcom dari berbagai sumber.

1. Ad5 nCoV
Para peneliti di China menyatakan telah menemukan satu kandidat vaksin yang mampu memicu kekebalan orang dewasa hanya dalam 14 hari dan membantu memerangi infeksi virus Corona. Studi baru yang diterbitkan di jurnal Lancet tersebut menuliskan bahwa potensi vaksin COVID-19 aman, dapat ditoleransi, dan efektif untuk respons kekebalan tubuh setelah diuji pada manusia.

"Hasil ini adalah tolak ukur yang penting. Studi menunjukkan dosis tunggal dari vektor baru adenovirus tipe 5 COVID-19 (Ad5-nCoV) menghasilkan vaksin antibodi spesifik virus dan sel T dalam 14 hari," kata Wei Chen, seorang profesor dari Institut Bioteknologi Beijing di Beijing dalam sebuah pernyataan dikutip dari Medical Daily.

2. Vaksin dari Inggris
Vaksin yang dikembangkan Universitas Oxford, Inggris, telah siap untuk memulai uji klinis pada manusia tahap kedua. Tim peneliti dari Universitas Oxford telah menyelesaikan fase 1 dengan lebih dari 1.000 imunisasi.

Melansir CNN International, uji coba fase 2 akan dilakukan dengan memperluas rentang usia peserta penerima vaksin, termasuk orang dewasa dan anak-anak. Para peneliti telah mulai merekrut sukarelawan untuk fase 2 dan mendata 10.260 peserta.

"Studi klinis memperlihatkan hasil yang sangat baik dan kami sekarang mengevaluasi seberapa baik vaksin mampu merespon kekebalan pada orang yang lebih tua untuk kemudian menguji apakah (vaksin) dapat memberikan perlindungan pada populasi yang lebih luas," tulis Profesor Andrew Pollard, kepala Peneliti Vaksin Oxford Group.

3. Remdesivir
Gilead Sciences mengatakan hasil uji coba obat Corona beberapa waktu lalu, menunjukkan setidaknya 50 persen pasien yang diobati dengan remdesivir selama lima hari membaik. Bahkan lebih dari setengahnya dilaporkan pulang dari rumah sakit dalam waktu dua minggu.

Ia juga mengatakan percobaan lain oleh Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) AS menunjukkan hasil yang sama. Meski belum diberikan rincian lebih lanjut terkait efek samping dari obat tersebut.

Pada Rabu kemarin, penasihat kesehatan White House, Dr Anthony Fauci, mengatakan uji coba obat remdesivir oleh NIAID, yang mendaftarkan sekitar 800 pasien, menunjukkan 'kabar baik'. Obat itu akan ditetapkan menjadi standar perawatan baru untuk pasien COVID-19.

"Efek positif yang jelas dalam mengurangi waktu untuk pulih," ujar Fauci kepada wartawan, dikutip dari CNBC pada Kamis (30/4/2020).
https://indomovie28.com/one-piece-episode-of-luffy-hand-island-adventure/

Kulit Kering karena Hand Sanitizer? Ini 4 Waktu yang Tepat Tak Perlu Memakainya

Selain masker, selama pandemi virus Corona COVID-19 melanda Indonesia dan negara lain di dunia, benda yang selalu dibawa adalah hand sanitizer. Cairan pembersih ini selalu dibawa untuk memudahkan seseorang membersihkan tangan dan mencegah infeksi virus.
Meskipun hand sanitizer bisa membersihkan tangan dari virus, kuman, atau bakteri, lebih dianjurkan untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Tapi, hand sanitizer ini juga bisa digunakan untuk mensterilkan tangan setelah menyentuh permukaan agar virus tidak menempel.

Mengutip dari Times of India, ternyata ada beberapa kondisi yang tidak mengharuskan kita menggunakan hand sanitizer lho. Kira-kira kondisi apa saja ya?

1. Ada air mengalir dan sabun
Seperti anjuran pemerintah, untuk membersihkan tangan dalam mencegah penularan virus Corona, harus rajin cuci tangan. Mencuci tangan dengan air dan sabun ini terbukti bisa membersihkan tangan lebih baik daripada hand sanitizer.

2. Kondisi tangan yang kotor
Pembersih tangan dengan kandungan alkohol pun tidak akan menghilangkan kotoran, dan kurang efektif untuk membunuh virus serta bakteri jika tangan kotor. Akan lebih baik jika mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir terlebih dulu, sebelum menggunakan handsanitizer.

3. Tangan belum menyentuh apapun
Sebagai pencegahan penularan virus, sebagian orang sering sekali menggunakan hand sanitizer, meskipun ia belum menyentuh apapun. Jika belum menyentuh apapun, disarankan untuk tidak menggunakannya. Menggunakan hand sanitizer terlalu sering bisa membuat bakteri kebal terhadap kandungan cairan pembersih tangan itu.

4. Terlalu sering menggunakannya
Untuk menjaga kebersihan dan mencegah penularan dari virus Corona salah satunya menggunakan handsanitizer. Tapi, jika terlalu sering digunakan seperti baru menggunakannya 5 menit lalu, sudah menggunakannya lagi bisa membuat bakteri kebal dan juga merusak kulit.

Penggunaan hand sanitizer terlalu sering akan membuat tangan kering dan mudah iritasi. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pun menganjurkan untuk memakainya hanya saat tangan sudah bersentuhan dengan permukaan, guna mencegah penyebaran virus.

Pastikan cairan tersebut menyelimuti seluruh permukaan tangan selama 20 detik. Jika sudah, biarkan kering dan kamu bisa jalani aktivitas seperti biasa.

Kedua Kalinya China Laporkan Nol Kasus Baru Sejak Wabah Corona Merebak

China kembali melaporkan nol kasus baru virus Corona. Kasus ini menjadi kedua kalinya sejak virus Corona COVID-19 pertama kali mewabah.
Mengutip Channel News Asia, catatan nol kasus baru ini dikonfirmasi pada 28 Mei kemarin. Sementara otoritas kesehatan negara tersebut melaporkan hal ini pada Jumat (29/5/2020).

Sebelumnya, China pertama kali melaporkan nol kasus baru pada 22 Mei lalu. Pertama kali sejak wabah Corona merebak di sana.

Saat itu Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) dalam sebuah pernyataan mengatakan tak ada tambahan kasus infeksi Corona dalam 24 jam terakhir dibandingkan hari sebelumnya yang masih mencatatkan empat kasus penularan baru. Dua di antaranya adalah kasus impor.

Hingga saat ini total pasien Corona yang sembuh di China hampir mendekati 80 ribu orang. Mengutip worldometers, tercatat sebanyak 78.288 sembuh, 4.634 meninggal dari 82.995 orang yang terinfeksi Corona di China.
https://indomovie28.com/one-piece-tv-special-the-detective-memoirs-of-chief-straw-hat-luffy/