Sumber anonim dari organisasi kesehatan dunia WHO mengungkap penghentian riset obat malaria klorokuin dan hidroksiklorokuin untuk virus Corona COVID-19. Indonesia yang juga turut serta dalam riset tersebut, diimbau untuk mematuhinya.
Diberitakan Reuters, dr Erlina Burhan dari asosiasi dokter paru Indonesia yang juga terlibat dalam penyusunan pedoman pengobatan virus Corona, mengkonfirmasi kabar tersebut.
"Kami membahas masalah dan masih ada beberapa perselisihan. Kami belum memiliki kesimpulan," kata dr Burhan kepada Reuters.
Dalam wawancara dengan detikcom, dr Erlina menjelaskan bahwa imbauan untuk menghentikan riset Solidarity Trial didasari oleh penelitian di jurnal Lancet yang menyebut hidroklorokuin tidak bermanfaat. Meski demikian, penggunaan klorokuin di luar riset masih akan dilanjutkan.
"Tapi kita kan masih perlu meneliti data kita sendiri. Karena data yang di jurnal itu kan data orang luar. Kita lihat apakah Indonesia seperti itu? Kalau di Indonesia bermanfaat ya kita terus aja," kata dr Erlina.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan Indonesia sudah menghentikan pemberian obat klorokuin pada pasien dalam Solidarity Trial. Penghentian ini baru dilakukan dalam lingkup uji coba medis WHO.
"Indonesia adalah bagian dari penerapan Solidarity Trial, karena itu Indonesia ikuti instruksi WHO untuk klorokuin," ujar Wiku seperti dikutip dari kantor berita Antara.
"Untuk trial, WHO menghentikan. Kalau bukan untuk trial, kami belum mengetahui," katanya.
4 Hal yang Wajib Dilakukan Usai Makan Besar Saat Lebaran
Opor ayam, rendang, sambal goreng ati, sayur lodeh, hingga kue-kue Lebaran biasanya tersaji saat Idul Fitri. Semua makanan itu sangat menggoda untuk dicicipi satu per satu bersama keluarga.
Namun, terlalu banyak mengonsumsi makanan-makanan Lebaran yang bersantan dan berlemak bisa memberikan efek buruk bagi kesehatan. Beberapa di antaranya yaitu kenaikan berat badan, kolesterol, diare, dan sebagainya.
Agar badan tetap sehat setelah makan besar, berikut 4 hal yang wajib kamu lakukan setelah Lebaran dirangkum oleh detikHealth dari beberapa sumber.
Kembali ke Pola Makan Teratur
Pola makan tak teratur selama masa Lebaran kerap membuat beberapa masalah seperti kenaikan berat badan hingga diare. Untuk itu, kamu perlu mengembalikan pola makan yang teratur agar pencernaan kembali sehat. Atur jam makan dan juga jenis makanan yang dikonsumsi setiap hari. Hindari juga menghangatkan makanan kembali karena bisa memicu diare.
Rutin Olahraga
Makanan Lebaran biasanya merupakan yang banyak mengandung lemak dan kalori. Hal ini bisa membuat berat badan dan kolesterol naik. Berat badan dan kolesterol yang terlalu tinggi tidak baik untuk kesehatan tubuh. Olahraga bisa menjadi salah satu cara untuk mengurai lemak serta kolesterol jahat yang mengendap di dalam tubuh.
Hindari Fast Food
Saat Lebaran, makanan berdaging pasti menjadi makanan yang paling banyak dikonsumsi. Oleh karena itu, setelah Lebaran usai hindari dulu menyantap fast food. Selain itu, hindari juga makanan yang terlalu manis, asin, gorengan, yang terbuat dari tepung dan rendah serat.
Beri Asupan Sayur & Buah
Last but not least, yaitu makan buah dan sayuran. Buah dan sayur yang tinggi serat juga bisa mengurai lemak dan kolesterol yang banyak terbawa dari makanan-makanan Lebaran. Kamu bisa mengonsumsinya dalam bentuk masakan utuh maupun dibuat minuman seperti jus atau smoothies.
Keempat hal di atas wajib kamu lakukan setelah makan besar saat Lebaran. Sebab, makanan-makanan berlemak di menu Lebaran, jika dimakan terlalu banyak bisa menjadi pemicu kolesterol yang bisa berbahaya bagi tubuh. Selain cara-cara tersebut, kamu juga bisa bantu turunkan kolesterol setelah Lebaran dengan Nestle ACTICOR.
http://nonton08.com/hollywood-adventures/